7 knots dan arah angin dipengaruhi oleh arus tenggara yang kuat. Pengaruhnya terlihat pada distribusi musim panas dan hujan dimana pada bulan April sampai
dengan Oktober musim kemarau dan akhir bulan Oktober sampai dengan awal April musim hujan Anonim 1995.
E. Geologi dan Tanah
TN Baluran didominasi oleh batuan vulkanik tua dan batuan alluvium. Batuan vulkanik tua hampir mendominasi seluruh kawasan, sedangkan batuan
alluvium terletak di sepanjang pantai meliputi daerah Pandean, Tanjung Sedano, Tanjung Sumber Batok dan Tanjung Lumut.
Jenis tanah yang ada di dalam kawasan TN Baluran antara lain : Andosol 5,52, Latosol 20,23, Mediteran merah kuning dan Grumusol 51,25,
serta aluvium 23. Berdasarkan data yang ada, jenis tanah di TN Baluran dikelompokkan pada
jenis tanah yang ada di daerah datar hingga cekung, berombak, berbukit sampai bergunung. Jenis tanah yang mempunyai penyebaran di daerah bukit adalah
Andosol dan Latosol. Daerah yang lebih rendah jenis tanahnya terdiri dari Mediteran merah kuning dan Grumusol, sedangkan daerah yang paling rendah
cekung jenis tanahnya didominasi oleh alluvium. Tanah jenis ini merupakan tanah yang kaya akan mineral, tetapi miskin akan bahan organik. Demikian juga
tanah yang mempunyai kesuburan kimiawi yang tinggi tetapi kesuburan fisiknya rendah karena sebagian besar berpori dan tidak bisa menyimpan air dengan baik
tidak baik untuk tanah persawahan karena jumlah airnya tidak tercukupi. Tanah yang berwarna hitam yang menyelimuti setengah daerah dataran rendah antara
lain Bekol, ditumbuhi rumput yang sangat subur sehingga disenangi oleh satwa pemakan rumput. Namun tanah jenis ini mempunyai ciri khas mudah longsor dan
sangat berlumpur pada musim penghujan. Sebaliknya bila musim kemarau sedang berlangsung, permukaan tanah menjadi pecah-pecah dengan patahan sedalam
lebih kurang 80 cm dan lebar lebih kurang 10 cm.
F. Hidrologi
Di TN Baluran terdapat dua buah sungai yang cukup besar, yaitu Sungai Bajulmati dan Sungai Klokoran. Sungai Bajulmati dan Sungai Klokoran yang