R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B I I - 2 8
Tabel 2.29 Capaian Kinerja Urusan Keluarga Berencana dan Keluarga Sejahtera
No Indikator
TAHUN 2007
2008 2009
2010 2011
1 Peserta KB
126.720 131.655 134.222 136.350 139.575 2
Rasio akseptor KB -
70,49 69,59
69,66 69,67
3 Cakupan peserta KB aktif
- 70,49
69,59 69,66
69,67 4
Keluarga Pra Sejahtera dan keluarga Sejahtera I
- 68,21
67,37 65,83
64,05
12. Urusan Sosial
Capaian kinerja layanan umum pada urusan Sosial diukur dengan indikator : Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti
rehabilitasi, PMKS yang memperoleh bantuan sosial, dan Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial.
Tabel 2.30 Capaian Kinerja Urusan Sosial
No Indikator
TAHUN 2007
2008 2009
2010 2011
1 Sarana sosial seperti panti
asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
8 8
9 9
9 2
PMKS yang memperoleh bantuan sosial
4,75 2,17
9,93 7,91
7,43 3
Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
7 4,33
10,41 7,99
7,43
13. Urusan Ketenagakerjaan
Perkembangan rasio penduduk yang bekerja pada tahun 2011 sebesar 93,88. Sementara, jumlah angka partisipasi angkatan kerja
sebesar 74,31 pada tahun 2011. Jumlah tingkat pengangguran terbuka pada tahun 2011 sebesar 9,78, Kondisi ini menyiratkan bahwa dalam lima
tahun mendatang perlu upaya yang sungguh-sungguh untuk mengatasi pengangguran terbuka.
Capaian kinerja layanan umum pada urusan Ketenagakerjaan diukur dengan indikator: Angka partisipasi angkatan kerja, Angka
sengketa pengusaha pekerja per tahun, Pencari kerja yang ditempatkan, Tingkat pengangguran terbuka, Keselamatan dan perlindungan, dan
Perselisihan buruh dan pengusaha tehadap kebijakan pemerintah daerah.
R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B I I - 2 9
Tingkat pengangguran terbuka di Kabupaten Ngawi pada tahun 2007 sebesar 6,11, dan mencapai 9,78 pada tahun 2011.
Pengangguran terbuka menurut pendidikan tertinggi yang ditamatkan menunjukkan bahwa sebagian besar pengangguran di
perdesaan berpendidikan paling tinggi SD dan SLTP, sementara di perkotaan sebagian besar berpendidikan SLTP dan SLTA. Kondisi ini
menunjukkan bahwa pengangguran di perdesaan berpendidikan rendah, dan pengangguran di perkotaan berpendidikan menengah. Tantangan yang
harus diatasi dalam lima tahun mendatang adalah melakukan revitalisasi pendidikan peningkatan keterampilan pencari kerja.
Capaian kinerja Urusan Ketenagakerjaan Kabupaten Ngawi selengkapnya dapat diuarikan sebagai berikut :
Tabel 2.31 Capaian Kinerja Urusan Ketenagakerjaan
No Indikator
TAHUN 2007
2008 2009
2010 2011
1 Angka partisipasi angkatan
kerja 73,36
73,36 73,36
74,31 74,31
2 Angka sengketa pengusaha
pekerja per tahun -
- 0,33
0,33 0,32
3 Pencari kerja yang ditempatkan
24,1 23,28
15,68 21,37
33,17 4
Tingkat pengangguran terbuka 6,11
6,11 6,11
9,78 9,78
5 Keselamatan dan perlindungan
8,44 11,82
15,8 18,1
21,05 6
Perselisihan buruh dan pengusaha tehadap kebijakan
pemerintah daerah -
100 100
100 100
7 Rasio penduduk yang bekerja
93,88 93,88
93,88 90,21
93,88
14. Urusan Koperasi dan UKM
Perkembangan koperasi dan usaha mikro, kecil dan menengah menjadi bagian penting dari pengembangan ekonomi Kabupeten Ngawi.
Kegiatan perkoperasian di Kabupeten Ngawi tumbuh berkembang, namun relatif lambat. Jumlah koperasi aktif tahun 2007 sebanyak 69,64 persen,
kemudian menjadi 80,84 persen tahun 2011, Sementara Usaha mikro dan kecil yang berkembang sekitar 99,9 persen dari tahun 2007 sampai tahun
2009.