Capaian Kinerja Pertanahan Capaian Kinerja Kebudayaan

R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B I I - 1 8 Tabel 2.17 Capaian Kinerja Kebudayaan No Indikator TAHUN 2007 2008 2009 2010 2011 1. Jumlah Group Kesenian per 10.000 penduduk - - - - 203 2 Jumlah Gedung Kesenian per 10.000 penduduk - - - - -

2. Capaian Kinerja Pemuda dan Olahraga

Capaian Kinerja Pemuda dan Olahraga diukur dengan IKK : Jumlah Klub Olahraga dan Jumlah Gedung Olahraga. Tabel 2.18 Capaian Kinerja Pemuda dan Olahraga No Indikator TAHUN 2007 2008 2009 2010 2011 1. Jumlah Klub Olahraga Kesenian per 10.000 penduduk 2 2 2 2 2 2 Jumlah Gedung Olahraga per 10.000 penduduk - - - - -

2.3. ASPEK PELAYANAN UMUM

Capaian Kinerja Aspek Pelayanan Umum terdiri atas fokus : Urusan Wajib dan Urusan Pilihan.

2.3.1. Layanan Umum Urusan Wajib 1.

Urusan Pendidikan Faktor yang berpengaruh terhadap kualitas pendidikan adalah rasio siswa terhadap daya tampung sekolah. Pencermatan atas data sebaran Rata- rata Lama Sekolah RLS dan Angka Melek Huruf AMH menunjukkan bahwa ketersediaan sarana prasarana, aksesibilitas, serta kondisi sosial ekonomi, berpengaruh pada peningkatan Rata-rata Lama Sekolah RLS dan Angka Melek Huruf AMH. Salah satu indikator yang sering digunakan untuk mengukur salah satu pendidikan murid, diantaranya adalah Angka Partisipasi Sekolah APS. Indikator ini menunjukkan seberapa besar anak usia menurut tingkat pendidikan tertentu berada dalam lingkup pendidikan dan penyerapan dunia pendidikan formal terhadap penduduk usia sekolah. APS dihitung berdasarkan jumlah murid kelompok usia pendidikan yang masih menempuh pendidikan dasar per 1.000 jumlah penduduk usia pendidikan dasar. R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B I I - 1 9 Pembangunan sektor pendidikan tidak hanya diarahkan pada perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, tetapi juga peningkatan mutu pendidikan serta relevansinya dengan kebutuhan pasar kerja. Pada tahun 2010 Angka Partisipasi Sekolah APS penduduk berusia 7-12 tahun yang bersekolah tercatat sebesar 99.56. Sedangkan APS kelompok usia 13-15 tahun adalah sebesar 94,59. Sementara angka melek huruf di Kabupaten Ngawi pada tahun 2007 sebesar 97,39 dan meningkat menjadi 99,95 pada tahun 2010. Capaian kinerja urusan pendidikan diukur dengan indikator : Angka Partisipasi Sekolah SDMI, Rasio ketersediaan sekolah perpenduduk usia sekolah SDMI, Angka Partisipasi Sekolah SMPMTs, Rasio ketersediaan sekolah perpenduduk usia sekolah SMPMTs, Rasio guru: murid SDMI, Rasio guru : murid SMPMTs. Kondisi pendidikan ditentukan oleh ketersediaan sarana dan prasarana pendidikan, dan tenaga pengajar. Dalam periode 2007 jumlah sekolah SDMI 709 unit dan pada tahun 2010, jumlah sekolah SDMI menjadi 673 unit. Rasio guru terhadap murid adalah jumlah guru berdasarkan tingkat pendidikan per 10.000 jumlah murid berdasarkan tingkat pendidikan. Rasio ini mengindikasikan ketersediaan tenaga pengajar juga mengukur jumlah ideal murid untuk satu guru agar tercapai mutu pengajaran. Sementara tenaga pengajar SDMI tahun 2007 sebanyak 5.357 orang dan pada tahun 2010 mencapai 7.233 orang. Sedangkan jumlah murid SDMI sebanyak 85.493 orang pada tahun 2007 menjadi 79.358 orang pada tahun 2010. Pada jenjang pendidikan SMPMTs, bangunan sekolah pada tahun 2007 sebanyak 118 unit dan pada tahun 2010 menjadi 116 unit. Jumlah guru sebanyak 2.876 orang pada tahun 2007 dan meningkat menjadi 2.917 orang pada tahun 2010. Sedangkan jumlah murid SMPMTs sebanyak 39.637 Orang pada tahun 2007 menjadi 37.371 orang pada tahun 2010.