Sasaran Pembangunan Jangka Panjang
R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B V - 2
8. Terwujudnya peningkatan hasil-hasil produk pertanian dalam arti luas, khususnya dari hasil budidaya peternakan yang menunjang tumbuh berkembangnya
agroindustri di berbagai wilayah. 9. Terwujudnya promosi potensi daerah dan produk unggulan daerah melalui even-
even pameran lokal, regional, nasional, dan internasional, maupun melalui jaringan internet.
10. Terwujudnya program-program penataan dan pembinaan PKL Pedagang Kaki Lima.
11. Terwujudnya kerjasama dengan berbagai pihak dalam upaya memperbesar perdagangan internasional atau peningkatan dan pengembangan ekspor.
12. Terwujudnya ketahanan pangan daerah melalui pengaturan pengadaan dan distribusi pangan.
13. Terwujudnya kualitas dan kuantitas pasar daerah. 14. Terwujudnya pengelolaan sumber daya air secara terpadu dan berkelanjutan serta
terkendalinya pemanfaatan air tanah dan air permukaan, sehingga tercapainya optimalisasi fungsi pelayanan di bidang irigasi, untuk meningkatkan produktifitas
pertanian. 15. Terwujudnya pemberdayaan dan pemanfaatan bahan tambang dan sumber daya
energi, dengan tetap melakukan pengendalian terhadap kegiatan penambangan liar yang berpotensi merusak lingkungan.
16. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat sekitar hutan dalam pengelolaan hutan. 17. Terwujudnya kualitas dan kuantitas hasil produksi Desa Pusat Pertumbuhan.
18. Terwujudnya prasarana fisik jalan dan jembatan di wilayah perbatasan.
Untuk melaksanakan Misi ke- 2 Meningkatkan kualitas sumber daya manusia melalui kemudahan mendapatkan akses pelayanan pendidikan dan
kesehatan yang maju dan berkualitas, ditetapkan Sasaran Pembangunan Jangka
Panjang Daerah untuk Misi Kedua : 1. Terwujudnya masyarakat yang cerdas, kreatif, produktif dan mandiri melalui
perwujudan perluasan dan pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu dan tata kelola pendidikan.
2. Meningkatnya dan menguatnya SDM dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi.
R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B V - 3
3. Terwujudnya penduduk Kabupaten Ngawi yang sehat, melalui peningkatan derajat kesehatan masyarakat sebagai upaya meningkatkan kualitas SDM.
4. Terciptanya keluarga kecil, bahagia dan sejahtera melalui pengendalian laju pertumbuhan, persebaran penduduk dan peningkatan kesejahteraan masyarakat.
5. Terwujudnya tenaga kerja terampil yang berkualitas dan memiliki kompentensi dan daya saing tinggi, melalui peningkatan kualitas dan kompentensi Lembaga
Pelatihan Kerja Pemerintah maupun swasta, sehingga mampu berkompetisi serta mengisi peluang pasar kerja, perkembangan kesempatan kerja, berkurangnya
pengangguran dan meningkatnya kualitas keharmonisan hubungan industrial. 6. Terwujudnya
peningkatan kualitas
kehidupan Penyandang
Masalah Kesejahteraan Sosial PMKS.
7. Terwujudnya kesetaraan dan keadilan gender dan perlindungan anak melalui peningkatan pengarustamaan gender, perlindungan anak yang menjamin tumbuh
kembang anak. 8. Terwujudnya SDM yang berkarakter kebangsaan dan nasionalis melalui
pembangunan jati diri bangsa dan aktualisasi nilai-nilai budaya setempat.
9. Terwujudnya pemuda yang mandiri, kreatif dan inovatif yang memiliki karakter kebangsaan, memiliki wawasan kebangsaan dan berkepribadian bangsa Indonesia
dan olah raga yang maju untuk menciptakan SDM suportif dan berprestasi. 10. Terwujudnya pelastarian nilai-nilai budaya yang mampu merespon secara positif
dan produktif perkembangan modernisasi yang terjadi di masyarakat. 11. Terwujudnya kualitas dan produktivitas tenaga kerja di masyarakat, melalui
berbagai bentuk program dan media yang akan diupayakan baik oleh pemerintah daerah sendiri maupuh dengan menjalin kerjasama dengan pihak ketiga.
12. Terwujudnya kesempatan kerja bagi masyarakat, melalui berbagai program kemitraan dengan pihak ketiga dalam bentuk penyusunan informasi bursa kerja,
pelatihan tenaga kerja siap pakai, dan sebagainya. 13. Terwujudnya jaringan pelayanan kesehatan yang murah dan berkualitas yang
menjangkau sebagian besar masyarakat tidak mampu, melalui pengediaan dana APBD yang semakin meningkat dan juga jalinan dengan pihak swasta yang
semakin besar. 14. Terwujudnya program-program pengawasan obat dan makanan di masyarakat.
R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B V - 4
15. Terwujudnya belanja APBD untuk penyediaan pusat-pusat informasi kesehatan yang bisa diakses oleh semua golongan masyarakat, di berbagai media informasi.
16. Terwujudnya dana APBD untuk stimulan program-program Posyandu untuk pelayanan Balita dan Lansia di tingkat desakelurahan, termasuk di dalamnya
meningkatkan kualitas personil pengelola dan kualitas peralatannya. 17. Terwujudnya program-program pencegahan dan penanggu-langan penyakit
menular. 18. Terwujudnya standarisasi pelayanan kesehatan yang dapat dijangkau oleh
sebagian besar golongan masyarakat berpen-dapatan rendah. 19. Terwujudnya peran dan fungsi BKKBD Badan Koordinasi Keluarga Berencana
Daerah dalam memecahkan berbagai permasalahan Keluarga Berencana. 20. Terwujudnya kualitas dan cakupan pelayanan kesehatan masyarakat, serta
memberikan keringanan atau pembebasan biaya pengobatan pelayanan dasar atau rujukan bagi masyarakat miskin.
21. Terwujudnya peran serta masyarakat dalam pembangunan di bidang kesehatan. 22. Terwujudnya pengendalian pertumbuhan jumlah penduduk menuju keluarga
berkualitas. 23. Terwujudnya pola-pola pembinaan terhadap sanggar-sanggar seni dan paguyuban
kebudayaan tradisional, baik pada tingkatan anak-anak, remaja maupun dewasa. 24. Terwujudnya program-program pengelolaan kekayaan budaya daerah.
25. Terwujudnya fasilitasi terhadap keragaman budaya daerah, agar dapat tumbuh dan berkembang sesuai dengan tradisi daerah.
26. Terwujudnya kerjasama dengan berbagai pihak dalam pengelolaan kekayaan budaya daerah.
27. Terwujudnya kemitraan dengan berbagai pihak untuk pengembangan pemasaran dan destinasi obyek wisata.
28. Terwujudnya pelestarian dan mengembangkan nilai-nilai budaya daerah. 29. Terwujudnya kualitas dan kuantitas objek wisata daerah.
30. Terwujudnya data sistem pendidikan secara menyeluruh, yang mencakup data dasar profil pendidikan, data alokasi beasiswa kepada siswa dari golongan
masyarakat tidak mampu, alokasi beasiswa untuk siswa berprestasi, dan sebagainya.
R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B V - 5
31. Terwujudnya pencapaian pelaksanaan pemerataan dan perluasan kesempatan belajar.
32. Terwujudnya mutu dan relevansi pendidikan. 33. Terwujudnya kerjasama dengan pihak luar untuk pengembangan model
pendidikan murah yang mampu menyediakan tenaga kerja produktif siap kerja. 34. Terwujudnya bahan-bahan peraga dan buku-buku praktikum yang menunjang
penguasaan kompentensi teknis untuk sekolah-sekolah kejuruan, dengan biaya yang tidak memberatkan bagi sebagian besar siswa pengguna.
35. Terwujudnya kualitas sarana pendukung untuk pendidikan luar sekolah. 36. Terwujudnya iklim kondusif, melalui pola-pola pembinaan bagi generasi muda
dalam mengembangkan dan mengaktualisasikan potensi, bakat dan minat untuk mencapai prestasi, di bidang Olah Raga.
37. Terwujudnya sarana dan prasarana serta fasilitas olah raga yang terjangkau seluruh lapisan masyarakat.
38. Terwujudnya berbagai upaya di dalam penumbuhan jiwa kewirausahaan dan kecakapan hidup di kalangan genarasi muda.
39. Terwujudnya kebijakan publik yang baik dan serasi dalam upaya peningkatan kualitas anak dan perempuan.
40. Terwujudnya kelembagaan pengarusutamaan gender dan anak. 41. Terwujudnya perlindungan, ketrampilan dan usaha perempuan.
42. Terwujudnya pembinaan dan peran serta masyarakat dalam pelayanan KBKS Keluarga BerencanaKeluarga Sejahtera yang mandiri.
43. Terwujudnya tenaga pendamping kelompok bina keluarga sejahtera.
Untuk melaksanakan Misi ke- 3 Mengembangkan sistem manajemen pemerintahan yang peduli terhadap kualitas pelayanan masyarakat dan
penerapan prinsip-prinsip penatausahaan pemerintahan yang baik good governance,
ditetapkan Sasaran Pembangunan Jangka Panjang Daerah untuk Misi Ketiga :
1. Terwujudnya tata kelola pemerintahan yang baik, melalui peningkatan publik dan peningkatan professionalisme aparat.
2. Terwujudnya kualitas pelayanan publik sesuai dengan Standar Pelayanan Minimal SPM dan Standar Operating Procedure SOP yang berorientasi pada
terciptanya kepuasan masyarakat.
R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B V - 6
3. Terwujudnya peningkatan pendapatan dan pengelolaan keuangan daerah yang profesional, melalui pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel, transparan,
efisiensi dan efektif. 4. Terwujudnya masyarakat demokratis melalui peningkatan peran partai politik,
lembaga perwakilan rakyat dan partisipasi politik masyarakat yang tinggi dalam pemerintahan dan pembangunan.
5. Terwujudnya masyarakat sadar informasi melalui penyadaran hak masyarakat informasi yang luas dan transparan.
6. Terwujudnya keamanan dan ketertiban yang mantap melalui peningkatan peran serta masyarakat dalam menjaga keamanan dan ketertiban.
7. Terwujudnya sistem administrasi kearsipan secara efisien melalui pengelolaan arsip secara profesional dengan di dukung teknologi informasi yang memadai.
8. Terwujudnya sarana dan prasarana komunikasi dan keterbukaan informasi publik yang memadai melalui pengembangan sarana dan komunikasi modern berbasis
teknologi informasi dan website. 9. Terwujudnya kualitas proses dan produk perencanaan, yang didukung dengan
data base yang akurat, lengkap dan up to date, dan kemampuan aparatur perencanaan pembangunan yang memadai.
10. Terwujudnya berbagai sarana dan prasarana untuk media komunikasi dan interaksi dengan masyarakat dalam upaya menyerap aspirasi yang berkembang di
masyarakat. 11. Terwujudnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan daerah yang transparan,
akuntabel dan partisipatif melalui peningkatan profesionalisme dalam pelayanan publik.
12. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan Pemerintah Daerah agar lebih proposional, berdasarkan kebutuhan nyata daerah, ramping bersifat fleksibel dan
adaptif, didukung dengan penerapan teknologi informasi. 13. Terwujudnya kualitas pengendalian pembangunan dan pengawasan secara efektif,
efisien dan berkesinambungan. 14. Terwujudnya kualitas hasil penelitian dan pengembangan untuk mendukung
penyusunan perencanaan pembangunan daerah dan pengambilan kebijakan. 15. Terwujudnya perubahan dan pembaharuan sistem kelembagaan Daerah sesuai
tuntutan jaman dan kebutuhan Daerah.
R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B V - 7
16. Terwujudnya kualitas penyelenggaraan pemerintahan desakelurahan dengan memperhatikan hak-hak asli yang terdapat pada desakelurahan.
17. Terwujudnya pemanfaatan kelembagaan perwakilan rakyat dalam menyelesaikan berbagai permasalahan di daarah, termasuk di dalam menghasilkan produk-
produk peraturan daerah yang menunjang pembangunan. 18. Terwujudnya kualitas produk hukum daerah dan kesadaran hukum masyarakat.
19. Terwujudnya kualitas dan kuantitas sarana prasarana aparatur, kualitas SDM aparatur dan kesejahteraan aparatur.
20. Terwujudnya dan mengoptimalkan model-model pengelolaan keuangan daerah, yang berbasiskan pada kinerja atau prestasi kerja, baik melalui peningkatan
kualitas SDM pengelolanya maupun terhadap peralatan pendukungnya. 21. Terwujudnya sistem data dan informasi keuangan Daerah yang menunjang dan
mempercepat proses pengambilan kebijakan Daerah. 22. Terwujudnya pelayanan perpustakaan dan penataan arsip daerah.
23. Terwujudnya pemanfaatan teknologi informasi sebagai dasar dalam pengambilan keputusan di daerah.
24. Terwujudnya kualitas pelayanan perijinan melalui perbaikan mekanisme perijinan.
25. Terwujudnya intensitas kerjasama pembangunan antar daerah. 26. Terwujudnya pemeliharaan dan pencegahan tindak kriminal di masyarakat,
melalui berbagai kegiatan yang dapat mendorong partisipasi masyarakat dalam menjaga keamanan dan kenayamaan lingkungan.
27. Terwujudnya keterlibatan atau partsisipasi masyarakat dalam pemberantasan penyakit masyarakat, khususnya melalui kegiatan-kegiatan yang bersifat swadaya
dan swadana. 28. Terwujudnya program-program pemberdayaan masyarakat dalam menjaga
ketertiban, keamanan dan kenyamanan lingkungan. 29. Terwujudnya iklim politik yang demokratis.
30. Terwujudnya pencegahan dan penanggulangan terjadinya gangguan ketentraman dan ketertiban.
R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B V - 8
Untuk melaksanakan Misi ke- 4 Mengembangkan hubungan kekerabatan yang harmonis sehingga mampu menciptakan iklim kondusif bagi peningkatan
kegiatan sosial ekonomi masyarakat, ditetapkan Sasaran Pembangunan Jangka
Panjang Daerah untuk Misi Keempat : 1. Terwujudnya struktur ekonomi yang kuat melalui penguatan struktur ekonomi
daerah berbasis primer yang didukung oleh sektor sekunder dan tersier. 2. Terwujudnya koperasi dan UMKM yang mandiri melalui penumbuhan
wirausaha baru, peningkatan kompetensi dan perkuatan kewirausahaan, peningkatan produktivitas, pemanfaatan hasil informasi dan penerapan teknologi
dalam iklim usaha yang sehat. 3. Terwujudnya akses lembaga keuangan dan perbankan melalui peningkatan peran
dalam pengembangan agrobisnis, penyediaan pemodalan bagi koperasi dan UMKM. 4. Terwujudnya peningkatan investasi secara berkelanjutan melalui penguatan
pelayanan penanaman modal, pengembangan kebijakan yang pro penanaman modal, membangun infrastruktur ekonomi yang baik, menekan high cost
ekonomi dan penyederhanaan sistem pelayanan penanaman modal. 5. Terwujudnya daya tarik kepariwisataan melalui pelestarian peninggalan budaya,
tradisi, kesenian, pengembangan objek wisata, peningkatan jumlah kunjungan wisata baik asing maupun domestik serta lama tinggalnya.
6. Terwujudnya pengurangan jumlah penduduk miskin, melalui optimalisasi penanggulangan kemiskinan dan pemberdayaan masyarakat.
7. Terwujudnya pengembangan program-program rehabilitasi dan pemeliharaan prasarana dan fasilitas LLAJ Lalu Lintas dan Angkutan Jalan, termasuk
program pengamanan lalu lintas. 8. Terwujudnya kualitas dan kuantiĆtas prasarana dan sarana perhubungan.
9. Terwujudnya iklim usaha yang kondusif bagi pelaku UMKM, baik melalui berbagai regulasi yang mendukung usaha maupun dengan program-program
fasilitasi yang memungkinkan tumbuh dan berkembangnya UMKM dengan cepat.
10. Terwujudnya daya dukung ekspansi usaha dari para pelaku UMKM, melalui penghapusan produk hukum yang menghambat usaha, pemberian insentif untuk
usaha-usaha prospektif, pendidikan masyarakat ramah investasi, dan sebagainya.
R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B V - 9
11. Terwujudnya KUKM yang diarahkan untuk memberikan kontribusi yang cukup berarti terhadap pertumbuhan ekonomi daerah, penciptaan lapangan kerja,
peningkatan produktifitas dan daya saing serta meningkatkan kualitas kelembagaan.
12. Terwujudnya produktifitas Industri Kecil melalui pengembangan kegiatan usaha dan pemasaran produk-produk daerah.
13. Terwujudnya lembaga keuanganpembiayaan mikro di tingkat desakelurahan dengan fasilitas permodalan yang semakin ditingkatkan.
14. Terwujudnya program-program peningkatan promosi dan kerjasama investasi dengan berbagai pihak, yang mendorong percepatan kemajuan perekonomian
daerah. 15. Terwujudnya pelayanan prima dalam proses perijinan bagi calon investor
melalui peningkatan peran kelembagaan dengan penyederhanaan sistem dan prosedur pelayanan perijinan.
16. Terwujudnya pemberdayaan masyarakat Desa melalui pengembangan ekonomi, pembangunan prasarana fisik dan pengembangan teknologi tepat guna TTG.
17. Terwujudnya ruang-ruang publik sesuai dengan fungsinya atau peruntukannya. 18. Terwujudnya penataan wajah Kabupaten city beauty dan menciptakan ikon
Kabupaten. 19. Terwujudnya pemanfaatan ruang sesuai dengan Rencana Tata Ruang Wilayah
RTRW. 20. Terwujudnya pola pengendalian terhadap pencemaran dan perusakan
lingkungan, baik melalui berbagai macam penyuluhan maupun pembenahan terhadap peraturan perundangan yang berlaku.
21. Terwujudnya kualitas lingkungan hidup dengan memulihkan siklus hidrologi pada Daerah Aliran Sungai DAS, melalui perlindungan hutan, konservasi air
dan konservasi tanah. 22. Terwujudnya kualitas penataan lingkungan yang dapat memberikan
kenyamanan dan menunjang kelancaran kegiatan sosial ekonomi masyarakat. 23. Terwujudnya program pengembangan sistem informasi dan sistem pendaftaran
tanah.
R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B V - 1 0
24. Terwujudnya fasilitasi dan ikut menyelesaikan kasus-kasus sengketa atau konflik-konflik masalah pertanahan, baik melalui berbagai media informasi
maupun pembuatan produk hukum yang mendukung. 25. Terwujudnya kualitas perencanaan, pemanfaatan dan pengawasan tata ruang.
26. Terwujudnya peningkatan besaran ganti rugi kepada masyarakat yang sebagian hak miliknya terkena proyek-proyek penyediaan infrastruktur, khususnya dalam
membangun pelebaran jalan dan jembatan. 27. Terwujudnya kuantitas dan kualitas prasarana dan sarana jalan dan jembatan.
28. Terwujudnya program-program perbaikan sistem drainase di sebagian besar wilayah perkotaan dan pinggiran.
29. Terwujudnya sistem informasidata base jalan dan jembatan, untuk mendukung upaya perbaikan dan pemeliharaannya.
30. Terwujudnya fasilitas rumah murah yang dapat dijangkau oleh sebagian besar masyarakat pada berbagai lapisan pendapatan.
31. Terwujudnya fasilitas dan peralatan pendukung untuk mencegah bahaya kebakaran rumah, baik secara mandiri maupun dengan menjalin hubungan
dengan pihak ketiga, 32. Terwujudnya kualitas lingkungan permukiman yang layak, sehat dan bersih.
33. Terwujudnya pemanfaatan sumber daya air tanah dan air permukaan. 34. Terwujudnya sistem administrasi kependudukan sampai di tingkat kelurahan
secara baik. 35. Terwujudnya pola pembinaan terhadap anak terlantar dan penyandang cacat
serta penyandang penyakit sosial di tingkat daerah. 36. Terwujudnya kualitas pelayanan kependudukan dan catatan sipil.
37. Terwujudnya pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai agama, membina tri kerukunan umat beragama dan meningkatkan kualitas sarana dan
prasarana tempat peribadatan. 38. Terwujudnya pemutusan rantai kemiskinan dengan pendekatan pemecahan
masalah mendasar yang mempunyai daya ungkit dan dampak pada sektor yang lain melalui optimalisasi potensi dan kearifan lokal.
R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B V - 1 1