ISU STRATEGIS ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS

R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B I I I - 1 5 Kondisi tersebut perlu dimanfaatkan secara optimal untuk meningkatkan kualitas SDM, daya saing, dan kesejahteraan masyarakat Kabupaten Ngawi. Persebaran dan mobilitas penduduk perlu pula mendapatkan perhatian sehingga kesenjangan wilayah perkotaan dan perdesaan dapat dikurangi. Perhatian terhadap komitmen peningkatan kualitas sumber daya manusia Kabupaten Ngawi yang diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia IPM dan Indikator Millenium Development Goals MDGs harus menjadi agenda utama. Pembangunan kesehatan dan pendidikan memiliki peranan penting dalam meningkatkan kualitas sumber daya manusia dengan mengurangi kesenjangan status kesehatan masyarakat dan akses terhadap pelayanan kesehatan secara merata, tingkat sosial ekonomi, dan gender; meningkatkan jumlah dan penyebaran tenaga kesehatan dan meningkatkan akses terhadap fasilitas kesehatan. Pencegahan terhadap peningkatan penyakit menular dan tidak menular serta penyalahgunaan narkotik dan obat-obat terlarang merupakan prioritas utama. b. Terbatasnya infrastruktur wilayah sebagai pelayanan dasar. Infrastruktur wilayah termasuk jalan beserta saluran draenasenya dan jembatan, serta prasarana sumberdaya air dan jaringannya yang cukup dan baik memiliki keterkaitan yang sangat kuat dengan peluang positif bagi pertumbuhan ekonomi maupun kehidupan sosial budaya suatu daerah. Pembangunan dan upaya peningkatan dan perbaikan sudah dilakukan selama ini, namun masih tetap menjadi perhatian serius di masa mendatang. Kualitas infrastruktur tranportasi darat terutama jalan yang relatif rendah mengakibatkan terjadinya hambatan-hambatan dalam transportasi orang, barang dan jasa baik di dalam wilayah Kabupaten Ngawi maupun dari Kabupaten Ngawi ke Kabupaten tetangga. Pembangunan infrastruktur jalan-jalan baru dan peningkatan kualitas infrastruktur jalan di Kabupaten Ngawi perlu dilakukan untuk kelancaran transportasi orang, barang dan jasa terutama dari kawasan sentra produksi ke pusat- pusat pemasaran. R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B I I I - 1 6 c. Masih tingginya angka pengangguran akibat terbatasnya lapangan pekerjaan yang menyebabkan kemiskinan dan kesenjangan sosial. Adanya kesenjangan sosial, dan kondisi sebagian masyarakat yang masih menghadapi tekanan kemiskinan, kurangnya kesempatan kerja dan pengangguran, serta kualitas SDM masyarakat yang belum siap bersaing dalam banyak hal akan melahirkan proses eksploitasi dan marginalisasi masyarakat miskin, karena posisi mereka yang rentan, serta melahirkan dampak lain berupa peningkatan jumlah pengangguran. Berkurangnya kesempatan kerja, dan kolapsnya sejumlah usaha mandiri yang ditekuni masyarakat, juga menyebabkan terjadinya proses perluasan dan pendalaman kemiskinan. Akibat kualitas SDM masyarakat yang masih tertinggal, dengan rata-rata tingkat pendidikan yang rendah dan belum ditunjang kecakapan, serta keahlian yang profesional, seringkali menyebabkan tenaga kerja yang ada tidak sesuai dengan kebutuhan pasar kerja. Untuk menangani kemiskinan yang dibutuhkan dalam hal ini memberikan kesempatan dan fasilitasi akses masyarakat miskin terhadap berbagai sumber permodalan dan peluang usaha tanpa dibebani dengan persyaratan yang menyulitkan.Pemecahan masalah tingkat kemiskinan di Kabupaten Ngawi perlu didasarkan pada pemahaman harapan masyarakat miskin dan adanya penghormatan, perlindungan, dan pemenuhan hak-hak dasar masyarakat, yaitu hak sosial, budaya, ekonomi,dan politik. Tantangan yang dihadapi antara lain, yaitu kurangnya pemahaman terhadap harapan masyarakat miskin, minimnya komitmen dalam perencanaan dan penganggaran untuk masyarakat miskin, kurangnya koordinasi kebijakan pemerintah pusat dan daerah dalam upaya penanggulangan kemiskinan, rendahnya partisipasi dan pemberdayaan yang disebabkan terbatasnya akses masyarakat miskin terutama perempuan dalam pengambilan keputusan baik dalam keluarga maupun masyarakat, serta keterbatasan pemahaman dalam mengembangkan potensi daerah berpenduduk miskin padahal investasi daerah miskin di pedesaan dan perkotaan dapat mengembangkan potensi bagi sentra kegiatan ekonomi. d. Belum terkelolanya sumberdaya alam secara optimal. Menelaah kondisi sumber daya alam dan lingkungan hidup saat ini, apabila tidak diantisipasi dengan kebijakan dan tindakan yang tepat akan dihadapkan pada ancaman krisis pangan, krisis air, dan krisis energi. R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B I I I - 1 7 Meningkatnya jumlah penduduk yang pesat menyebabkan kemampuan penyediaan pangan semakin terbatas. Hal itu disebabkan oleh meningkatnya konversi lahan sawah dan lahan pertanian produktif ke industri, rendahnya peningkatan produktivitas hasil pertanian, dan menurunnya kondisi jaringan irigasi dan prasarana irigasi. Selain itu, praktik pertanian konvensional mengancam kelestarian sumber daya alam dan keberlanjutan sistem produksi pertanian. Disisi lain, bertambahnya kebutuhan lahan pertanian dan penggunaan tanpa pengawasan intensif akan mengancam keberadaan hutan dan terganggunya keseimbangan tata guna air tanah. Memburuknya kondisi wilayah konservasi tangkapan air yang meningkat pesat menyebabkan menurunnya ketersediaan air yang mengancam turunnya debit air waduk dan sungai pada musim kemarau serta berkurangnya pasokan air untuk pertanian. Akses terhadap air bersih di Kabupaten Ngawi memerlukan optimalisasi. Kerawanan air bersih masih mengancam Kabupaten Ngawi yang disebabkan ketersediaan sumber baku air permukaan tergantung pada musim. Meningkatnya kasus pencemaran lingkungan yang diakibatkan oleh laju pertumbuhan penduduk yang terkonsentrasi di wilayah perkotaan, perubahan gaya hidup yang konsumtif, serta rendahnya kesadaran masyarakat dalam pengolahan residu atau sampah perlu ditangani secara komprehensif, sinergi dan berkelanjutan. Kemajuan transportasi dan industrialisasi, pencemaran sungai dan tanah oleh industri, pertanian, dan rumah tangga memberi dampak negatif yang mengakibatkan terjadinya ketidakseimbangan sistem lingkungan secara keseluruhan dalam menyangga kehidupan manusia. Keberlanjutan pembangunan dalam jangka panjang juga menghadapi tantangan akan adanya perubahan iklim dan pemanasan global global warming yang berdampak pada aktivitas dan kehidupan manusia. Sementara itu, pemanfaatan keanekaragaman hayati belum berkembang sebagaimana mestinya. Pengembangan nilai tambah kekayaan keanekaragaman hayati dapat menjadi alternatif sumber daya pembangunan yang dapat dinikmati, baik oleh generasi sekarang maupun mendatang, sehingga memerlukan berbagai penelitian, perlindungan, dan pemanfaatan secara lestari. R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B I I I - 1 8 e. Ancaman krisis pangan Ancaman krisis pangan cenderung makin nyata ketika dikaitkan dengan persoalan kependudukan. Seperti diketahui, bahwa pertumbuhan penduduk yang semakin bertambah setiap tahunnya. Alih fungsi lahan dan kebutuhan lahan untuk sarana dan prasarana kehidupan, menyebabkan lahan produktif semakin berkurang. Di sisi lain permasalahan yang harus dihadapi petani adalah kenaikan biaya produksi dan perolehan keuntungan yang makin sedikit, sehingga nilai tukar petani menjadi rendah. f. Krisis Energi Keterbatasan ketersediaan energi, bukan saja menyebabkan harga energi di pasaran menjadi makin mahal, tetapi juga menyebabkan dampak terhadap peningkatan harga kebutuhan masyarakat yang lain. Ancaman krisis energi juga menyebabkan terbukanya peluang konflik sosial sebagai akibat meningkatnya jumlah orang miskin dan bertambahnya pengangguran. Untuk mengatasi ancaman krisis energi, perlu diupayakan pencarian energi alternatif secara terus menerus terkait dengan energi yang ramah lingkungan. g. Perubahan iklim dan pemanasan global Pemanasan global dan perubahan iklim tengah terjadi dan diperkirakan akan terus terjadi pada masa-masa mendatang. Fokus adaptasi ini kiranya perlu ditujukan pada area-area yang rentan terhadap perubahan iklim seperti : sumberdaya air, pertanian, perikanan, infrastruktur dan permukiman, kesehatan, dan kehutanan. R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B I V - 1

BAB IV VISI DAN MISI DAERAH

4.1. VISI

Dalam UU Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional SPPN, khususnya Pasal 1, ayat 12 telah dinyatakan bahwa Visi adalah rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir perencanaan. Adanya rumusan Visi dimaksudkan untuk mewujudkan suatu sasaran yang mungkin dicapai dalam jangka waktu tertentu. Visi bukan merupakan jargon danatau motto, namun merupakan suatu cita-cita atau harapan yang diyakini dapat diwujudkan dalam kurun waktu tertentu, yang dalam dokumen RPJP mempunyai jangka waktu selama 20 tahun. Ada beberapa hal yang perlu mendapat pertimbangan dalam penetapan visi, yaitu: 1. Visi disusun dengan mempertimbangkan sintesa kondisi umum, analisis lingkungan internal, analisis lingkungan eksternal dan arah pembangunan dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional, Rencana Pembangunan Jangka Panjang Provinsi dan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten. 2. Visi mencerminkan gambaran tentang fungsi dan peranan daerah dalam konteks pembangunan daerahwilayah. 1 Fungsi Pemerintah daerah; kegiatan yang membuat kehidupan internal daerah berlangsung efektif, 2 peran daerah; kegiatan daerah yang memliki pengaruh dan turut mendukung kemajuan daerah dalam konstelasi wilayah yang lebih luas, dan 3 tujuan otonomi daerah yaitu: peningkatan layanan publik, kesejahteraan masyarakat dan peningkatan daya saing daerah. 3. Visi dirumuskan secara singkat dan padat, namun tidak tertutup kemungkinan rumusan visi tersebut dilengkapi dengan uraian singkat yang menjelaskan maksud kata, kalimat dan atau anak kalimat. Pembangunan 20 tahun yang akan datang lebih berorientasi pada membangun manusia secara utuh sehingga mencapai derajat sejahtera lahir maupun batin. Hal ini juga didasarkan proyeksi masa depan Kabupaten Ngawi dimana kunci pokok pembangunan ke depan adalah membangun manusia, menyempurnakan karakter dan kegiatan manusia menuju sejahtera. Perumusan Visi Kabupaten Ngawi mencerminkan apa yang ingin dicapai, memberikan arah dan fokus strategi yang jelas, mampu menjadi perekat komponen Kabupaten Ngawi, memiliki orientasi masa depan, mampu menumbuhkan komitmen seluruh jajaran dan mampu menjamin kesinambungan kepemimpinan organisasi. R P J P D K a b . N g a w i T a h u n 2 0 0 5 - 2 0 2 5 B A B I V - 2 Berdasarkan permasalahan, tantangan, serta keterbatasan yang dihadapi Kabupaten Ngawi, maka Daerah menetapkan Visi Pembangunan Daerah Kabupaten Ngawi sebagai Visi Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah RPJPD Kabupaten Ngawi Tahun 2005-2025. Berdasarkan telaah, visi dan misi RPJPD Kabupaten Ngawi tahun 2005-2025 adalah : “Terwujudnya Kabupaten Ngawi Sejahtera dengan Bertumpu pada Potensi Pertanian, Industri dan Perdagangan yang Maju dan Berkelanjutan ”. Penjabaran makna dari visi tersebut adalah sebagai berikut : Kabupaten Ngawi Sejahtera : Sejahtera dalam hal ini memiliki dimensi lahir maupun batin, dimana kondisi masyarakat Kabupaten Ngawi yang mampu memenuhi kebutuhan jasmani dan rohani dengan kemandirian ekonomi secara layak dan berdaya saing. sejahtera lahir diartikan terpenuhi segala kebutuhan lahiriah dan kehidupan ekonomi masyarakat, paling tidak terpenuhi sandang, pangan, papan, pendidikan dan kesehatan. Sedangkan sejahtera batin diartikan terpenuhi kebutuhan rohaniah dan kehidupan keagamaan sesuai dengan keyakinan masyarakat masing-masing, seperti kekuatan iman, keleluasan ibadah dan keikhlasan dalam bertindak. Bertumpu pada Potensi Pertanian, Industri dan Perdagangan : Bertumpu pada potensi Pertanian, Industri dan Perdagangan menunjukkan bahwa untuk mencapai masyarakat sejahtera, perlu pilihan utama pengembangan kegiatan ekonomi sesuai potensi dan keunggulan daerah, yaitu sektor Pertanian, Industri dan Perdagangan. Pertanian, Industri dan Perdagangan menjadi core competance dan sekaligus sebagai activity driver bagi Kabupaten Ngawi. Maju dan Berkelanjutan : Maju dan Berkelanjutan dalam pengertian ini adalah tumbuh dan berkembang serta mengarah pada sistem ekonomi yang modern tetapi tetap peduli terhadap kontinyuitas sumber daya unggulan daerah dan pelestarian lingkungan.