40 St. Layli Prasojo, S.Farm., Apt.
2 I KATAN KOVALEN POLAR;
ASAM - BASA
A. Polarisasi dan Elektronegativitas B. Momen Dipol
C. Muatan Formal D. Asam-Basa: Bronsted-Lowry
E. Asam-Basa: Lewis F. Asam-Basa Organik
G. Resonansi H. Menggambar Struktur Kimia
A. Polarisasi dan Elekt ronegat ivit as
Pada bab ini, kita akan mempelajari lebih lanjut tentang ikatan ionic dan ikatan kovalen. Ikatan dalam natrium klorida adalah ikatan
ionic. Natrium menransfer elektron ke klorin menghasilkan Na
+
dan Cl
-
, yang akan terikat satu sama lain karena adanya gaya tarik elektrostatik yang kuat. Ikatan C-C dalam etana merupakan contoh
ikatan kovalen. Elektron dalam ikatan tersebut dimiliki bersama oleh kedua atom C. Akibatnya terjadi distribusi elektron yang simetris di
dalam ikatan. Ikatan kovalen polar artinya elektron ikatan dipegang lebih kuat oleh salah satu atom, mengakibatkan distribusi elektron di
antara kedua atom tidak simetris.
Kimia Organik I 41
X
Y
X Y
X X
Ikatan Kovalen Simetris Ikatan Kovalen Polar
Ikatan Ionik
Gambar 2.1 Beberapa macam bentuk ikatan
Polaritas ikatan ditentukan oleh elektronegativitas atom-atom yang terlibat. Seperti yang terlihat pada tabel 2.1, karbon dan hidrogen
memiliki elektronegativitas yang mirip, sehingga ikatan C-H relatif nonpolar. Unsur-unsur yang berada pada bagian kanan dalam tabel
periodik, seperti oksigen, fluorin, dan klorin memiliki kemampuan menarik elektron elektronegativitas lebih besar dibandingkan dengan
karbon. Dengan demikian, ketika atom karbon berikatan dengan salah satu dari atom tersebut maka terbentuk ikatan yang terpolarisasi.
Elektron akan cenderung tertarik ke atom yang lebih elektronegatif. Dalam molekul tersebut, atom karbon bermuatan parsial positif
+
dan atom yang lebih elektronegatif bermuatan parsial negatif
-
. Contohnya, ikatan C-Cl adalah ikatan polar.
C Cl
H H
H
Gambar 2.2 Klorometana
42 St. Layli Prasojo, S.Farm., Apt.
Tanda panah digunakan untuk menunjukan arah polaritas.
Berdasarkan kesepakatan, arah pergerakan elektron searah dengan arah panah.
Unsur-unsur yang berada pada bagian kiri dalam tabel periodik bersifat kurang elektronegatif dibandingkan karbon. Dengan
demikian, ketika karbon berikatan dengan mereka, elektron akan cenderung tertarik ke karbon dan mengakibatkan atom karbon
bermuatan parsial negatif.
Tabel 2.1 Elektronegativitas beberapa unsur
Ketika kita membicarakan tentang kemampuan atom menyebabkan polarisasi ikatan, kita gunakan istilah efek induksi.
Unsur-unsur elektropositif seperti litium dan magnesium menginduksi pemberian elektron, sedangkan unsur-unsur
Kimia Organik I 43
elektronegatif seperti oksigen dan klorin menginduksi penarikan elektron. Efek induksi sangat penting untuk memahami reaktivitas
suatu senyawa.
B. Mom en Dipol