Penjelasan Reaksi: Penggunaan Tanda Panah dalam Mekanisme Reaksi Polar

Kimia Organik I 171 produk reaksi adisi. Satu lagi, digunakan tanda panah untuk menggambarkan perpindahan elektron dari Br - ke karbon bermuatan positif. Reaksi adisi elektrofilik HBr pada etilena hanya satu contoh reaksi polar. Masih banyak terdapat contoh reaksi polar yang lain, dan akan kita pelajari pada bab-bab berikutnya. Hal yang perlu diingat adalah bahwa semua reaksi polar terjadi antara sisi yang kekurangan elektron dengan sisi lain yang kaya elektron dan melibatkan penyumbangan pasangan elektron dari nukleofil kepada elektrofil.

F. Penjelasan Reaksi: Penggunaan Tanda Panah dalam Mekanisme Reaksi Polar

Tanda panah digunakan dalam menggambarkan mekanisme reaksi. Terdapat beberapa aturan penggunaan tanda panah yang dapat digunakan untuk mempermudah kita dalam memahami mekanisme reaksi. Aturan pertama : Elektron bergerak dari nukleofil Nu: ke elektrofil E. Nukleofil memiliki sumber pasangan elektron yang dapat berupa ikatan rangkap atau pasangan elektron bebas. 172 St. Layli Prasojo, S.Farm., Apt. O N C C C E E E E Gambar 5.17. Gambaran perpindahan elektron Elektrofil harus mampu menerima pasangan elektron, biasanya kemampuan ini karena adanya atom bermuatan positif atau atom yang terpolarisasi positif dalam suatu gugus fungsi. Contohnya: C C X H O C O Nu : Nu : Nu : Nu : Gambar 5.18. gambaran perindahan elektron Aturan kedua : Nukleofil dapat bermuatan negatif atau netral. Jika nukleofil bermuatan negatif, atom yang memberikan pasangan elektron akan menjadi bermuatan netral. H 3 C O H Br H 3 C O H + + Br Atom bermuatan negatif Netral Gambar 5.19. Contoh nukleofil negatif Jika nukleofil netral maka atom yang menyumbangkan pasangan elekron akan menjadi bermuatan positif. Contohnya: Kimia Organik I 173 H Br + Atom bermuatan positif Netral C C H H H H C C H H H H H + Br Gambar 5.20. Contoh nukleofil netral Aturan ketiga : elektrofil dapat bermuatan positif atau netral. Jika elektrofil bermuatan positif, atom yang menerima pasangan elektron akan menjadi bermuatan netral. Contohnya: O C H H H C N O C H H H C N Atom bermuatan positif Netral Gambar 5.21. Contoh elektrofil positif Jika elektrofilnya netral maka atom yang menerima pasangan elekron akan menjadi bermuatan negatif. Contohnya: C C H H H H + H Br C C H H H H H + Br Netral Bermuatan positif Gambar 5.22. Contoh elektrofil netral Kesimpulan dari aturan kedua dan ketiga adalah bahwa muatan akan berubah selama berjalannya reaksi. Muatan negatif dalam reaktan 174 St. Layli Prasojo, S.Farm., Apt. akan menghasilkan produk bermuatan negatif, sedangkan reaktan bermuatan positif akan menghasilkan produk bermuatan positif pula. Aturan keempat : Harus mematuhi aturan oktet. Jika sepasang elektron berpindah ke atom yang sudah memenuhi oktet maka sepasang elektron lain harus meninggalkan atom tersebut supaya atom tersebut tetap oktet. Contohnya, ketika sepasang elektron berpindah dari ikatan rangkap etilena ke atom hidrogen dalam HBr maka sepasang elektron harus meninggalkan hidrogen tersebut. Hal ini berarti ikatan H-Br diputus di mana elektron ikatannya dimiliki sendiri oleh Br untuk membentuk ion bromin yang stabil. C C H H H H + H Br C C H H H H H + Br Hidrogen ini memiliki dua elektron, ketika ada sepasang elektron dari ikatan rangkap mendekatinya, maka ikatan H dengan Br harus diputuskan O C H H H C N O C H H H C N Karbon ini memiliki delapan elektron. Ketika pasangan elektron dari CN- mendekatinya maka ikatan rangkap C=O harus diputuskan salah satu, supaya elektron karbon tetap delapan Gambar 5.23. Contoh pemenuhan aturan oktet dalam reaksi etilena dengan HBr Kimia Organik I 175 Hal yang sama terjadi ketika elektron bergerak dari ion sianida CN - ke atom karbon dalam asetaldehid terprotonasiH 2 C=OH + , dua elektron harus meninggalkan karbon tersebut. Hal ini berarti bahwa ikatan rangkap C=O harus menjadi ikatan tunggal di mana sepasang elektron π dari ikatan tersebut ditarik dan dimiliki oleh oksigen.

G. Kesetimbangan, Kecepatan, dan Perubahan Energi

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS E L AS T IS I T AS T RA NSMIS I HA RG A I K AN L E M U RU DI DA E RA H P E N AN G KAPA N IKAN K E CA M ATAN M UN C AR K ABU P ATE N BAN YU WAN G I

0 13 18

An al i s i s T ak s o n om i S i as at P e r m u k aan T u t u r an M ah as i s w a d al am S e m i n ar P r op os al S k r i p s i M ah as i s w a P r ogr a m S t u d i Pe n d i d i k a n B ah as a d an S as t r a I n d on e s i a Un i ve r s i t as J e

0 8 14

As i m e t r i I n f or m as i D an Di s c l os u r e P ad a Pe r u s ah aan P e r b an k an Yan g Go Pu bl i c Di B u r s a E f e k I n d on e s i a

0 8 20

E VAL UAS I P RO G RA M K L I NI K S ANI T AS I DI P US K E S M AS K AB U P AT E N JE M B E R T AH UN 2012

0 2 21

I m p l e m e n t as i P e m b e r ian P e n gu at an d al am P e m b e l aj ar an K oop e r at if T ip e NHT u n t u k M e n in gk at k an Ak t ivi t as d an Has il B e l aj a r S is wa p ad a S u b P ok o k B ah as an Op e r as i Hi t u n g B e n t u k

0 19 19

I n ve n t ar i s as i K u p u k u p u

0 4 16

KA J I A N A P LI KA S I EKS TR A K A BU SEK A M SEBA GA I P U P U K SI LI KON TER HA D A P P ER U BA HA N KA R A KTER F I SI OLOG I S TA N A M A N P A D I

0 5 18

K ar ak t e r is a s i M e m b r an S e l u l o s a A s e t at De n g an Var ia s i K om p os is i P e l a r u t As e t on Dan As a m F o r m at

0 4 11

A AK KU UN NT TA AN NS SI I K KE EU UA AN NG GA AN N M ME EN NE EN NG GA AH H I II I

0 4 4

B BU UK KU U S SA AK KU U K KA AD DE ER R P PR RO OG GR RA AM M P PE EN NA AN NG GG GU UL LA AN NG GA AN N T TB B

1 10 80