Penghitungan Derajat Kejenuhan Alk e n a

Kimia Organik I 85

A. Alk e n a

Alkena merupakan senyawa hidrokarbon yang mengandung ikatan rangkap karbon-karbon. Alkena terdapat dalm jumlah berlebih di alam. Etilena, sebagai contohnya, adalah hormon tanaman yang memacu pematangan buah, dan α-pinen adalah senyawa terbanyak dalam turpentin. Contoh lainnya adalah beta karoten, mengandung sebelas ikatan rangkap dua, merupakan pigmen warna kuning yang mewarnai wortel. Beta karoten merupakan pro vitamin A. H H H H CH 3 CH 3 H 3 C Etilena Alfa pinen Beta karoten Gambar 4.1. Beberapa contoh senyawa alkena di alam

1. Penghitungan Derajat Kejenuhan

Adanya ikatan rangkap dua membuat alkena memiliki hidrogen lebih sedikit dibandingkan alkana pada jumlah karbon sama, dan hal ini membuat alkena disebut senyawa tidak jenuh. Contohnya etilenaetena memiliki rumus C 2 H 4 , sedangkan etana C 2 H 6 . 86 St. Layli Prasojo, S.Farm., Apt. C C H H H H C C H H H H H H Etilena Etana hidrogen lebih sedikit tidak jenuh hidrogen lebih banyak Jenuh Gambar 4.2. Etilena vs etana Pada umumnya, tiap cincin atau ikatan rangkap dalam molekul berhubungan dengan hilangnya dua hidrogen dari suatu alkana C n H 2n+2 . Pengetahuan ini digunakan untuk mengitung derajat ketidakjenuhan atau jumlah cincinikatan rangkap dalam suatu molekul. Mari kita asumsikan bahwa kita ingin menemukan suatu struktur hidrokarbon yang belum diketahui. Bobot molekul senyawa yang diteliti adalah 82, rumus molekulnya C 6 H 10 . karena C6 jenuh heksana memiliki rumus C 6 H 14 , senyawa yang tak diketahui tersebut memiliki dua pasang hidrogen lebih sedikit dibandingkan heksana. Dengan demikian, derajat ketidakjenuhan senyawa tersebut adalah dua. Dengan kata lain, kemungkinan senyawa tak diketahui tersebut memiliki dua ikatan rangkap dua, atau satu cincin dengan satu ikatan rangkap dua, atau dua cincin, atau satu ikatan rangkap tiga. Mari kita lihat struktur yang tak diketahui tersebut berdasarkan perhitungan derajat ketidakjenuhannya: Kimia Organik I 87 4-metil-1,3-pentadiena sikloheksena bisikloheksana dua cincin 4-metil-2-pentuna Gambar 4.3. Perkiraan struktur C 6 H 10 Perhitungan yang sama dapat digunakan juga untuk elemen- elemen lain selain karbon dan hidrogen. Senyawa organohalogen C, H, X dimana X = F, Cl, Br, atau I. Atom-atom halogen dapat dianggap sebagai pengganti hidrogen, jadi senyawa hidrokarbon seperti C 4 H 6 Br 2 ekuivalen dengan C 4 H 8 , dengan demikian memiliki derajat ketidakjenuhan sama dengan satu. Br CH 2 CH CHCH 2 Br H CH 2 CH=CHCH 2 H C 4 H 6 Br 2 C 4 H 8 = Derajat ketidakjenuhan = 1 terdapat satu ikatan rangkap Gambar 4.4. Derajat ketidakjenuhan C 4 H 6 Br 2 Senyawa organooksigen C, H, O . Oleh karena oksigen dapat membentuk dua ikatan maka dapat diabaikan dalam penghitungan derajat ketidakjenuhan. Contohnya, senyawa dengan rumus C 5 H 8 O tetap sama dengan senyawa hidrokarbon C 5 H 8 dan sama-sama memiliki derajat ketidakjenuhan sama dengan dua. 88 St. Layli Prasojo, S.Farm., Apt. H 2 C CHCH CHCH 2 OH H 2 C CHCH CHCH 2 H = Derajat ketidakjenuhan = 2 punya dua ikatan rangkap Gambar 4.5. Derajat ketidakjenuhan C 5 H 8 O Senyawa organonitrogen C, H, N . Atom N dapat membentuk tiga buah ikatan, sehingga senyawa organonitrogen memiliki kelebihan satu hidrogen dibandingkan hidrokarbon biasa. Oleh karena itu, jumlah nitrogen kita gunakan untuk mengurangi jumlah hidrogen. Contohnya C 5 H 9 N ekuivalen dengan C 5 H 8 dan memiliki derajat ketidakjenuhan sama dengan dua. C C C H 2 C H 2 C H H H N H H C C C H 2 C H 2 C H H H H C 5 H 9 N C 5 H 8 = Derajat ketidakjenuhan = 1 punya satu ikatan rangkap = Gambar 4.6. Derajat ketidakjenuhan C 5 H 9 N

2. Penamaan Alkena

Dokumen yang terkait

AN ALIS IS E L AS T IS I T AS T RA NSMIS I HA RG A I K AN L E M U RU DI DA E RA H P E N AN G KAPA N IKAN K E CA M ATAN M UN C AR K ABU P ATE N BAN YU WAN G I

0 13 18

An al i s i s T ak s o n om i S i as at P e r m u k aan T u t u r an M ah as i s w a d al am S e m i n ar P r op os al S k r i p s i M ah as i s w a P r ogr a m S t u d i Pe n d i d i k a n B ah as a d an S as t r a I n d on e s i a Un i ve r s i t as J e

0 8 14

As i m e t r i I n f or m as i D an Di s c l os u r e P ad a Pe r u s ah aan P e r b an k an Yan g Go Pu bl i c Di B u r s a E f e k I n d on e s i a

0 8 20

E VAL UAS I P RO G RA M K L I NI K S ANI T AS I DI P US K E S M AS K AB U P AT E N JE M B E R T AH UN 2012

0 2 21

I m p l e m e n t as i P e m b e r ian P e n gu at an d al am P e m b e l aj ar an K oop e r at if T ip e NHT u n t u k M e n in gk at k an Ak t ivi t as d an Has il B e l aj a r S is wa p ad a S u b P ok o k B ah as an Op e r as i Hi t u n g B e n t u k

0 19 19

I n ve n t ar i s as i K u p u k u p u

0 4 16

KA J I A N A P LI KA S I EKS TR A K A BU SEK A M SEBA GA I P U P U K SI LI KON TER HA D A P P ER U BA HA N KA R A KTER F I SI OLOG I S TA N A M A N P A D I

0 5 18

K ar ak t e r is a s i M e m b r an S e l u l o s a A s e t at De n g an Var ia s i K om p os is i P e l a r u t As e t on Dan As a m F o r m at

0 4 11

A AK KU UN NT TA AN NS SI I K KE EU UA AN NG GA AN N M ME EN NE EN NG GA AH H I II I

0 4 4

B BU UK KU U S SA AK KU U K KA AD DE ER R P PR RO OG GR RA AM M P PE EN NA AN NG GG GU UL LA AN NG GA AN N T TB B

1 10 80