F. Evaluasi Layanan Bimbingan di Sekolah
Evaluasi yang kontinyu adalah penting bagi setiap usaha yang ingin terus-menerus memperbaiki layanan bimbingan. Evaluasi harus
dilaksanakan dengan sadar dan sistematis. Evalusi harus ditujukan pada usaha-usaha untuk mengukur pencapaian tujuan dari bimbingan
di sekolah. Evaluasi bimbingan tidak boleh dilepaskan dari evaluasi sekolah secara keseluruhan.
1. Mengapa kita mengevaluasi pelayanan bimbingan dan konseling
a. Evaluasi bertujuan untuk memeriksa efektivitas dari program bimbingan.
b. Memperjelas dan memvalidasikan hipotesis-hipotesis yang mendasari kegiatan-kegiatan yang dilakukan, misalnya
benarkah OSIS dapat mengembangkan sifat-sifat kepemimpinan para siswa?
c. Untuk mengetahui apakah pengalaman-pengalaman belajar yang diberikan memang benar-benar diperlukan oleh siswa.
d. Untuk mengukur keberhasilan dari kegiatan-kegiatan staf sekolah, misalnya hasil konselor dalam mengadakan
konseling. e. Hasil evaluasi diperlukan untuk memberikan laporan kepada
masyarakat.
2. Bagaimana mengevaluasi layanan bimbingan
Evaluasi bimbingan memiliki langkah-langkah sebagai berikut: a. Penentuan tujuan dari program pendidikan di sekolah
34
b. Penentuan tujuan dan kriteria yang dapat menunjukan bahwa tujuan-tujuan itu telah tercapai.
c. Pengukuran dan evaluasi layanan bimbingan berdasarkan kriteria yang telah ditentukan.
d. Laporan hasil pengukuran dan evaluasi layanan bimbingan di sekolah.
3. Masalah -masalah yang dihadapi dalam evaluasi bimbingan
a. Tujuan khusus dari bimbingan sering dinyatakan dalam bentuk rumusan-rumusan yang umum yang cebderung sama dengan
tujuan-tujuan pendidikan. b. Terminologi yang dipergunakan untuk mendiskripsikan
petugas-petuas bimbingan, aktivitas, teknik dan prosedur- prosedur bimbingan tidak selalu seragam.
c. Alat yang dpergunakan untuk mencapai tujuan kadang-kadang ditafsirkan sebagai hasil akhir.
d. Banyak faktor di luar lingkup program bimbingan yang mempengaruhi tingkah laku dan perkembangan siswa.
e. Banyak variabel dalam proses evaluasi yang sangat sukar dinyatakan secara kuantitatif kualifikasi personel, bahan-
bahan interview, motivasi siswa, dan hubungan-hubungan interpersonal.
f. Kekurangan dana dan fasilitas
4. Kriteria bagi evaluasi pelayanan bimbingan