Kesempatan yang dapat dipergunakan untuk melakukan pendidikan kesehatan

e. Kesempatan yang dapat dipergunakan untuk melakukan pendidikan kesehatan

Beberapa kesempatan yang dapat dipergunakan untuk melakukan pendidikan kesehatan di sekolah adalah sebagai berikut. a. pada waktu pemeriksaan kebersihan perorangan tiap pagi; b. pada waktu pemeriksaan kesehatan; c. pada waktu pelaksanaan pengobatan dan imunisasi; d. lomba sekolah sehat; e. lomba PPPK dan pada waktu terjadi kecelakaan; f. ceramah-ceramah langsung kepada murid; g. pemberian tugas dan tanggung jawab secara bergilir kepada murid-murid untuk kegiatan-kegiatan yang ada hubungannya dengan kesehatan. Di dalam melaksanakan pendidikan kesehatan ini perlu pula diingat adanya pendidikan lain, yang tujuannya untuk mengembangkan ketrampilan anak didik didalam menghadapi masa depan. Sehingga dengan demikian semua pengetahuan yang didapat diluar sekolah sebagai kesatuan pengetahuan dan kecakapan yang sangat berguna bagi anak dalam hidupnya, lingkungan keluarganya dan masyarakat. Latihan-latihan dan penghayatan anak didik sendiri dalam melaksanakan kegitan-kegiatan kesehatan adalah mutlak. Selanjutnya dalam Tuntunan Pelaksanaan UKS, juga dijelaskan beberapa kebiasaan yang perlu ditanamkan anak didik di sekolah, yang meliputi: kesehatan mentalrokhani, dan penyakit. 1 Kebiasaan di bidang kesehatan mentalrohani Kebiasaan-kebiasaan ini dapat ditanamkan kepada para siswa dengan cara- cara sebagai berikut: 62 a belajar mengkonsentrasikan pikiran pada apa yang dikerjakannya; b secara berangsur-angsur memperkembangkan kemampuan untuk menyatakan pendapat sendiri; c memiliki dan mengembangkan kemampuan kesanggupan untuk mengatur keseimbangan antara bermainbelajarberekreasi olahraga dan beristirahar; d mengembangkan kesanggupankemampuan didala memecahkan masalah persoalan sendiri; e secara berangsur-angsur mengembangkan inisiatif diidalam melakuakn permainan atau pekerjaan; f belajar untuk menanggapi kesukaran-kesukarankekecewaan- kekecewaan secara tenang dan wajar; g meningkatkan kesadaran untuk menghargai kebahagiaan orang lain; h tidak tanggung dalam bergaul dengan jenis berlainan kelamin; i dapat mengenal diri sendiri serta mempunyai kemampuan untuk menyesuaikan diri atau mengatasi kelaianan yang terdapat pada dirinya; j belajar untuk mengenal kesanggupan dikaitkan dengan kesemapatan dalam mengatasi persoalan; k belajar mengenal berbagai corak kepribadian danmenyesuaikan dirinya denga mereka; l meningkatkan kegiatan dalam mengisi waktu terluang dengan kegiatan-kegiatan sosial; m belajar mempraktikan permainan sederhana, keolahragaan yang baik disekolah dan kegiatan-kegiatan rekreasi; n belajar menerima tanggung jawab; 63 o belajar menghargai perasaan dengan jalan yang wajar; p menghargai orang lain. 2 Kebiasaan di bidang penyakit, melalui: a mengetahui penyakit-penyakit yang termasuk di dalam undang-undang wabah dengan cara mematuhi dan mematuhi imunisasi pada waku-waktu yang ditentukan; b menghindari bahaya penularan dari kawan yang menderita penyakit menular serta mengetahui tindakan-tindakan yang perlu diambil bila ia menderita penyakit menular agar tidak menulari kawan-kawannya; c mematuhi nasehat-nasehat yang diberikan oleh petugas kesehatan, tentang pengobatan serta perawatan bila ia menderita sakit; 3 Kebiasaan di bidang gizi dan makanan, melalui: a membiasakan diri untuk memakan makanan yang bervariasi yang memgandung nilai gizi yang tinggi; b membiasakan diri untuk minum dalam jumlah yang cukup menyukai bermacam-macam makanan; c memakan makanan yang cukup mengandung bahan sayuran cellulose untuk memperlancar buang air besar; d membiasakan diri untuk makan tiga kali sehari; e menghindari gula-gula diwaktu makan; f makan pada waktunya memperhatikan tata cara dan sopan santun pada waktu makan; g mengunyah makanan sebaik-baiknya dan jangan tegesa- gesa; 64 h menghindarkan makanan dari lalat, kotoran dan binatang kerat; i menyimpan makan dengan sebaik-baiknya; j menghilangkan tahayul dan kepercayaan yang berlawanan dengan pengertian kesehatan; k mengetahui manfaat makanan terhadap kesehatan badan serta akibat kekurangan atau kesalahan makanan terhadap kesehatan badan; l mencegah berkurangya makanan karena penggolahan yang berlebihan dan salah; m mengupas atau mencuci buah-buahan dan sayuran dimakan mentah; n mencuci bersih alat-alat masak, piring atau teko untuk makan dan minum; o membiasakan membelanjakan uang untuk makanan secara ekonomis dengan harga semurah-murahnya diperoleh makanan yang bernilai gizi tinggi. 4 Kebiasaan di bidang kesehatan gigi, melalui: a membersihkan gigi secara teratur dengan cara yang benar; b memeriksakan giginya secara teratur tiap enam bulan sekali bila terjadi gangguan pada gigi lekas ke klinik gigi, Puskesmas, RS, dan lain-lain; c secara teratur makan makanan yang memerlukan kunyahan yang kuat wortel mentah, bengkuang dan lainnya; d meminummemakan bahan minuman makanan yang mengandung floor teh 4 gelas sehari; 65 e menjauhi makanan yang mempermudah kerusakan gigi antara lain gula-gula; f menjauhi kebiasaan untuk bertopang dagu waktu duduk, atau belajar; g menjauhkan diri dari kebiasaan dari mengigit jari. 5 Kebiasaan di bidang kesehatan mata, melalui: a membaca hanya ditempat yang terang tanpa adanya bayangan atau silau; b membaca dengan jarak yang baik antara mata dengan bahan yang dibaca ± 30 cm; c menghindarkan melihat langsung sinarcahaya yang sangat terang atau menentang matahari; d sering memberi istirahat kepada mata dengan jalan menutup atau memfokuskan pada objek yang dekat berjarak; e menghindarkan membaca dalam keadaan begerak atau membaca sambil tiduran; f jangan menggosok mata; g memakai kaca mata sesuai dengan kesehatan dokter; h mengambil benda asing dari mata dengan jalan hati-hati; i segera memeriksakan kedokter bila terjadi sesuatu gangguan pada mata; j memakan makanan yang banyak mengandung vitamin A. 6 Kebiasaan di bidang kesehatan telinga, melalui: a jangan memasukan sesuatu benda ke dalam telinga; b jangan meninju orang lain, atau berteriak keras-keras didekat telinga; 66 c segera berobat bila ada gannguan telinga. 7 Kebiasaan di bidang pernapasan, melalui: a selalu membawa sapu tangan bersih setiap hari; b bernapas melalui hidung dan mulut hendaknya tertutup; c mengehembuskan pernapasan melalui hidung tanpa menutup lubang hidung; d jangan memasukan jari atau benda lain ke dalam hidung; e menutup mulut denga sapu tangan bila bersin atau batuk. 8 Kebiasaan di bidang kebersihan kaki, melalui: a. mencuci kaki ssecara bersih; b. mencegah tumbuhnya kuku ke dalam daging dengan jalan memotong rata kuku; c. melatih kaki denga jalan tanpa alas kaki di lantai yang bersih atau tanah kecuali ketahui banyak mengandung cacing tambang. 9 Kebiasaan di bidang kebersihan kulit, meliputi: a. mencuci tangan dengan air, sabun, atau bahan lain setiap kali sesudah buang air besarkecil dan setiap akan makan, akan memegang makanan, setelah bekerja atau bermain dan tangan menjadi kotor; b. mandi bersih setiap hari, sebaiknya tersedia handuk untuk pemakaian sendiri. 1 Kebiasaan di bidang pakaian, melalui: a. memakai pakaian sesuai dengan musim dan suhu; 67 b. pakaian untuk sekolah, bermain dirumah, dan tidur hendaknya berlainnya; c. lepaskan baju basah selekas mungkin; d. hindarkan memakai pakaian dan sepatu yang sempit; e. peliharalah baju sebersih mungkin; f. baju sering dicuci dan sebaiknya diseterika; g. jaga kerapian baju. 2 Kebiasaan berkenaan dengan zat-zatbahan-bahan yang membahayakan: a. menjauhkan diri dari alkohol, narkotika, candu dan tembakau; b. hindarkan diri dari kebiasaan dari minum obat kecuali atas nasehat dokter: c. menyadari bahwa sebagian besar kecelakaan dapat dicegah; d. mempelajari penyebab-penyebab kecelakaan; e. mengembangkan fungsi koordinasi dan fitnees sebagai alat; f. mengembangkan rasa sportifitas dalam bermain dan sikap patuh terhadap peraturan lalau lintas untuk menghindari kecelakaan-kecelakaan; g. mengembangkan sikap yang aktif dalam melindungi jiwa dan harta masyarakat; h. mengembagkan rasa tanggung jawab atas keamanan dirinya. Dilihat dari tujuan jangka panjang, maka “health education” memegang peranan penting dalam keseluruhan program kesehatan di sekolah. Untuk itu dalam pelaksanakannya perlu adanya kerjasama, baik antar dinas di lingkungan kesehatan maupun dengan 68 pihak-pihak lain di luar lingkungan kesehatan baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah. a. Kerjasama dengan unsur-unsur pemerintah meliputi : 1 Kerjasama antar petugas kesehatandinas-dinas kesehatan dalam rangka memperoleh perencanaan seksama dari kegiatan-kegiatan kesehatan di sekolah, sehingga tidak terjadi “over lapping” dalam pelaksanaan kesehatan disekolah 2 Kerja sama dengan Departen pendidikan dan Kebudayaan dalam rangka penyusunan perencanaan kurikulum kesehatanpendidikan kesehatan disemua jenis dan tingkatan sekolah; 3 Kerjasama dengan Departemen Luar Negeri dalam kaitannya dengan pembangunan gedung sekolah agar memenuhi syarat-syarat kesehatan, dan pendanaanpembiayaan kegiatan-kegiatan disekolah. 4 Kerjasama dengan Instansi Dinas yang lain, meliputi: a. Dinas sosial dalam kaitanya dalam pemanfaatan pekerja sosial , dalam hal pembinaan mental dan sosial anak didik, pemanfaatan Lembaga Sosial Desa untuk mengembangkan Usaha Kesehatan Sekolah; b. Departemen Agama, dalam kaitannya dalam pembinaan kesehatan mental pada sekolah-sekolah pada Departemen di lingkungan agama dan pembinaan mental dan spititual pada anak didik. 5. Kerjasama dengan masyarakat yang ada hubungannnya dengan anak didik, misalnya: BP3, yang meliputi: bantuan pembiayaan Usaha Kesehatan Sekolah; dan pembianaan 69 kebiasaan hidup sehat dan pengawasan kesehatan anak didik diluar sekolah. 6. Kerjasama dengan badan-badanorganisasi bukan pemerintah, seperti: Palang Merah Indonesia; Pramuka, KSR; dan Organisasi-organisasi lain yang ada hubungannya dengan kesehatan anak didik.

3. Lingkungan Kehidupan Sekolah yang Sehat Healthful School Living