seorang guru juga harus ikut bertanggung jawab terhadap kemajuan kesehatan dan kesejahteraan para siswanya.
Walaupun tanggung jawab utama kesehatan anak terletak pada keluarga,   namun   tanggung   jawab   itu   juga   ada   pada   sekolah   dan
masyarakat. Di luar lingkungan keluarga, faktor yang paling banyak pengaruhnya   terhadap   perkembangan   kebiasaan   anak   adalah
sekolah. Berkenaan dengan bidang kesehatan, terutama kesehatan masyarakat  di masa yang datang, banyak ditentukan oleh peranan
sekolah pada masa kini. Apa   yang   dapat   dilakukan   kepala   sekolah   dan   guru   untuk
kesehatan dan kesejahteraan fisik dan mental dari para siswanya. Hal ini tergantung pada  pengetahuan kepala sekolah dan  guru  tentang
kesehatan   dan   program   kesehatan   sekolah,   apresiasinya   terhadap nilai-nilai   kesehatan,   kemampuannya   untuk   bekerja   sama   dengan
anggota  tim   kesehatan yang   lain,   dan  terutama  pada  perhatiannya terhadap   anak   serta   ketrampilannya   dalam   membantu
mengembangkan   pengetahuan,   sikap   dan   tingkah   laku   tentang kesehatan.   Suatu   program   kesehatan   sekolah   yang   efektif   harus
merupakan bagian integral dari program pendidikan di sekolah, dan diarahkan   pada   pemecahan   masalah-masalah   kesehatan   yang
sekarang ada, serta disusun secara logis berdasarkan prinsip-prinsip kesehatan dan pendidikan.
B. Kesehatan sebagai Tujuan Pendidikan
World   Health   Organization   WHO  mendefinisikan   kesehatan sebagai berikut: “Health is a state of complete phisical, mental and
social well being and not merely the absence of disease or infirmity” Apa yang diungkapkan oleh W.H.O di atas, juga disebutkan dalam
40
Undang-Undang No. 9 Tahun 1960 tentang Pokok-Pokok Kesehatan pada bab I, pasal 2 sebagai berikut:
Yang   dimaksud   dengan   kesehatan   dalam   Undang-undang   ini ialah keadaan yang meliputi kesehatan badan, rohani mental dan
sosial, dan bukan hanya  keadaan yang  bebas dari penyakit,  cacat dan kelemahan.
Apabila   pengertian   kesehatan   tersebut   di   atas   dicermati   dan dikaji, maka jelaslah bahwa seluruh manusia di dunia ini mempunyai
hak untuk hidup sehat. Undang-Undang   Republik   Indonesia   Nomor   20   Tahun   2003
tentang   Sistem   Pendidikan   Nasional   menjelaskan   bahwa   tujuan pendidikan nasional adalah “mengembangkan potensi peserta didik
agar   menjadi   manusia   yang   beriman   dan   bertaqwa   kepada   Tuhan
Yang   Maha   Esa,   berakhlak   mulia,  sehat,   berilmu,   cakap,   kreatif,
mandiri,   dan   menjadi   warga   Negara   yang   demokratis   serta bertanggungjawab”.   Ini   berarti   secara   eksplisit   dinyatakan   dalam
tujuan pendidikan nasional bahwa kesehatan merupakan salah satu tujuan pendidikan yang sangat penting.
Di beberapa negara maju, seperti Amerika Serikat, sebagaimana disebutkan   oleh  American   Council   of   Education,   bahwa   tujuan
pendidikan   yang   berhubungan   dengan   kesehatan   adalah memperbaiki   dan   menjaga   kesehatannya   sendiri   dan   ikut
bertanggung jawab untuk menjaga kesehatan orang lain. Secara lebih rinci   dijelaskan   bahwa   untuk   mencapai   tujuan   tersebut   para   siswa
harus memiliki hal-hal sebagai berikut. Pengetahuan dan pemahaman tentang:
1. Fungsi badan yang normal dalam hubungan dengan praktik kesehatan yang baik;
41
2. Bahaya-bahaya   kesehatan   yang   penting,   pencegahan   dan pengendaliannya;
3. Hubungan antara proses mental dan fisik dalam kesehatan; 4. Sumber-sumber  penerangan  tentang  kesehatan  yang   dapat
dipercaya; 5. Metode-metode   ilmiah   dalam   mengevaluasi   konsep-konsep
kesehatan; 6. Pengaruh keadaan sosio ekonomis terhadap kesehatan;
Masalah-masalah kesehatan  masyarakat,   seperti  masalah  yang berhubungan dengan sanitasi, kesehatan industri, dan kesehatan.
Ketrampilan dan kemamapuan: 1. Kemampuan untuk mengatur waktu termasuk merencanakan
makanan, pekerjaan, rekreasi, waktu istirahat dan libur; 2. Kemampuan   untuk   memperbaiki   dan   mempertahankan
makanan yang bergizi; 3. Kemampuan   untukmencapai   dan   mempertahankan
penyesuaian emosi yang baik; 4. Kemampuan   untuk   memilih   dan   ikut   serta   dalam   kegiatan-
kegiatan rekreatif, dan latihan-latihan kesehatan yang sesuai dengan kebutuhan individual;
5. Kemampuan   untuk   menghindarkan   diri   dari   penyakit   dan infeksi yang tidak perlu
6. Kemampuan   untuk   menggunakan   pelayanan-pelayanan medis dan gigi secara intelejen;
7. Kemampuan   untuk   berpartisipasi   dalam   usaha-usaha pencegahan dan perbaikan kesehatan masyarakat.
Sikap dan apresiasi: 1. Keinginan untuk mencapai kesehatan yang optimum;
42
2. Kepuasan   pribadi   dalam   melaksanakan   praktik   kesehatan yang baik;
3. Penerimaan  tanggung   jawab   atas   kesehatan   dirinya   sendiri dan bekerja untuk memperbaiki.
Dari uraian di atas, dapat diperoleh gambaran bahwa kesehatan merupakan   salah   satu   tujuan   yang   hendak   dicapai   dalam   bidang
pendidikan.   Oleh   karena   itu,   kesehatan   khususnya   kesehatan peserta didik perlu mendapat perhatian yang memadai, terutama dari
segi pengelolaannya.
C. Masalah-Masalah Kesehatan yang Dihadapi Masyarakat