B. Subjek Penelitian
Penelitian ini mengambil semua anggota populasi menjadi subjek penelitian. Populasi penelitian ini adalah siswa Panti Asuhan Santo Yusuf
Sindanglaya. Peneliti memilih Panti Asuhan St. Yusuf Sindanglaya sebagai subjek penelitian karena belum pernah dijadikan sebagai subjek penelitian
terkait dengan tingkat kecerdasan emosi. Hasil penelitian, kiranya dapat menjadi acuan atau masukan bagi para pamong panti dan siswa panti untuk
memahami pentingnya kecerdasan emosi di masa kini. Selain itu, hasil penelitian ini diharapkan menjadi usulan program yang berimplikasi pada
program pengembangan kecerdasan emosi siswa di lingkungan Asrama Panti Asuhan. Alasan lain peneliti memilih siswa Panti Asuhan St. Yusuf
Sindanglaya yaitu karena siswa di panti aushan ini sedang menjalani proses kehidupan di lingkungan, bersama dengan orang lain yang memiliki latar
belakang budaya berbeda, komunikasi, dan relasi. Di samping itu, sebagain dari remaja yang diasuh panti asuhan ini memiliki latar belakang pengalaman
sebagai korban kekerasan yang dalam penelitian ini menjadi variabel penelitan.
Tabel 1 Subjek Penelitian
Panti Jumlah
Putera 68
Puteri 46
C. Instrumen Penelitian
Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah Kuesioner Kecerdasan Emosi Remaja. Kuesioner ini disusun oleh peneliti
yang mengacu pada prinsip skala Likert. Menurut Sugiyono 2011:134, skala Likert
adalah tipe skala yang mengacu pada sikap, pendapat dan persepsi
seseorang atau sekelompok orang mengenai fenomena sosial. 1.
Kuesioner Kecerdasan Emosi
Kuesioner ini
memuat pernyataan-pernyataan
yang mengungkapkan kecerdasan emosi. Kuesioner ini bersifat tertutup, artinya
alternatif jawaban sudah disediakan sehingga siswa tinggal memilih alternatif jawaban yang sesuai Arikunto, 2002. Kuesioner yang disusun
oleh peneliti memuat aspek-aspek kecerdasan emosi menurut Golleman 2002
yaitu: mengenali emosi diri, mengelola emosi, memotivasi diri sendiri, dan mengenali emosi orang lain. Indikator dan item yang
terkandung dalam aspek-aspek tersebut disesuaikan dengan kemampuan
dan perkembangan siswa panti asuhan Santo Yusuf Sindanglaya. 2.
Format Pernyataan Skala
Format pengukuran dalam penelitian ini menggunakan skala Likert dalam bentuk angket. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap,
pendapat, persepsi sekelompok orang tentang fenomena sosial. Pada skala Likert
variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel, kemudian indikator variabel tersebut dijadikan sebagai dasar untuk
menyusun item-item instrumen yang berupa pernyataan atau pertanyaan