4. Kehidupan Remaja di Panti Asuhan St. Yusup Sindanglaya
Panti asuhan secara etimologi berasal dari dua kata, “panti” dan “asuhan”. Panti ialah suatu lembaga atau satuan kerja yang merupakan
prasarana dan sarana dalam memberikan layanan sosial kepada individu. Asuhan ialah berbagai upaya yang diberikan kepada anak yang bersifat
sementara sebagai pengganti orang tua atau keluarga, agar tumbuh dan berkembang dengan wajar, baik secara rohani, jasmani, maupun sosial.
Panti asuhan ialah lembaga kesejahteraan sosial yang memiliki tanggung jawab untuk memberikan pelayanan kesejahteraan sosial kepada
anak terlantar, serta melaksanakan penyantunan dan pengentasan anak terlantar melalui pelayanan pengganti atau pelayanan perwakilan anak
dalam memenuhi kebutuhan fisik, mental, dan sosial sehingga memperoleh kesempatan yang luas, tepat, dan memadai bagi
perkembangan kepribadian anak asuh, sesuai dengan yang diharapkan sebagai generasi penerus cita-cita bangsa dan sebagai insan yang turut
serta aktif dalam bidang pembangunan nasional departemen Sosial RI, 1995.
Panti Asuhan St. Yusup Sindanglaya merupakan panti asuhan yang bernaung di bawah Yayasan OFM Ordo Fratrum Minorum. Panti asuhan
St. Yusup Sindanglaya memperoleh hak penguasaan atas tanah dari seorang pengusaha Belanda pada bulan Mei 1941 dan mendapat
pengukuhan atas kepemilikan pada tanggal 25 Oktober 1949. Panti asuhan St. Yusup Sindanglaya mampu menampung 300 anak asuh yang terdiri
80 anak asuh murni yaitu anak yatim piatu, anak papaterlantar, anak keluarga pra sejahtera dari daerah pedalaman Keuskupan Bogor dan 20
anak titipan yang terdiri dari anak terlantar psikologis dan anak dari keluarga bermasalahbroken home yang biaya hidup dan pendidikannya
ditanggung oleh orang tua atau wali. Panti Asuhan St. Yusup Sindanglaya hadir sebagai lembaga sosial
yang membantu individu untuk berkembang secara utuh. Pelayanan bantuan yang diberikan tidak jauh berbeda dengan pelayanan panti asuhan
lain. Bantuan yang diberikan oleh panti asuhan St. Yusup Sindanglaya, seperti :
a. Peningkatan mutu pendidikan dan pengajaran yang dilakukan melalui
perlengkapan buku-buku perpustakaan sebagai sarana memperluas pengetahuan dan wawasan serta menyelenggarakan pendidikan formal.
b. Pengasuhan yang melaksanakan fungsi keluarga dan masyarakat dalam
perkembangan dan kepribadian anak asuh. c.
Memberikan layanan pengembangan keterampilan dalam bidang pertanian, peternakan, dan tatabusana.
Panti asuhan St. Yusup Sindanglaya menjalankan tugas dan fungsinya melalui tenaga pengasuh. Tenaga pengasuh menjalankan tugas
untuk mendampingi dan membimbing anak-anak asuh dalam proses perkembangan sebagai seorang individu yang berkembang utuh dan
optimal.
D. Bimbingan Pribadi Sosial di Panti Asuhan
1. Pengertian Bimbingan
Yusuf dan Nurihsan 2010 mengemukakan bahwa bimbingan merupakan terjemahan dari kata guidance berasal dari kata guide yang
berarti mengarahkan, memandu, mengelola dan menyetir. Moegiadi dalam Winkel dan Hastuti, 2007:29 menjelaskan bahwa bimbingan dapat
berarti suatu usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman dan informasi tentang dirinya sendiri. Suatu cara pemberian
pertolongan atau bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan yang
dimiliki untuk perkembangan pribadinya. Suatu jenis pelayanan kepada individu, agar dapat menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat
dan menyusun rencana yang realistis, sehingga dapat menyesuaikan diri di lingkungan di mana individu hidup. Suatu peroses pemberian bantuan atau
pertolongan kepada
individu dalam
memahami diri
sendiri; menghubungkan pemahaman tentang dirinya dengan lingkungan; memilih,
menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep diri dan tuntutan dari lingkungan.
Rochman Natawidjaja dalam Winkel dan Hastuti, 2007:29 mengungkapkan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan
kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, agar individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga individu mampu mengarahkan