D. Bimbingan Pribadi Sosial di Panti Asuhan
1. Pengertian Bimbingan
Yusuf dan Nurihsan 2010 mengemukakan bahwa bimbingan merupakan terjemahan dari kata guidance berasal dari kata guide yang
berarti mengarahkan, memandu, mengelola dan menyetir. Moegiadi dalam Winkel dan Hastuti, 2007:29 menjelaskan bahwa bimbingan dapat
berarti suatu usaha untuk melengkapi individu dengan pengetahuan, pengalaman dan informasi tentang dirinya sendiri. Suatu cara pemberian
pertolongan atau bantuan kepada individu untuk memahami dan mempergunakan secara efisien dan efektif segala kesempatan yang
dimiliki untuk perkembangan pribadinya. Suatu jenis pelayanan kepada individu, agar dapat menentukan pilihan, menetapkan tujuan dengan tepat
dan menyusun rencana yang realistis, sehingga dapat menyesuaikan diri di lingkungan di mana individu hidup. Suatu peroses pemberian bantuan atau
pertolongan kepada
individu dalam
memahami diri
sendiri; menghubungkan pemahaman tentang dirinya dengan lingkungan; memilih,
menentukan dan menyusun rencana sesuai dengan konsep diri dan tuntutan dari lingkungan.
Rochman Natawidjaja dalam Winkel dan Hastuti, 2007:29 mengungkapkan bahwa bimbingan adalah proses pemberian bantuan
kepada individu yang dilakukan secara berkesinambungan, agar individu tersebut dapat memahami dirinya, sehingga individu mampu mengarahkan
diri dan dapat bertindak secara wajar, sesuai dengan tuntutan dan keadaan keluarga dan masyarakat.
2. Bimbingan Pribadi Sosial Remaja Panti Asuhan St. Yusup
Sindanglaya
Bimbingan pribadi-sosial adalah bimbingan dalam menghadapi keadaan diri sendiri dan mengatasi berbagai konflik dalam diri sendiri
serta bimbingan dalam membina hubungan kemanusiaan dengan sesama di berbagai pergaulan sosial Winkel dan Hastuti, 2007:118. Yusuf dan
Nurihsan 2010:11 mendefinisikan bimbingan pribadi-sosial sebagai bimbingan untuk membantu para individu dalam memecahkan masalah
pribadi dan masalah sosial. Bimbingan pribadi sosial bagi remaja panti asuhan St. Yusup
Sindanglaya dilaksanakan untuk mengembangkan dan meningkatkan kecerdasan emosi remaja panti. Pengembangan dan peningkatan dilakukan
oleh seorang profesional dalam bidang bimbingan diharapkan mampu membantu remaja dalam memahami dirinya, sehingga sanggup
mengarahkan diri dan dapat bertindak sesuai dengan tuntutan masyarakat. Bimbingan yang terpusat pada pelayanan bimbingan pribadi sosial,
diharapkan dapat meningkatkan kecerdasan emosi remaja panti asuhan. Panti Asuhan St. Yusup Sindanglaya telah melaksanakan
pendampingan kepada anak asuh. Pendampingan yang dilaksanakan mencakup pendampingan belajar, pendampingan rohani, pendampingan
dalam bidang pertanian, dan pendampingan dalam bidang kesenian.
Pendampingan yang telah dilaksanakan oleh Panti Asuhan St. Yusup Sindanglaya dapat di kolaborasikan dengan program-program bimbingan
pribadi sosial melalui topik-topik bimbingan yang sesuai dengan kehidupan remaja di panti asuhan.
E. Hipotesis Penelitian
Melihat fenomena mengenai Kecerdasan emosi remaja Panti Asuhan St. Yusup Sindanglaya yang mengalami kekerasan dan tidak mengalami
kekerasan, maka dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berikut: 1.
Ha : Ada perbedaan rata-rata kecerdasan emosi remaja panti asuhan St. Yusup Sindanglaya yang mengalami kekerasan dan tidak mengalami
kekerasan. 2.
Ho : Tidak ada perbedaan rata-rata kecerdasan emosi remaja panti asuhan St. Yusup Sindanglaya yang mengalami kekerasan dan tidak
mengalami kekerasan.