Uji Coba Tes Kemampuan Awal dan Tes akhir

nilai diinterpretasikan berdasarkan klasifikasi besarnya koefisien reliabilitas pada Tabel 3.8, nilai tersebut terletak pada interval 0, 70 sehingga termasuk dalam kriteria belum tinggi. Sebelumnya soal-soal ini telah melewati pengujian dari guru dan dosen pembimbing. Guru menyatakan soal ini baik untuk diberikan ke siswa kelas VII. Dari delapan soal yang ada hanya terdapat satu soal yang tidak valid yaitu soal nomor 2. Karena tipe soal ini sama dengan soal-soal valid lainnya yaitu soal nomor 4, 6 dan 8, maka soal ini tetap diikutsertakan dalam tes akhir.

3. Hasil Tes Prestasi Belajar Siswa

Prestasi belajar siswa diamati dari hasil tes kemampuan awal dan tes akhir yang diikuti oleh siswa kelas VII A. Tes akhir yang diikuti oleh 29 siswa kelas VII A dianalisis ketuntasan nilainya berdasarkan Kriteria Ketuntasan Minimum KKM yang telah ditetapkan oleh SMP N 5 Sleman untuk mata pelajaran matematika, yaitu 76, disajikan dalam Tabel 4.9 berikut: Tabel 4.9 Hasil Ketuntasan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII A Nama Siswa Tes Akhir Keterangan Berdasarkan KKM Berdasarkan Rata-rata Tes Akhir 1 2 3 4 Siswa 1 63 Tidak Tuntas Bawah Rata-rata Siswa 2 75 Tidak Tuntas Bawah Rata-rata Siswa 3 66 Tidak Tuntas Bawah Rata-rata Siswa 4 30 Tidak Tuntas Bawah Rata-rata Siswa 5 - - Siswa 6 87 Tuntas Atas Rata-rata Tabel Lanjutan 1 2 3 4 Siswa 7 100 Tuntas Atas Rata-rata Siswa 8 94 Tuntas Atas Rata-rata Siswa 9 85 Tuntas Atas Rata-rata Siswa 10 96 Tuntas Atas Rata-rata Siswa 11 69 Tidak Tuntas Bawah Rata-rata Siswa 12 87 Tuntas Atas Rata-rata Siswa 13 87 Tuntas Atas Rata-rata Siswa 14 87 Tuntas Atas Rata-rata Siswa 15 81 Tuntas Atas Rata-rata Siswa 16 73 Tidak Tuntas Bawah Rata-rata Siswa 17 70 Tidak Tuntas Bawah Rata-rata Siswa 19 83 Tuntas Atas Rata-rata Siswa 20 96 Tuntas Atas Rata-rata Siswa 21 65 Tidak Tuntas Bawah Rata-rata Siswa 22 88 Tuntas Atas Rata-rata Siswa 23 72 Tidak Tuntas Bawah Rata-rata Siswa 24 69 Tidak Tuntas Bawah Rata-rata Siswa 25 86 Tuntas Atas Rata-rata Siswa 26 45 Tidak Tuntas Bawah Rata-rata Siswa 27 - - Siswa 28 85 Tuntas Atas Rata-rata Siswa 29 46 Tidak Tuntas Bawah Rata-rata Siswa 30 95 Tuntas Atas Rata-rata Siswa 31 91 Tuntas Atas Rata-rata Siswa 32 95 Tuntas Atas Rata-rata Rata-rata nilai tes akhir: ̅ ̅ Berdasarkan Tabel 3.9, KKM untuk mata pelajaran matematika kelas VII termasuk tinggi yaitu 76. Dilihat dari ketuntasan KKM, terdapat 17 siswa yang tuntas dari 29 siswa yang mengikuti tes akhir. Jika dilihat dari rata-rata nilai tes akhir, yaitu 78,1379 terdapat 17 siswa yang nilai di atas rata-rata nilai tes akhir. Jika dipersentasikan, 58, 62 siswa telah mencapai KKM sekaligus di atas rata-rata kelas. Rangkuman hasil tes kemampuan awal, tes formatif I, tes formatif II dan tes akhir berdasarkan KKM dan rata- rata kelas disajikan dalam Tabel 4.10 berikut: Tabel 4.10 Rangkuman Hasil Tes Kemampuan Awal , Tes Formatif I, Tes Formatif II dan Tes akhir Jenis Tes Jumlah Peserta Tes Rata-rata Kelas Keterangan KKM Keterangan Tes kemampuan awal 30 47,4583 17 siswa di atas rata-rata kelas 76 1 siswa di atas KKM Tes Formatif I 31 56,6129 12 siswa di atas rata-rata kelas 5 siswa di atas KKM Tes Formatif II 30 57 14 siswa di atas rata-rata kelas 7 siswa di atas KKM Tes Akhir 29 78,1379 17 siswa di atas rata-rata kelas 17 siswa di atas KKM

E. Rangkuman Hasil Analisis dan Pembahasan

Keseluruhan proses analisis dan pembahasan hasil penelitian yang dilaksanakan di kelas VII A SMP N 5 Sleman, dirangkum dalam beberapa uraian berkaitan dengan landasan teori yang telah dibahas oleh peneliti pada Bab II. Pertama, dari segi perencanaan waktu, pelaksanaan pembelajaran kooperatif Team Accelerated Instruction TAI pada materi operasi himpunan tidak sesuai dengan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP. Sehingga, pembelajaran yang semula dirancang dalam empat kali pertemuan, melebar menjadi enam kali pertemuan. Kedua, kesulitan siswa secara individu dalam memahami konsep himpunan dapat teratasi dengan penerapan pembelajaran TAI. Hal ini sesuai dengan alasan pengembangan TAI. Dari hasil observasi, beberapa siswa saling membimbing dalam mengerjakan latihan-latihan soal LKS I dan LKS II. Sebagian dari mereka suka sekali berkeliling ke kelompok lain. Tujuannya untuk meminta penjelasan dari siswa kelompok lain yang dirasa dapat memberikan solusi untuk persoalan yang mereka hadapi. Ketiga, memberikan dampak positif terhadap perilaku sosial siswa. Beberapa siswa yang biasanya diam di dalam kelas, di dalam kelompok, siswa-siswa tersebut terlihat lebih kompak dibandingkan dengan kelompok yang lain. Ada juga siswa yang bergaul dengan beberapa siswa saja. Siswa-siswa tersebut cenderung pendiam dan tidak aktif di kelas. Dampak lain yang muncul adalah siswa kelas VII A SMP N 5 Sleman belum sepenuhnya mampu memahami materi operasi pada himpunan dengan baik. Kemampuan yang berbeda-beda pada setiap siswa menjadi penyebabnya. Siswa yang pemahamannya baik, dapat mengembangkan pengetahuan baru yang diperolehnya. Bahkan dapat membimbing temannya. Selain karena kemampuan yang dimiliki masing-masing siswa, faktor lain adalah perilaku sosial siswa. Hasil observasi menunjukkan, beberapa perilaku yang ditunjukkan siswa yang mampu mudah memahami materi adalah siswa yang mudah bergaul dengan teman, aktif, pendiam, dan individual. Siswa yang suka pengajaran kelompok, cenderung asyik ngobrol dengan teman satu kelompok. Dalam mengerjakan Lembar Kerja Kelompok LKK II, mereka cenderung diam dan mengikuti apa kata teman. Maksudnya, mereka tidak banyak terlibat menyelesaikan LKK walaupun mereka termasuk siswa yang aktif dalam kelompok. Dari keseluruhan hasil proses pembelajaran, beberapa siswa menunjukkan hasil belajar yang baik, seperti: siswa yang pasif menjadi aktif, siswa yang kurang paham menjadi lebih paham, dan nilai hasil tes rata-rata per-siswa meningkat. Di sisi lain, ada pula hasil yang kurang baik, seperti: siswa yang suka buat onar di dalam kelas cenderung dibiarkan begitu saja oleh teman-temannya, siswa yang mulanya diam menjadi aktif berlebihan sehingga guru terkadang sukar mengatasinya, dan siswa yang mulanya bermalas- malasan lebih malas dan cuek lagi. Tabel 4.10 menunjukkan prestasi belajar siswa kelas VII A meningkat. Rata-rata kelas dari setiap tes terus meningkat dari yang mulanya 47, 4583 menjadi 78, 1379. Walaupun jumlah siswa di atas rata-rata kelas tidak menunjukkan perubahan yaitu tetap pada angka 17. Sedang dilihat berdasarkan KKM, jumlah siswa yang tuntas ada 17 siswa yang mulanya hanya satu siswa yang tuntas. Sehingga berdasarkan uraian di atas, prestasi belajar siswa kelas VII A setelah mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction TAI pada pokok bahasan operasi dalam himpunan dikatakan meningka walaupun tidak signifikant. Sekitar 58, 62 siswa telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal KKM dari 29 siswa yang mengikuti tes akhir dengan nilai tertinggi 100 sedangkan nilai terendahnya adalah 30. Dengan kata lain, penerapan pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction TAI pada pokok bahasan operasi dalam himpunan mempengaruhi prestasi belajar siswa kelas VII A.

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) Terhadap Keterampilan Sosial Matematik Siswa Kelas 8 di SMP Negeri 3 Tangerang (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas 8 SMP Negeri 3 Tangerang)

2 9 234

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INTRUCTION (TAI) UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN HETEROGENITAS KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP N I Nogosari).

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ACCELERATED INSTRUCTION) UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Accelerated Instruction) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas IV SD Negeri 01 Sepanjang Kecama

0 1 16

Penerapan model kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI) dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VII A SMP N 5 Sleman tahun ajaran 2012/2013.

0 1 2

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) PADA MATERI LINGKARAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 1 TIRTOMOYO TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 20

Pengaruh Pembelajaran Akuntansi dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMAN 1 KARTASURA Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 10

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KKPI KELAS X MULTIMEDIA DI SMK N 1 PENGASIH TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 1

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) Pada Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar di SMP Penabur, Kebumen Tahun Ajaran 20112012

0 0 180