Pelaksanaan Penelitian PELAKSANAAN PENELITIAN, HASIL PENELITIAN,

Tabel 4.3 Pembentukan Kelompok Kooperatif Teams Nama Nilai Jenis Kelamin Kelompok Siswa 21 78.75 P ARTEMIS Siswa 23 16.25 L Siswa 18 51.25 P Siswa 28 46.25 L Siswa 19 38.75 L Siswa 3 72.5 P ZEUS Siswa 17 18.75 L Siswa 6 53.75 P Siswa 2 45 L Siswa 26 47.5 L Siswa 31 71.25 P APOLLO Siswa 1 22.5 L Siswa 9 55 P Siswa 16 55 L Siswa 13 32.5 L Siswa 7 70 L ATHENA Siswa 11 25 L Siswa 24 61.25 P Siswa 20 50 P Siswa 14 67.5 L ARES Siswa 5 26.25 L Siswa 25 42.5 P Siswa 4 35 P Siswa15 65 L HERMES Siswa 30 27.5 L Siswa 10 47.5 P Siswa 27 57.5 P Siswa 8 61.25 P PLATO Siswa 29 27.5 L Siswa 22 55 L Siswa 12 P Guru datang terlambat sehingga waktu sedikit terpotong. Guru dan siswa bersama-sama menata meja kelompok. Guru mengumumkan tim-tim kooperatif dan memerintahkan masing-masing kelompok untuk menempati meja yang tersedia. Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan tahap-tahap pembelajaran yang akan dilaksanakan oleh kelompok pada pertemuan I ini, yaitu: a guru menjelaskan materi operasi irisan dan gabungan secara singkat di depan kelas, b siswa mempelajari materi dan mengerjakan soal-soal latihan dalam Lembar Kerja Siswa I LKS I, dan c siswa mengerjakan soal-soal dalam Lembar Kerja Kelompok I LKK I dalam kelompok masing-masing. Guru mengkondisikan kelas dan mengawali pembelajaran dengan menjelaskan materi operasi irisan dan gabungan secara singkat di depan kelas. Siswa tampak memperhatikan walaupun ada beberapa siswa belum siap mengikuti pembelajaran. Selanjutnya, masing-masing ketua kelompok diminta mengambil LKS I untuk dibagikan kepada teman satu kelompok. Guru mengarahkan siswa untuk mempelajari materi dan mengerjakan soal Latihan 1 dan Latihan 2 dalam LKS I tersebut secara individual. Guru berkeliling ke kelompok-kelompok untuk memberikan bantuan seperlunya. Siswa diperkenankan untuk bertanya kepada guru jika ada yang belum dipahami. Saat kegiatan siswa secara individual mempelajari materi dalam LKS I berlangsung, tampak beberapa siswa tidak mengikuti kegiatan ini. Ketika siswa tersebut ditegur, ia menyampaikan beberapa alasan seperti tidak punya pensil atau bolpoint. Akhirnya, guru meminjamkan beberapa alat tulis kepada siswa tersebut dan kepada beberapa siswa lain yang juga tidak membawa alat tulis. Beberapa menit pembelajaran berjalan, keadaan cukup kondusif dan banyak siswa yang bertanya kepada guru mengenai cara penyelesaian soal. Berdasarkan pengamatan guru, siswa cenderung langsung mengerjakan soal Latihan 1 dan Latihan 2 tanpa membaca terlebih dahulu cara-cara penyelesaian dalam contoh soal. Dan akhirnya, banyak siswa bertanya pada guru mengenai cara-cara penyelesaian soal. Hal ini membuat siswa enggan berpikir dan mempelajari materi terlebih dahulu. Namun, ada juga siswa yang mempelajari materi terlebih dahulu sebelum mengerjakan soal Latihan 1 dan Latihan 2. Ada kendala selama pembelajaran berlangsung. Simbol-simbol matematika dalam LKS I tidak tampak. Guru cukup kewalahan mengelilingi setiap kelompok untuk meralat isi LKS I. Kegiatan ini berlangsung sampai akhir pelajaran. Karena waktu hampir selesai, guru mengarahkan siswa untuk mengumpulkan LKS yang kurang lengkap tersebut. Guru juga menyampaikan tahap pembelajaran yang akan dilaksanakan pada pertemuan selanjutnya. 3. Pertemuan II 2JP Kegiatan pembelajaran hari kedua dilaksanakan pada Jumat, 15 Februari 2013 dan oleh 31 siswa. Peneliti yang bertindak sebagai guru, dibantu oleh dua orang observer yang mengambil data proses belajar siswa. Guru mengawali pembelajaran dengan menyampaikan tahap-tahap pembelajaran yaitu: a siswa masuk dalam kelompok dan melanjutkan mempelajari materi pada LKS I serta mengerjakan soal-soal latihannya, b masing-masing kelompok diberi LKK I untuk didiskusikan dalam kelompok, dan c siswa diarahkan untuk mengikuti tes formatif I mengenai materi operasi irisan dan gabungan pada himpunan. Guru membagikan LKS I yang baru yang telah diperbaiki. Untuk mengingatkan siswa akan materi pada pertemuan yang lalu, guru menjelaskan kembali materi operasi irisan dan gabungan pada himpunan secara singkat di depan kelas. Selanjutnya, guru mengarahkan siswa untuk kembali mempelajari materi dan mengerjakan soal-soal latihan dalam LKS I. Guru berkeliling untuk memberikan bantuan seperlunya dan mengarahkan siswa untuk saling mengoreksi hasil pekerjaan teman sekelompoknya. Seperti pada pertemuan sebelumnya, siswa cenderung mengerjakan soal latihan terlebih dahulu tanpa memahami cara-cara penyelesaiannya dalam contoh soal. Guru berkeliling hampir di tiap kelompok karena setiap kelompok pasti bertanya. Siswa yang sudah mengerjakan soal Latihan 1 dan Latihan 2 selalu bertanya apakah hasil pekerjaannya benar. Ada beberapa kelompok yang telah menyelesaikan soal Latihan 1 dan Latihan 2. Walaupun langkah-langkah penyelesaiannya belum sempurna. Ada bebera pa siswa yang “lompat kelompok” untuk meminta hasil pekerjaan kelompok lain. Guru menegur dan mengarahkan siswa tersebut untuk kembali ke kelompok masing-masing. Setelah semua kelompok telah menyelesaikan soal-soal dalam LKS I, guru meminta ketua kelompok untuk mengambil LKK I di meja guru. Guru mengarahkan siswa untuk menyelesaikan soal-soal dalam LKK I dalam kelompok masing-masing. Siswa diperbolehkan untuk melihat cara- cara penyelesaian soal dalam LKS I. Guru berkeliling untuk mengamati pekerjaan masing-masing kelompok. Ada tiga kelompok yang hampir setiap anggotanya ikut terlibat dalam menyelesaikan soal-soal pada LKK I. Sedang kelompok yang lain, hanya dikerjakan oleh satu sampai dua siswa saja. Karena waktu pengerjaan LKK I dibatasi, ada kelompok yang “bagi tugas”, satu siswa satu soal. Karena waktu hampir habis, guru mengingatkan masing-masing kelompok untuk segera menyelesaikan soal-soal pada LKK I. Dari tujuh kelompok yang ada, hanya satu kelompok yang mengumpulkan hasil pekerjaan sebelum akhir pembelajaran yaitu kelompok Artemis. Sedang kelompok lain baru menyelesaikan dua sampai tiga soal dari empat soal yang ada. Pada akhirnya, guru menugaskan kelompok-kelompok tersebut untuk menyelesaikan soal-soal pada LKK I dan dikumpulkan pada pertemuan selanjutnya yaitu Selasa, 19 Februari 2013. Pembelajaran berakhir, guru menutup pembelajaran dengan menyampaikan salam serta tahap-tahap pembelajaran pada pertemuan selanjutnya yaitu pelaksanaan tes formatif I mengenai materi operasi irisan dan gabungan pada himpunan. 4. Pertemuan III 2 JP Kegiatan pembelajaran hari ketiga dilaksanakan pada Selasa, 19 Februari 2013 dan diikuti oleh 31 siswa. Peneliti yang bertindak sebagai guru, dibantu oleh dua orang observer yang mengambil data proses belajar siswa dan satu orang kameramen yang merekam pembelajaran yang berlangsung. Pembelajaran diawali guru dengan menyampaikan tahap-tahap pembelajaran yaitu: a siswa masuk dalam kelompok dan melanjutkan mempelajari materi pada LKS I serta soal-soal latihannya, b siswa diarahkan untuk mengikuti tes formatif I mengenai materi operasi irisan dan gabungan pada himpunan, dan c siswa yang tidak mencapai ketuntasan harus mengikuti remidial tes formatif I dengan bantuan guru dan teman sekelompok. Agar siswa dapat mengerjakan tes formatif I dengan baik, siswa diberi kesempatan untuk mempelajari materi irisan dan gabungan dalam LKS I dengan waktu yang dibatasi. Siswa mulai mempelajari kembali materi irisan dan gabungan. Guru berkeliling untuk memberikan bantuan seperlunya. Beberapa siswa mengajukan pertanyaan mengenai cara-cara penyelesaian soal terkait irisan dan gabungan. Setelah tahap tersebut, siswa diarahkan untuk mengikuti tes formatif I. Dalam mengerjakan tes formatif I, siswa tidak diperbolehkan bertanya pada teman sekelompok ataupun kelompok lain. Walaupun siswa diwajibkan menggunakan bolpoint dalam mengerjakan tes, tetapi seluruh siswa justru menggunakan pensil, karena tulisan akan mudah dihapus jika terjadi kesalahan. Beberapa siswa tampak serius mengerjakan tes. Guru dan observer mengawasi setiap siswa agar tidak saling mencontek. Namun pada kenyataannya, ada siswa yang mencuri-curi tanya pada teman satu kelompoknya. Beberapa siswa bertanya pada guru tentang maksud soal. Ada juga siswa yang menanyakan jawaban kepada guru walaupun pada akhirnya guru tidak menjawab pertanyaan tersebut. Guru mengarahkan siswa yang telah selesai mengerjakan untuk memberikan hasil pekerjaan mereka kepada guru agar dapat dikoreksi. Guru cukup kewalahan mengoreksi secara cepat dan tepat. Akhirnya guru meminta siswa mengumpulkan hasil pekerjaan mereka. Untuk memanfaatkan waktu yang ada, guru meminta ketua kelas untuk membagikan Lembar Kerja Siswa II LKS II kepada masing-masing anggotanya. Guru mengarahkan siswa untuk mempelajarai materi kurang dan komplemen pada LKS II secara individual. Karena waktu pembelajaran telah usai, guru menutup pembelajaran serta menyampaikan tahap pembelajaran selanjutnya yaitu tes remidial bagi siswa yang tidak tuntas tes formatif I dan melanjutkan mempelajari materi pada LKS II. 5. Pertemuan IV 2 JP Kegiatan pembelajaran hari keempat dilaksanakan pada Kamis, 21 Februari 2013 dan diikuti oleh 30 siswa. Peneliti yang bertindak sebagai guru, dibantu oleh satu orang observer yang mengambil data proses belajar siswa dan satu orang kameramen yang merekam pembelajaran yang berlangsung. Pembelajaran diawali guru dengan menyampaikan tahap-tahap pembelajaran yaitu: a siswa yang tidak tuntas tes formatif I diarahkan untuk mengikuti remidi dengan bantuan teman sekelompok serta guru, b masing-masing kelompok melanjutkan mempelajari materi kurang dan komplemen dalam LKS II. Setiap sebelum guru memasuki ruang kelas, siswa telah duduk dalam kelompok masing-masing. Sehingga guru tidak perlu mengarahkan siswa untuk masuk dalam kelompoknya masing-masing. Kegiatan pembelajaran diawali guru dengan membagikan satu bendel kertas yang berisi lembar penghargaan kelompok dan tahap-tahap pembelajaran yang dilaksanakan berikutnya. Guru menerangkan isi dari lembar tersebut. Semua siswa diarahkan guru untuk mengikuti remedial tes formatif I, baik yang tuntas amupun tidak. Siswa yang telah tuntas wajib membimbing teman yang belum tuntas. Guru berkeliling memberikan bantuan seperlunya. Soal tes formatif I dan remidial tes formatif I serupa sehingga beberapa siswa terkecoh. Sebagian dari mereka menuliskan jawaban yang sama dengan tes formatif I. Pada pertemuan kali ini, alokasi waktu pembelajaran dapat berjalan sesuai perencanaan. Tes remidial yang yang diberikan dalam waktu 20 menit dapat terlaksana dengan baik. Selanjutnya, guru membagikan Lembar Kerja Kelompok LKK II dan mengarahkan siswa menyimak kembali lembar tahap-tahap pembelajaran yang akan dilewati yaitu: a siswa mempelajari materi pada LKS II dan mengerjakan soal-soal pada Latihan 3 dan Latihan 4, b masing-masing kelompok berdiskusi dan mengerjakan soal-soal dalam LKK II, dan c setiap siswa diminta mengoreksi hasil pekerjaan teman dalam LKS II. Guru membuka materi baru dengan menjelaskan secara singkat di depan kelas materi kurang dan komplemen. Kemudian, guru mengarahkan siswa untuk mempelajari materi pada LKS II dan mengerjakan soal-soal Latihan 3 dan Latihan 4. Guru berkeliling dan memberikan bantuan seperlunya. Berdasarkan pengamatan guru, sebagain besar siswa belum memahami materi kurang dan komplemen. Ada siswa yang minta dijelaskan berulang-ulang. Akhirnya guru kembali di depan kelas dan menjelaskan kembali materi kurang dan komplemen. Selain itu, guru berkeliling di setiap kelompok untuk memastikan bahwa setiap siswa dapat memahami materi dalam LKS II dengan baik. Keadaan kelas pada pertemuan kali ini, membuat guru cukup kewalahan mengatur setiap siswanya. Keadaan kelas saat itu sangat ramai. Mungkin karena guru kurang tegas dalam bersikap sehingga siswa tidak segan untuk membuat kelas ramai. Kelas tetap ramai sampai akhir pembelajaran. Guru tidak dapat memberikan umpan balik mengenai pembelajaran yang telah dipelajari. 6. Pertemuan V 2 JP Kegiatan pembelajaran hari kelima dilaksanakan pada Jumat, 22 Februari 2013 dan diikuti oleh 30 siswa. Peneliti yang bertindak sebagai guru, dibantu oleh satu orang observer yang mengambil data proses belajar siswa dan satu orang kameramen yang merekam pembelajaran yang berlangsung. Pembelajaran diawali guru dengan menyampaikan tahap-tahap pembelajaran yaitu: a guru menerangkan secara singkat materi kurang dan komplemen di depan kelas, b siswa mempelajari materi pada LKS II dan mengerjakan soal-soal Latihan 3 dan Latihan 4, c siswa mengerjakan LKK II dalam kelompok masing-masing, dan d siswa mengikuti tes formatif II mengenai materi kurang dan komplemen. Guru menerangkan secara singkat materi kurang dan komplemen di depan kelas. Kemudian guru mengarahkan siswa untuk mempelajari materi pada LKS II dan mendiskusikan soal-soal pada LKK II dalam masing- masing kelompok. Guru berkeliling untuk memberikan bantuan seperlunya dan memastikan bahwa setiap siswa dapat mengikuti arahan guru. Beberapa kelompok meminta dijelaskan kembali materi komplemen. Sebagian dari mereka kurang memahami uraian-uraian dalam LKS II mengenai materi komplemen. Sehingga guru menerangkan kembali materi terebut dalam kelompok. Tahap selanjutnya, guru membagikan lembar tes formatif II dan mengarahkan siswa mengerjakan soal-soal tersebut secara individual. Guru berkeliling untuk memastikan bahwa setiap siswa dapat memahami soal dengan baik. Beberapa siswa terkecoh dengan soal-soal tersebut karena soal tes formatif I dan tes formatif II serupa. Beberapa siswa tampak saling bekerja sama. Karena waktu telah usai, siswa diminta untuk mengumpulkan hasil pekerjaan mereka. Guru menyampaikan tahap-tahap pembelajaran selanjutnya yaitu remidial tes formatif II. 7. Pertemuan VI 2 JP Kegiatan pembelajaran hari keenam dilaksanakan pada Selasa, 26 Februari 2013 dan diikuti oleh 29 siswa. Peneliti yang bertindak sebagai guru, tidak dibantu observer maupun kameramen. Pembelajaran diawali guru dengan menerangkan kembali materi kurang dan komplemen secara singkat di depan kelas. Siswa diharapkan dapat memahami dengan baik penjelasan guru agar siswa dapat menyelesaikan soal-soal pada remedial tes formatif II. Guru membagikan lembar remidial tes formatif II dan mengarahkan siswa untuk mengerjakan soal-soal tersebut dengan bantuan dari teman kelompok dan guru. Ada beberapa siswa yang semula tampak bermalas-malasan mengikuti pembelajaran mulai bersemangat karena mereka mulai memahami materi kurang dan komplemen. Akibatnya hasil pekerjaan mereka cukup memuaskan. Diakhir pembelajaran, guru menyampaikan bahwa pada pertemuan selanjutnya akan diadakan ulangan tes akhir mengenai materi operasi pada himpunan yaitu irisan, gabungan, kurang dan komplemen. 8. Tes Akhir 2 JP Tes akhir dilaksanakan di kelas VII A SMP N 5 Sleman pada Kamis, 28 Februari 2013 dan diikuti oleh 29 siswa. Tes akhir dilaksanakan diakhir penelitian bertujuan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam lateri operasi pada himpunan setelah mengikuti pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction TAI. Soal-soal tes akhir terdiri dari delapan soal uraian yang mencakup materi operasi irisan, gabungan, selisih kurang dan komplemen pada himpunan.

C. Hasil Penelitian

1. Data Hasil Uji Coba Instrumen Tes Prestasi Belajar Siswa

Instrumen tes prestasi belajar siswa yang diujicobakan adalah tes kemampuan awal dan tes akhir. Tujuannya adalah untuk mengukur validitas dan reliabilitas tes intrumen. Ujicoba dilakukan pada siswa kelas VII B Tahun Ajaran 2012 2013. Uji coba tes kemampuan awal dilaksanakan pada Kamis, 7 Februari 2013 yang diikuti oleh 28 siswa dan uji coba tes akhir dilaksanakan pada Sabtu, 23 Februari 2013 yang diikuti oleh 31 siswa. Hasil uji coba tes prestasi belajar siswa disajikan dalam Tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Hasil Uji Coba Instrumen Prestasi Belajar di Kelas VII B Nama Tes Kemampuan Awal Tes Akhir 1 2 3 Siswa 1 46.67 54 Siswa 2 63.33 53 Siswa 3 53.33 44 Siswa 4 63.33 49 Siswa 6 70 50 Siswa 7 60 28 Siswa 8 80 83 Siswa 9 80 85 Siswa 10 46.67 45 Siswa 11 56.67 64 Siswa 12 56.67 57 Siswa 13 29 Siswa 14 46.67 61 Siswa 15 60 14 Siswa 16 63.33 51 Siswa 17 56.67 47 Siswa 18 36.67 48 Siswa 19 46.67 52 Siswa 20 51 Siswa 21 80 82 Siswa 22 53.33 20 Tabel Lanjutan 1 2 3 Siswa 23 30 49 Siswa 24 20 Siswa 25 83.33 71 Siswa 26 66.67 56 Siswa 27 33.33 53 Siswa 28 53.33 48 Siswa 29 80 57 Siswa 30 53.33 56 Siswa 31 40 49 Siswa 32 53.33 31

2. Data Tes Prestasi Belajar Siswa

Hasil tes prestasi belajar siswa kelas VII A SMP N 5 Sleman adalah hasil tes kemampuan awal, tes formatif I, tes formatif II, dan tes akhir yang diperoleh siswa selama melaksanakan pembelajaran. Hasil tes prestasi belajar siswa kelas VII A disajikan dalam Tabel 4.5 berikut: Tabel 4.5 Hasil Tes Prestasi Belajar Siswa Kelas VII A Nama Siswa Tes Kemampuan Awal Tes Formatif I Tes Formatif II Tes Akhir 1 2 3 4 5 Siswa 1 22.5 50 57.5 63 Siswa 2 45 40 42.5 75 Siswa 3 72.5 40 45 66 Siswa 4 35 35 20 30 Siswa 5 26.25 50 55 Siswa 6 53.75 35 45 87 Siswa 7 70 90 100 100 Siswa 8 61.25 90 67.5 94 Siswa 9 55 65 80 85 Siswa 10 47.5 70 80 96 Siswa 11 25 25 90 69 Siswa 12 90 67.5 87 Siswa 13 32.5 45 50 87 Siswa 14 67.5 65 75 87 Siswa 15 65 75 80 81 Siswa 16 55 45 57.5 73 Tabel Lanjutan 1 2 3 4 5 Siswa 17 18.75 60 45 70 Siswa 19 51.25 55 50 83 Siswa 20 38.75 55 50 96 Siswa 21 50 30 40 65 Siswa 22 78.75 80 50 88 Siswa 23 55 60 67.5 72 Siswa 24 16.25 55 35 69 Siswa 25 61.25 55 77.5 86 Siswa 26 42.5 45 17.5 45 Siswa 27 47.5 40 42.5 Siswa 28 57.5 70 85 Siswa 29 46.25 50 27.5 46 Siswa 30 27.5 55 52.5 95 Siswa 31 27.5 40 65 91 Siswa 32 71.25 95 77.5 95

3. Data Hasil Observasi dan Rekaman

Data observasi dan rekaman video diperoleh dari setiap pelaksanaan pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction TAI pada pokok bahasan operasi dalam himpunan. Kedua data tersebut digunakan sebagai data pendukung keterlaksanaan pembelajaraan kooperatif tipe Team Accelerated Instruction TAI pada pokok bahasan operasi dalam himpunan dan digunakan untuk mengamati proses belajar siswa baik secara individual, kelompok maupun dalam diskusi kelas.

D. Analisis Data dan Pembahasan

Data berupa tes prestasi belajar diperoleh siswa setelah melaksanakan tahapan-tahapan pembelajaran model kooperatif tipe Team Accelerated Instruction TAI pada materi operasi dalam himpunan. Sehingga data yang dibahas terlebih dahulu adalah hasil observasi dan rekaman video.

1. Hasil Observasi dan Rekaman

Data observasi dan rekaman diperoleh dari setiap pembelajaran kooperatif tipe Team Accelerated Instruction TAI dalam pokok bahasan operasi pada himpunan. Kedua data tersebut digunakan sebagai data pendukung keterlaksanaan pembelajaraan kooperatif tipe Team Accelerated Instruction TAI dalam pokok bahasan operasi pada himpunan dan digunakan untuk mengamati proses belajar siswa baik secara individual, kelompok maupun dalam diskusi kelas. Hasil observasi dan rekaman yang digunakan untuk mengamati kesesuaian Rencana Pelaksanaan Pembelajaran RPP terhadap pelaksanaan pembelajaran, disajikan dalam Tabel 4.6 berikut: Tabel 4.6 Analisis Kesesuaian Pelaksanaan Pembelajaran dengan RPP Kegiatan Komponen TAI Kegiatan Pembelajaran Alokasi Waktu 1 2 3 4 Pembelajaran I: Kamis, 14 Februari 2013 RPP I 80’ AWAL 1. Guru menyiapkan kondisi fisik mengucapkan salam, mengabsen siswa, dan menanyakan kesiapan siswa menerima pelajaran. 5’ 2. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran, yaitu siswa diharapkan dapat melakukan operasi irisan dan gabungan pada himpunan serta dapat menerapkannya dalam soal terkait. 3. Guru menyampaikan apersepsi. 4. Guru memberikan motivasi kepada siswa. Ket. : Tahap awal ini tidak berjalan dengan baik, karena guru terlambat datang. Waktu terpotong dengan penataan kelas. 7’ Tabel Lanjutan 1 2 3 4 INTI Teams 1. Guru mengumumkan hasil tes kemampuan awal dan pembentukan kelompok 4-5 orang tiap kelompok. 3’ 2. Guru mengarahkan siswa untuk masuk dalam kelompok dan membentuk pasangan dengan anggota kelompok agar siswa dapat saling memeriksa hasil latihan. Ket. : Pembagian kelompok ini berjalan cukup baik. Guru memanggil satu-satu persatu kelompok dan mempersilahkan kelompok untuk menempati meja yang telah ditata sebelumnya. 10’ INTI Teaching Group 3. Guru menjelaskan secara singkat materi operasi irisan dan gabungan pada himpunan. 10’ Ket. : Guru menjelaskan materi secara singkat. Walaupun pada beberapa tahap selanjutnya guru mengulang materi beberapa kali karena sebagai besar siswa bertanya. Guru memberikan waktu kepada siswa untuk mempelajari materi dalam waktu 40 menit. 7’ Student Creative 4. Guru membagikan Lembar Kerja Siswa I LKS I. Siswa diarahkan untuk memahami materi pada LKS I serta mempelajari dan mengerjakan soal-soal latihan mengenai materi operasi irisan dan gabungan pada himpunan dalam LKS I secara individu. Jika mengalami kesulitan, siswa diperbolehkan untuk bertanya pada teman atau guru. Guru berkeliling memberikan bantuan pada siswa yang membutuhkan secara individu. 40’ Ket. : Siswa mempelajari materi LKS I dan mengerjakan latihan-latihan soalnya. Guru berkeliling untuk memberikan bantuan seperlunya. Guru juga memperbaiki beberapa hal yang kurang dalam LKS yaitu arsiran pada diagram Venn. Karena hasil cetakan tidak terlihat. Tahap ini berjalan sampai waktu pelajaran berakhir. Sehingga tahap pembelajaran selanjutnya, dilanjutkan pada pembelajaran berikutnya. 56’ Pembelajaran II: Jumat 15 Februari 2013 72’ AWAL 1. Guru menyiapkan kondisi fisik mengucapkan salam, mengabsen siswa, dan menanyakan kesiapan siswa menerima pelajaran. 3’ 2. Guru memberikan motivasi kepada siswa. Ket. : Pada awal pembelajaran, guru menerangkan kembali materi irisan dan gabungan, karena sebagian besar siswa belum paham. Siswa cenderung bertanya pada guru daripada mempelajari materi sendiri. 19’ Melanjutkan tahap Student Creative Siswa melanjutkan mempelajari LKS I 12’ Guru membahas beberapa soal latihan di depan kelas 11’

Dokumen yang terkait

Pengaruh model pembelajaran kooperatif tipe team assisted individuallization (tai) terhadap pemahaman konsep matematika siswa kelas v sdi ummul quro bekasi

0 10 221

Pengaruh Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) Terhadap Keterampilan Sosial Matematik Siswa Kelas 8 di SMP Negeri 3 Tangerang (Penelitian Quasi Eksperimen di Kelas 8 SMP Negeri 3 Tangerang)

2 9 234

Meningkatkan Kemampuan Berpikir Kritis Matematis Siswa dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Assisted Individualization (TAI).

6 9 167

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INTRUCTION (TAI) UNTUK MENGATASI PERMASALAHAN HETEROGENITAS KEMAMPUAN SISWA DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA (PTK Pembelajaran Matematika Kelas VII SMP N I Nogosari).

0 0 8

PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TAI (TEAM ACCELERATED INSTRUCTION) UNTUK MENINGKATKAN Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe TAI (Team Accelerated Instruction) Untuk Meningkatkan Hasil Belajar IPA Kelas IV SD Negeri 01 Sepanjang Kecama

0 1 16

Penerapan model kooperatif tipe Team Accelerated Instruction (TAI) dalam pembelajaran matematika pada siswa kelas VII A SMP N 5 Sleman tahun ajaran 2012/2013.

0 1 2

EKSPERIMENTASI PEMBELAJARAN MATEMATIKA DENGAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) PADA MATERI LINGKARAN DITINJAU DARI AKTIVITAS BELAJAR SISWA DI SMP NEGERI 1 TIRTOMOYO TAHUN PELAJARAN 2012/2013.

0 0 20

Pengaruh Pembelajaran Akuntansi dengan Metode Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) terhadap Prestasi Belajar Siswa Kelas XI SMAN 1 KARTASURA Tahun Ajaran 2012/2013.

0 0 10

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF DENGAN TIPE TEAM ACCELERATED INSTRUCTION (TAI) SEBAGAI UPAYA MENINGKATKAN KEAKTIFAN BELAJAR SISWA PADA MATA PELAJARAN KKPI KELAS X MULTIMEDIA DI SMK N 1 PENGASIH TAHUN AJARAN 2012/2013.

0 0 1

Penerapan Pembelajaran Kooperatif Tipe Team Accelerated Instruction (TAI) Pada Pokok Bahasan Operasi Hitung Bentuk Aljabar di SMP Penabur, Kebumen Tahun Ajaran 20112012

0 0 180