Sumber berita Aspek Institusional dan Sosial

134

4.4.2.3 Sumber berita

Tak seorang pun yang pada awalnya memahami Ajeg Bali. Untuk itu sewajarnya Bali Post membangun kesadaran atau awareness masyarakat Bali akan ideologi ini. Strategi yang digunakan Bali Post untuk membangun kesadaran itu adalah dengan banyak merilis berita yang diwarnai oleh komentar-komentar elit pemerintah daerah atau pakar dibidangnya mengenai Ajeg Bali secara reguler. Tak seorang pun yang akan percaya andai saja ide ini tak mendapatkan dukungan dari elit atau pun orang ahli. Pada awal-awal kemunculan Ajeg Bali, elit pemerintah daerah yang umumnya berasal dari PDI Perjuangan ramai menghiasi berita di Bali Post. Selain sedikit banyak berhubungan dengan preferensi politik Satria Naradha, ini juga berhubungan dengan preferensi sebagian besar masyarakat Bali. Tidak heran jika Ajeg Bali sangat diterima oleh masyarakat Bali dengan cepat. Disamping para elit pemerintahan atau politik Bali, Bali Post juga gemar mengadakan pertemuan-pertemuan dengan para ahli di bidang: keamanan, budaya, pertanahan, pendidikan, keagamaan, dan lainnya untuk menggodok Ajeg Bali secara komprehensif. Bagi masyarakat kelas menengah ke bawah efek dari kehadiran para ahli berbicara mengenai Ajeg Bali adalah sesuatu yang meyakinkan mereka bahwa Ajeg Bali adalah solusi dari kehancuran Bali oleh karena sumber-sumber yang dihadirkan kredibel. Ajeg Bali bukanlah kejadian yang kerap terjadi yang bisa dijadikan berita langsung. Sedangkan diawal kemunculannya, ada kebijakan yang mengharuskan berita Ajeg Bali terbit seminggu sekali. Atau ditahun-tahun berikutnya berita tentang Ajeg Bali diperlukan untuk memastikan bahwa Ajeg Bali selalu hadir di pikiran masyarakat Bali. Untuk itu, berita-berita tentang Ajeg Bali sebagian besar adalah berita yang dibuat dengan sengaja. Misalnya pertemuan antar elit politik PDIP ketika kisruh tahun 2003 selalu dikaitkan dengan Ajeg Bali. Seolah-olah para elit melakukannya demi ide dari Satria Naradha. Atau berita tentang Ajeg Bali award atau pemilihan putra putri Ajeg Bali merupakan contoh dari berita dimana peristiwanya dibuat untuk terjadi oleh Bali Post sendiri. Berita-berita semacam ini sangat menjual dan oleh sebab itu beberapa kali redaksi Bali Post menempatkannya sebagai headline. commit to user 135 Pusat kekuasaan terletak di tangan pemerintah. Oleh karenanya acap kali teks-teks berita Ajeg Bali menggunakan jajaran pemerintah daerah sebagai sumber berita. Ini membuat Ajeg Bali cepat diterima publik karena kehadiran narasumber yang kredibel. Di lain pihak ini juga merupakan keuntungan untuk jajaran pemerintah karena mereka mendapat kesempatan untuk terekspos secara positif melalui Ajeg Bali. Sebaliknya pemerintah pusat Jakarta lebih banyak digambarkan sebagai tokoh antagonis yang merusak Bali. Namun jarang terjadi komentar-komentar mereka hadir pada berita-berita Ajeg Bali di Bali Post. Teks- teks berita Ajeg Bali di Bali Post tidak bisa lagi disebut sebagai berita karena mereka sama sekali tidak cover both sides. Selain jajaran pemerintah, Ajeg Bali juga kerap dihubungkan dengan puri tempat tinggal kaum Brahmana dan Ksatriya. Entah itu terkait dengan masalah politik berita tentang kisruh antara Cok Ratmadi – Dewa Beratha yang berakhir pada rekonsiliasi yang bertempat di Puri Satria dan keagamaan berita dengan partisipan berita Ida Pedanda Made Gunung-pendeta Hindu yang populer dengan mimbar agamanya. Meskipun sistem kasta semakin longgar di Bali dengan diperbolehkannya perkawinan antar kasta misalnya, tetapi sistem kasta masih hidup di Bali. Bagi masyarakat Bali yang konvensional, penghormatan lebih kepada kaum Brahmana dan Ksatriya adalah wajib. Disamping itu aturan-aturan umum upacara misalnya menempatkan kedua kasta ini ditempat yang tinggi. Kaum Brahmana dan Ksatriya kedudukannya tidak hanya tinggi secara sosial tetapi juga politik dan ekonomi.

4.4.2.4 FlakRespons Negatif Tentang Ajeg Bali