Kelompok Media Bali Post dan Bali Post

24 Ideologi Dominan yang Terpusat Model propaganda memang dirancang oleh Herman Chomsky untuk mengetahui kerja media di Amerika Serikat ketika kapitalis dan komunis bersitegang. Dalam masa perang dingin itu, filter kelima yakni ideologi anti- komunisme dianggap sangat berperan dalam pembentukan berita di media-media Amerika saat itu. Namun Pedro 2011 melakukan pengembangan terhadap filter kelima ini. Alih-alih mempertahankan anti-komunisme sebagai filter kelima ia memilih untuk mengubahnya menjadi idelogi dominan yang terpusat. Ia berpendapat bahwa ideologi adalah hal filter yang penting dalam propaganda namun kejayaan kapitalisme membuat ideologi anti-komunisme kini telah digantikan dengan ideologi baru seperti anti-teroris yang melekat erat di dasar hati para pekerja media Pedro, 2011. Jika Herman Chomsky menggunakan ideologi ‘anti’, Pedro menilai bahwa kini ideologi “anti” dan “pro” sama pentingnya, untuk itu harus dilihat kedua sisinya. Catatan penting dari tulisan Joan Pedro 2011 adalah pembaharuan filter kelima juga bisa menjadi jawaban atas keraguan banyak pihak akan keefektifan pengaplikasian model propaganda di luar Amerika Serikat.

2.5 Kelompok Media Bali Post dan Bali Post

Kehadiran Kelompok Media Bali Post diawali dengan pengambil alihan Bali Post dari sang pendiri, Ketut Nadha, oleh anaknya ABG Satria Naradha. Dengan tangan dinginnya Bali Post memperoleh keuntungan yang meningkat. Tak hanya itu, ia juga membuat diferensiasi produk untuk menjangkau semua segmentasi pembaca yang ada. Kesemua produk berada di bawah payung Kelompok Media Bali Post. KMB sukses membuat mingguan Tokoh yang diperuntukkan bagi wanita, tabloid Lintang untuk pembaca anak-anak, tabloid Wiyata Mandala untuk segmen remaja, Bali Travel News untuk kalangan industri pariwisata, beberapa radio lokal, dan Bali TV di Bali. Rupanya Satria Naradha tak hanya puas telah melebarkan bisnis media di pulau Bali; ia juga menerbitkan beberapa harian dan membangun stasiun TV di pulau Jawa, Sumatra, dan NTB Muhajir, 2007. commit to user 25 Selain terkenal akan produk-produk medianya KMB juga memiliki sebuah koperasi bernama Koperasi Krama Bali yang diantaranya menaungi penjualan bakso daging babi oleh masyarakat Hindu Bali. Usaha-usaha semacam ini dilakukan KMB untuk mendukung gerakan Ajeg Bali. KMB dan Satria Naradha dinilai oleh beberapa peneliti memainkan peran yang amat penting dalam agenda Ajeg Bali. Bali Post adalah surat kabar regional Bali yang terbit harian di bawah bendera Kelompok Media Bali Post. Menurut Muhajir 2007 surat kabar yang dimiliki oleh ABG Satria Naradha ini memiliki jumlah oplah terbanyak diantara surat kabar lainnya yang beredar di Bali. Bali Post mengklaim jumlah oplah mereka adalah 100.000 eksemplar namun beberapa pihak menyangsikan jumlah ini hanya merupakan bagian dari strategi marketing. “Sebagai bandingan majalah SWA edisi 20 Agustus 2003 menulis oplah harian Bali Post mencapai 90.000 eksemplar atau senilai Rp 64,8 milyar per tahun. Sedangkan menurut penelitian Santra 2006 oplah harian Bali Post sebanyak 87.500 eksemplar pada 2006 lalu” Muhajir, 2007. Namun angka oplah tersebut masih yang tertinggi. Jika dipresentase kan maka jumlah oplah Bali Post adalah sebesar 51.17 atau setara 87.500, disusul oleh DenPost 24.5 atau setara 42.500 dan di tempat ketiga adalah Nusa sebesar 4.09 atau setara 7000. Dilihat dari penguasaan pembaca, harian Bali Post menguasai sebagian besar pembaca surat kabar di Bali. Pada tahun 2005 Bali Post menguasai sekitar 33.5 pembaca surat kabar di Bali. Di susul oleh Denpost dengan 19 dan Jawa Pos 7.8. Persentase ini tidak berubah jauh dari tahun sebelumnya.

2.6 Budaya dan Pelestarian Budaya