30 beberapa kalimat, tetapi seluruhnya harus merupakan kesatuan. Syarat kedua
yaitu kepaduan, paragraf dinyatakan padu jika dibangun kalimat-kalimat yang berhubungan logis. Hubungan pikiran-pikiran yang ada dalam paragraf
menghasilkan kejelasan struktur dan makna paragraf. Hubungan kalimat tersebut menghasilkan paragraf menjadi satu, padu, utuh, dan kompak. Syarat
ketiga yaitu ketuntasan, ketuntasan ialah kesempurnaan. Hal ini dapat diwujudkan dengan: 1 klasifikasi, yaitu pengelompokan objek secara
lengkap dan menyeluruh; 2 ketuntasan bahasan yaitu kesempurnaan membahas materi menyeluruh dan utuh. Syarat keempat yaitu keruntutan,
keruntutan ialah penyusunan urutan gagasan dalam karangan. Gagasan demi gagasan disajikan secara runtut bagaikan air mengalir tidak pernah putus.
Syarat yang kelima sekaligus syarat yang terakhir yaitu konsistensi penggunaan sudut pandang, sudut pandang adalah cara penulis memaparkan
diri dalam karangannya. Misalnya sudut pandang aku, dia, ia, dan penulis. Dari beberapa pendapat pakar yang telah dikemukakan di atas, maka
dapat ditarik kesimpulan bahwa dalam pembentukan paragraf harus memenuhi persyaratan-persyaratan, yaitu kesatuan, kepaduan, keruntutan, ketuntasan,
dan konsistensi penggunaan sudut pandang.
2.2.2.3 Kegunaan Paragraf
Soedjito 1991 :3 memberikan pendapat bahwa paragraf itu berguna untuk memudahkan memahami pokok-pokok pikiran yang terkandung dalam
karangan. Hal itu sejalan dengan pendapat Kelompok Studi Bahasa dan Sastra indonesia 1991:43 yang mengatakan bahwa penggunaan paragraf dalam
31 tulisan sangat membantu pembaca dalam memahami isi karangan. Pada
umumnya pembaca sudah mengetahui bahwa satu paragraf berisi satu ide pokok. Dengan pengetahuan itu pembaca dapat mencari, menemukan, dan
mengungkapkannya. Pembaca dapat berhenti membaca dan merenungkan ide pokok paragraf pada akhir paragraf. Dengan demikian, paragraf dapat
membantu pembaca dalam mengidentifikasi ide pokok. Akhadiah, dkk 1991 :144 menyebutkan ada dua kegunaan paragraf,
yaitu 1 untuk memadai pembuatan topik baru atau pengembangan lebih lanjut topik sebelumnya yang baru; 2 untuk menambah hal-hal yang
penting atau untuk merinci apa yang sudah diutarakan dalam paragraf sebelumnya atau paragraf terdahulu.
Dari beberapa pendapat pakar yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa kegunaan paragraf dalam sebuah karangan
adalah sebagai pergantian ide pokok. Dengan adanya paragraf maka akan memudahkan pembaca untuk mengetahui dimana suatu pokok pikiran mulai
diterangkan, dikembangkan, dan diakhiri.
2.2.2.4 Jenis Paragraf
Akhadiah, dkk 1991:146 mengatakan bahwa berdasarkan tujuannya, paragraf dapat dibedakan menjadi tiga yaitu 1 paragraf pembuka;
2 paragraf penghubung; 3 paragraf penutup. Paragraf pembuka berperan sebagai pengantar untuk sampai kepada
masalah yang akan diuraikan. Sebab itu paragraf pembuka harus dapat menarik minat dan perhatian pembaca, serta sanggup menyiapkan pikiran
32 pembaca kepada masalah yang akan diuraikan. Paragraf pembuka ini jangan
terlalu panjang supaya tidak membosankan. Paragraf pembuka mempunyai dua kegunaan, yaitu supaya dapat menarik perhatian pembaca, juga berfungsi
menjelaskan tentang tujuan dari penulisan itu. Masalah yang akan diuraikan terdapat dalam paragraf penghubung. Paragraf penghubung berisi inti
persoalan yang akan dikemukakan. Oleh sebab itu secara kuantitatif paragraf inilah yang paling panjang, dan antara paragraf dengan paragraf harus saling
berhubungan dengan logis. Sedangkan paragraf penutup mengakhiri sebuah karangan. Paragraf ini berisi kesimpulan dari paragraf penghubung. Dapat
juga paragraf penutup berisi penegasan kembali mengenai hal-hal yang dianggap penting dalam paragraf penghubung. Paragraf penutup yang
berfungsi mengakhiri sebuah karangan tidak boleh terlalu panjang. Namun, tidak berarti paragraf ini dapat tiba-tiba diputuskan dengan begitu saja. Untuk
itu, seorang penulis harus dapat menjaga perbandingan antara paragraf pembuka, penghubung dan penutup.
Menurut Keraf 1995:6-7 Berdasarkan tujuannya, terdapat lima macam jenis paragraf. Yakni eksposisi, argumentasi, persuasi, deskripsi, dan
narasi. 1.
Eksposisi Dari sudut penulis memenuhi keinginan manusia untuk memberi
informasi kepada orang lain, atau dari sudut pembaca berkeinginan untuk memperoleh informasi dari orang lain mengenai suatu hal.
33 2.
Argumentasi Dari sudut penulis keinginan untuk meyakinkan pendengar atau
pembaca mengenai suatu kebenaran dan lebih jauh mempengaruhi sikap dan pendapat orang lain. Sedangkan dari pihak pembaca dan
pendengar, mereka ingin kepastian tentang kebenaran itu. 3.
Persuasi Wacana persuasi sebenarnya merupakan sebuah varian dari
argumentasi. Wacana ini lebih condong untuk mempengaruhi manusianya dari pada mempertahankan kebenaran mengenai suatu
objek tertentu. 4.
Deskipsi Penulis atau pembicara berkeinginan untuk menggambarkan atau
menceritakan bagaimana bentuk atau wujud suatu suatu barang atau objek, atau mendeskripsikan cita rasa suatu benda, hal, atau bunyi.
5. Narasi
Penulis atau pembicara ingin menceritakan pada orang lain tentang kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa yang terjadi, baik yang
dialami sendiri maupun yang didengarnya dari orang lain. Dengan cara ini ia memenuhi pula kebutuhan para pendengar atau pembacanya
untuk memperoleh informasi tentang kejadian itu. Sementara itu Widjono 2005:177 berpendapat bahwa paragraf
dilihat dari sudut pandang tempat dan fungsinya di dalam karangan, dibedakan menjadi paragraf pengantar, paragraf pengembang, dan paragraf penutup.
34 Paragraf pengantar yaitu paragraf berfungsi untuk memberitahukan
latar belakang, masalah tujuan, dan anggapan dasar. Pengantar yang baik akan mengetuk hati dan memperoleh simpati, menggugah minat dan gairah orang
lain untuk mengetahui lebih banyak. Paragraf pengembang yaitu paragraf yang berfungsi menerangkan atau menguraikan gagasan pokok karangan. Dan
paragraf penutup yaitu paragraf yang menyatakan bahwa karangan sudah selesai.
Dari beberapa pendapat yang telah dikemukakan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan bahwa paragraf dapat dibedakan dari berbagai sudut
pandang. Dilihat dari tujuan, paragraf dibedakan menjadi tiga yaitu paragraf pembuka, paragraf penghubung, dan paragraf penutup. Dilihat dari fungsinya
di dalam karangan, dibedakan menjadi paragraf pengantar, paragraf pengembang, dan paragraf penutup. Berdasarkan tujuannya, terdapat lima
macam jenis paragraf yakni eksposisi, argumentasi, persuasi, deskripsi, dan narasi.
2.2.3 Paragraf Deskripsi