Menunjukan Objek yang ditulis Memusatkan Uraian pada Objek.

140 skor dengan kategori kurang baik, dan sangat kurang tidak ada satu pun siswa atau 0,00 yang memperolehnya. Data tersebut menunjukkan bahwa siswa yang termasuk dalam kategori sangat baik adalah siswa yang sudah dapat melibatkan semua aspek pancaindera dalam karangannya. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai dengan kategori cukup baik adalah siswa yang menggunakan dua pancaindera dalam karangannya. Kesalahan yang terjadi pada umumnya telah mengalami penurunan bila dibandingkan dengan hasil siklus I. Dalam karangan yang dibuat siswa, sebagian sudah menggunakan dua pancaindra yaitu indra penglihatan dan pendengaran dan sebagian siswa sudah bisa mengoptimalkan penggunaan pencitraan dalam karangannya.

4.1.3.1.9 Menunjukan Objek yang ditulis

Hasil tes dari aspek menunjukkan objek yang ditulis dapat dilihat pada tabel 29 berikut. Tabel 29. Hasil Tes Aspek Menunjukkan Objek yang Ditulis No Kategori Interval Frekuensi Nilai Keterangan 1 2 3 4 5 Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Jumlah 85 – 100 75 – 84 60 – 74 40 – 59 0 – 39 8 11 9 28 708 880 645 2233 28,57 39,29 32,14 0,00 0,00 100 2233 28 = 79,76 Kategori Baik Dari tabel 29 menunjukkan rata-rata skor dalam aspek menunjukkan objek yang ditulis sebesar 79,76 dan termasuk dalam kategori baik. Hasil skor 141 pada aspek ini mengalami peningkatan sebesar 11,9 dari hasil siklus I. Siswa yang memperoleh skor dengan kategori sangat baik sebanyak 8 orang siswa atau sebesar 28,57. Siswa yang memperoleh skor dengan kategori baik sebanyak 11 orang siswa atau 39,29. Siswa yang memperoleh skor dengan kategori cukup baik sebanyak 9 orang siswa atau 32,14. Siswa yang memperoleh skor dengan kategori kurang baik, dan sangat kurang tidak ada satu pun siswa atau 0,00 yang memperolehnya. Data tersebut menunjukkan bahwa siswa yang termasuk dalam kategori sangat baik adalah siswa yang sudah dapat menunjukkan objek secara keseluruhan, yaitu menunjukkan letak, warna, kondisi, dan kebersihan objek dalam menyusun paragraf deskripsi. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai dengan kategori cukup baik adalah siswa yang menunjukkan objek kurang sempurna. Kesalahan yang dibuat siswa pada aspek ini pada umumnya telah mengalami penurunan bila dibandingkan dengan hasil siklus I. Dalam karangan yang dibuat siswa sudah bisa menunjukkan minimal letak, kondisi, dan bentuk objek meskipun belum sempurna, sehingga hasil yang diperoleh siswa dalam aspek ini mengalami peningkatan.

4.1.3.1.10 Memusatkan Uraian pada Objek.

Hasil tes dari aspek memusatkan uraian pada objek dapat dilihat pada tabel 30 berikut. 142 Tabel 30. Hasil Tes Aspek Memusatkan Uraian Pada Objek No Kategori Interval Frekuensi Nilai Keterangan 1 2 3 4 5 Sangat baik Baik Cukup Kurang Sangat Kurang Jumlah 85 – 100 75 – 84 60 – 74 40 – 59 0 – 39 8 20 28 640 1793 2433 71,43 28,57 0,00 0,00 0,00 100 2433 28 = 86,90 Kategori Sangat Baik Data tabel 30 menunjukkan rata-rata skor dalam aspek memusatkan uraian pada objek sebesar 86,90 dan termasuk dalam kategori sangat baik. Hasil skor pada aspek ini mengalami peningkatan sebesar 9,28 dari hasil siklus I. Siswa yang memperoleh skor dengan kategori sangat baik sebanyak 8 orang siswa atau sebesar 71,43. Siswa yang memperoleh skor dengan kategori baik sebanyak 20 orang siswa atau 28,57. Siswa yang memperoleh skor dengan kategori cukup baik, kurang baik, dan sangat kurang tidak ada satu pun siswa atau 0,00 yang memperolehnya. Data tersebut menunjukkan bahwa siswa yang termasuk dalam kategori sangat baik adalah siswa yang sudah dapat memusatkan uraian pada hal-hal yang berhubungan dengan objek tulisan secara sempurna. Sedangkan siswa yang memperoleh nilai dengan kategori baik adalah siswa yang sudah bisa memusatkan uraian pada hal-hal yang berhubungan dengan objek penulisan, meskipun belum dilakukan secara sempurna. Kesalahan yang dibuat siswa pada aspek ini pada umumnya telah mengalami penurunan bila dibandingkan dengan hasil siklus I. Siswa sudah bisa memusatkan uraian pada 143 hal-hal yang berhubungan dengan objek penulisan, meskipun ada yang kurang bisa dengan sempurna dalam melakukannya Untuk lebih jelasnya hasil tes keterampilan menulis paragraf dskripsi siklus II juga dapat dilihat pada grafik berikut ini.

10.71 60.71

Dokumen yang terkait

Studi Kualitas Air Sungai Konto Kabupaten Malang Berdasarkan Keanekaragaman Makroinvertebrata Sebagai Sumber Belajar Biologi

23 176 28

Keanekaragaman Makrofauna Tanah Daerah Pertanian Apel Semi Organik dan Pertanian Apel Non Organik Kecamatan Bumiaji Kota Batu sebagai Bahan Ajar Biologi SMA

26 317 36

ANALISIS KOMPARATIF PENDAPATAN DAN EFISIENSI ANTARA BERAS POLES MEDIUM DENGAN BERAS POLES SUPER DI UD. PUTRA TEMU REJEKI (Studi Kasus di Desa Belung Kecamatan Poncokusumo Kabupaten Malang)

23 307 16

FREKWENSI PESAN PEMELIHARAAN KESEHATAN DALAM IKLAN LAYANAN MASYARAKAT Analisis Isi pada Empat Versi ILM Televisi Tanggap Flu Burung Milik Komnas FBPI

10 189 3

SENSUALITAS DALAM FILM HOROR DI INDONESIA(Analisis Isi pada Film Tali Pocong Perawan karya Arie Azis)

33 290 2

PERANAN ELIT INFORMAL DALAM PENGEMBANGAN HOME INDUSTRI TAPE (Studi di Desa Sumber Kalong Kecamatan Wonosari Kabupaten Bondowoso)

38 240 2

Analisis Sistem Pengendalian Mutu dan Perencanaan Penugasan Audit pada Kantor Akuntan Publik. (Suatu Studi Kasus pada Kantor Akuntan Publik Jamaludin, Aria, Sukimto dan Rekan)

136 695 18

DOMESTIFIKASI PEREMPUAN DALAM IKLAN Studi Semiotika pada Iklan "Mama Suka", "Mama Lemon", dan "BuKrim"

133 700 21

Representasi Nasionalisme Melalui Karya Fotografi (Analisis Semiotik pada Buku "Ketika Indonesia Dipertanyakan")

53 338 50

PENERAPAN MEDIA LITERASI DI KALANGAN JURNALIS KAMPUS (Studi pada Jurnalis Unit Aktivitas Pers Kampus Mahasiswa (UKPM) Kavling 10, Koran Bestari, dan Unit Kegitan Pers Mahasiswa (UKPM) Civitas)

105 442 24