menit. Pelajaran bahasa Prancis kelas XI IPA 2 dilaksanakan pada hari Selasa jam ke 5-6 10.15-11.45 WIB. Berikut ini adalah jadwal tabel penelitian yang
telah dilakukan.
Tabel 6: Jadwal Penelitian No.
Hari, Tanggal Kegiatan
1. Selasa, 28 Juli 2015 Konsultasi dengan Kolaborator
2. Selasa, 4 Agustus 2015 PratindakanPrasiklus
3. Selasa, 11 Agustus 2015 Siklus I, pertemuan pertama
4. Selasa, 18 Agustus 2015 Siklus I, pertemuan kedua
5. Selasa, 25 Agustus 2015 Post Test I
6. Selasa, 1 September 2015 Siklus II, pertemuan pertama
7. Selasa, 8 September 2015 Siklus II, pertemuan kedua
8. Selasa, 15 September 2015 Post Test II
2. Kondisi Awal Peserta Didik dalam Keterampilan Berbicara Bahasa
Prancis
Sebelum pelaksanaan tindakan dimulai, mahasiswa peneliti mengadakan observasi awal melalui wawancara, angket, serta melakukan pre-test untuk
mengetahui keterampilan awal peserta didik kelas XI IPA 2 SMA Negeri 1 Sanden Bantul Yogyakarta dalam berbicara bahasa Prancis.
Kemudian, kondisi awal peserta didik berdasarkan observasi yang dilakukan peneliti dalam proses belajar mengajar bahasa Prancis khususnya keterampilan
berbicara di kelas XI IPA 2, peserta didik masih kurang antusias dengan pelajaran yang disampaikan oleh guru. Hal tersebut ditunjukkan dengan masih adanya
peserta didik yang meremehkan ketika diminta oleh guru untuk membaca bahasa Prancis sehingga guru harus mengulagi lagi cara membaca kalimat bahasa
Prancis. Peserta didik juga masih terlihat mengobrol dengan teman sebangkunya dan bermain handphone.
Selain itu, berdasarkan data yang diperoleh melalui angket pra-tindakan tentang pendapat peserta didik terhadap pembelajaran bahasa Prancis yang telah
berlangsung selama ini, banyak peserta didik yang merasa kurang antusias dikarenakan metode pembelajaran yang digunakan oleh guru terbatas pada metode
ceramah. Peserta didik juga masih kesulitan dalam keterampilan berbicara bahasa Prancis. Hal tersebut dikarenakan kalimat bahasa Prancis antara tulisan dan cara
membacanya jauh berbeda. Sesuai dengan hasil uraian di atas mengenai kondisi peserta didik, perlu
adanya penerapan media pembelajaran yang berupa permainan monopoli pada keterampilan berbicara bahasa Prancis. Permainan monopoli dapat membantu
peserta didik untuk terlibat aktif dalam pembelajaran keterampilan berbicara bahasa Prancis, seperti mengungkapkan perasaan sesuai dengan perolehan petak
pada permainan monopoli. Hal tersebut akan berpengaruh pada sikap acuh dan motivasi peserta didik sehingga lebih fokus dalam belajar, karena tidak hanya
guru saja yang aktif menyampaikan materi pembelajaran tetapi peserta didik juga akan terlibat langsung dan lebih aktif dalam mengungkapkan gagasannya.
Permainan monopoli juga dapat membuat suasana belajar lebih menyenangkan dan tidak membosankan, karena dengan penerapan permainan tersebut, peserta
didik tidak harus duduk di kursi seperti yang biasa dilakukan dalam proses pembelajaran tetapi peserta didik dapat duduk di lantai membentuk lingkaran agar
dapat bermain monopoli dengan mudah dan lebih leluasa. Hal terpenting lainya dalam penerapan permainan monopoli pada keterampilan berbicara bahasa
Prancis adalah peserta didik dapat berlatih mengucapkan dengan baik dan benar