semakin mampu dalam mengambil keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral.
89
e. Fungsi Pendidikan Karakter
Fungsi  pendidikan  karakter  telah  dirumuskan  oleh  Pusat  Kurikulum,  sebagai berikut:
90
1 Mengembangkan  potensi  dasar  agar  berhati  baik,  berpikiran  baik,  dan
berperilaku  baik.  Pendidikan  karakter  berfungsi  membentuk  manusia  cerdas yang  berbudi,  membaangun  semangat  dan  tekad  dengan  pikiran  yang  positif
dan sikap optimis, serta dengan rasa persaudaraan, persatuan dan kebersamaan yang tinggi.
91
2 Memperkuat  dan  membangun  perilaku  bangsa  yang  multikultur.  Pendidikan
karakter  menyadarkan  bahwa  pluralitas  suku,  bahasa,  agama  justru memberikan  kekayaan  milik  bersama  yang  harus  dipelihara  dan
dikembangkan.
92
3 Meningkatkan  peradaban  bangsa  yang  kompetitif  dalam  pergaulan  dunia.
Pendidikan  karakter  mengajarkan  manusia  terbiasa  disiplin  dan  kerja  keras. Karakter  disiplin  dan  kerja  keras  mampu  menjadikan  peradaban  bangsa
sebagai bangsa yang memiliki daya saing di dalam pergaulan dunia.
f. Pendidikan Karakter dalam Kehidupan Sehari-hari
Pendidikan  karakter  bisa  diselenggarakan  dalam  bentuk  formal  seperti yang dilakukan dalam dunia pendidikan dan juga bisa diselenggarakan secara non
89
Dony Koesoema, op. cit, hlm. 116
90
Muchlas Samani dan Hariyanto, op. cit, hlm.52
91
Syamsul Kurniawan, Pendidikan Karakter, Yogyakarta: Ar-Ruzz Media, 2013, hlm. 104
92
Muhammad  Yaumi,  Pendidikan  Karakter:  Landasan,  Pilar  dan  implemantasi,  Jakarta: Kencana, 2014, hlm. 81
formal.  Tanpa  disadari  pendidikan  karakter  di  tengah  masyarakat  justru  lebih banyak  dilakukan  karena  sejak  lahir  hingga  dewasa  manusia  selalu  berhubungan
dengan  masyarakat.  Pada  dasarnya  karakterisasi  terbentuk  sepanjang  hayat sehingga pendidikan karakter adalah keseluruhan hidup itu sendiri.
93
Masyarakat  menjadi  laboratorium  bagi  pendidikan  karakter.  Pendidikan karakter  akan  menemukan  verifikasi  nilainya  secara  nyata  konkret  ketika
pembelajaran  akan  norma  dan  perilaku  yang  membentuk  individu  itu  semakin lama menjadi sistem nilai bersama yang mampu menjaga stabilitas masyarakat.
94
Masyarakat dimaknai sebagai tempat di mana pada akhirnya pendidikan karakter itu hadir. Pendidikan karakter juga sebagai sarana pedagogis bagi masyarakat luar
sehingga  dapat  menumbuhkan  perilaku  dan  tata  nilai  yang  bermakna  dalam kehidupan bermasyarakat. Hasil yang baik dari pendidikan karakter bukan hanya
dilihat dari peserta didik saja tetapi juga masyarakat yang bergerak bersama.
95
B. Kerangka Berpikir
Museum  didirikan  sebagai  tempat  untuk  menyimpan  benda-benda bersejarah  sekaligus  sebagai  sarana  pewarisan  nilai-nilai  dari  generasi  terdahulu
kepada  generasi  berikutnya.  Pewarisan  nilai-nilai  di  museum  bisa  dilakukan dengan  menyampaikan  cerita  di  balik  koleksi  yang  ada.  Misalnya  saja  melalui
kegiatan pendampingan kepada masyarakat yang berkunjung ke museum. Museum  Misi  Muntilan  merupakan  museum  yang  selalu  melakukan
pendampingan  terhadap  masyarakat  yang  berkunjung.  Pendampingan  dilakukan
93
Nyoman Kutha Ratna, op. cit,  hlm. 239
94
Dony Koesoema, op. cit, hlm. 187
95
Ibid, hlm. 189