Allah  Bapa.  Dalam  arti  penyebarluasan  iman  di  antara  bangsa-bangsa,  kata  misi mulai dipakai sejak abad ekspansi kultural, politis dan ekonomis Eropa ke seluruh
dunia.  Oleh  karena  itu,  istilah  misi  dalam  arti  seperti  digambarkan  di  atas  erat berhubungan dengan ekspansi Eropa itu dan sekarang ini turut memikul kesalahan
yang terkandung di dalam ekspansi penuh kekerasan itu.
36
Istilah  misi  dengan  arti  penyebaran  iman  baru  mulai  digunakan  pada pertengahan kedua abad 16.
37
Sebelumnya Gereja menggunakan istilah lain untuk menunjuk  kegiatan  pewartaan  Injil,  penyebaran  iman  Kristen,  pembangunan
jemaat baru, seperti penyebaran iman propagation fidei, pentobatan orang-orang kafir  conversion  gentilium,  pewartaan  Injil  ke  seluruh  dunia  praedicatio
apostolica,  pemeliharaan  agama  Kristen  procuration  salutis  apud  barbarous gentes,  penananaman  baru  agama  Kristen  novella  christanitatis  plantation,
penyebaran  Kerajaan  Kristus  propagation  regni  Christi,  perluasan  Gereja dilatation  ecclesiae, penanaman Gereja plantation  ecclesiae.  Istilah misi baru
digunakan secara umum abad ke-17.
38
b. Perlunya Misi
Konsili  menentukan  dasar-dasar  teologis  sekaligus  berfungsi  sebagai motivasi  yang  senantiasa  menggerakkan  Gereja  untuk  menjalankan  misi.  Karya
misi  merupakan  pelaksanaan  diri  Gereja  yang  dalam  keseluruhan  karya
36
George  Kirchberger,  Misi  Gereja  Dewasa  Ini  Maumere:  Lembaga  Pembentukan  Berlanjut Arnold  Jansen:, 1999 hlm. 8-9
37
Edmund Woga, op. cit, hlm. 16
38
Edmund Woga, loc. cit
keselamatan  Allah  berperan  sebagai  sakramen.
39
Mengenai  perlunya  misi diuraikan di bawah ini:
1 Motivasi Teologis: Misi demi Kemuliaan Allah
Pemahaman  mengenai  misi  itu  ada  dan  perlu  demi  kemuliaan  Allah merupakan  hasil  pemikiran  teologis  yakni  perutusan  berasal  dari  Allah  dan
kembali  ke  Allah.  Perlunya  misi  berhubungan  langsung  dengan  rencana penyelamatan  Allah  sejak  penciptaan.  Misi  adalah  cara  Allah  melaksanakan
rencana  penyelamatan-Nya  yang  universal.  Misi  diperlukan  untuk  memanggil segala  bangsa  untuk  datang  kepada  Allah  supaya  Allah  dimuliakan  dan  seluruh
ciptaan disatukan.
40
2 Motivasi Kristologis: Kristuslah Satu-Satunya Pengantara
Perutusan Kristus-Putra Allah yang menjadi manusia dijelaskan dalam AG 3  Dokumen  Konsili  Vatikan  II:  Ad  Gentes,  dekrit  tentang  Kegiatan  Misioner
Gereja adalah sebagai cara yang baru dan definitif  kedatangan Allah ke tengah- tengah  sejarah  bangsa  manusia.
41
Peranan  yang  definitif  ini  menunjukkan keunikan Kristus bahwa Kristus adalah pengantara antara Allah dengan manusia.
3 Motivasi Eklesiologis: Gereja adalah Tubuh Kristus
Gereja  dan  Kristus  tidak  dapat  dipisahkan  karena  adanya  hubungan  yang eksplisit.  Gereja  adalah  tubuh  mistik  Kristus  dan  Kepala  Tubuh  adalah  Kristus.
Hubungan  ini  terjalin  karena  iman  Gereja  kepada  Kristus  ditandai  dengan pembaptisan  dan  keanggotaan  di  dalam  tubuh.  Iman,  pembaptisan  dan
39
Ibid, hlm. 207
40
Ibid, hlm. 207-208
41
Ibid, hlm. 209
keanggotaan  dalam  Gereja  menjadi  persyaratan  dalam  menuju  keselamatan.
42
Dalam  karya  misionernya  Gereja mengusahakan  “perambatan  iman”  proses
mengusahakan  anggota  Gereja  bukan  sekedar  soal  menambah  jumlah  penganut agama  Kristen,  tetapi  terutama  merupakan  sesuatu  yang  prinsipiil  dalam
keseluruhan  karya  penyelamatan  Allah,  dimana  Gereja  menjadi  sakramen-Nya. Iman akan Yesus Kristus menjadi usaha yang pertama dalam karya misi ditandai
dengan pembaptisan sebagai pintu masuk ke dalam Gereja.
43
4 Motivasi Antropologis: Keselamatan Integral Manusia
Allah menciptakan manusia sebagai pribadi yang utuh; begitu pula dengan keselamatan yang direncanakan-Nya bagi manusia bukan hanya keselamatan jiwa
tetapi  keselamatan  seluruh  manusia  badan-jiwa,  jasmani-rohani  atau keselamatan  yang  integral.
44
Keselamatan  integral  merupakan  nilai-nilai manuasiawi  eksistensial  yang  dialami  selama  manusia  hidup,  yakni  nilai-nilai
yang  menjamin  kehidupan  manusia  dan  membuat  manusia  menjadi  lebih manusiawi  dalam  segala  segi  dan  dimensi  hidupnya.
45
Gereja  sebagai  sarana keselamatan  mengemban  tugas  untuk  menunjukkan  keselamatan  integral  itu.
Karya  misi  tidak  hanya  diarahkan  pada  keselamatan  jiwa  manusia,  tetapi  harus membuat  keberadaan  manusia  menjadi  eksistensi  yang  terarah  kepada
kesempurnaan.
46
42
Ibid, hlm. 211
43
Ibid, hlm. 212
44
Ibid, 214
45
Loc.cit
46
Ibid, 214-215
5 Motivasi Eskatologis: Kepenuhan Keselamatan
Eskatologis adalah pemahaman ajaran tentang akhir dunia dan hidup yang lebih  sempurna  setelah  kehidupan  di  dunia  ini.
47
Misi  Gereja  dalam  fenomena eskatologis  berperan  terhadap  perjalanan  seluruh  umat  manusia  menuju  tujuan
akhir  hidupnya.  Misi  menjadi  ajakan  kepada  manusia  untuk  berziarah  menuju kepada  Allah.
48
Allah  yang  sejak  awal  datang  kepada  manusia  tetap  menyertai manusia  untuk  mencapai  tujuan  akhirnya  yaitu  Allah  sendiri.  Misi  berarti
membawa unsur-unsur penting keselamatan akhir ke dalam kehidupan dunia masa kini.
49
Misi bukan hanya persiapan untuk tujuan akhir, tetapi peristiwa dari akhirat itu  sendiri,  justru  karena  daya  ilahi  pengudusan  senantiasa  menyertai  Gereja.
Allah yang menjadi tujuan telah menyertai Gereja dan misinya sampai pada akhir jaman.
50
Karya  misi  merupakan  partisipasi  pada  karya  penyelamatan  Allah  yang bertujuan  untuk  mengusahakan  agar  benih-benih  keselamatan  dalam  setiap
ciptaan diperkembangkan dan diarahkan secara  utuh  kepada kesempurnaan akhir zaman.
51
c. Awal Misi di Indonesia