tanggungjawab responsibility, kesederhanaan simplicity, toleransi tolerance, dan persatuan unity.
81
Jadi, karakter adalah seperangkat nilai yang telah menjadi kebiasaan hidup sehingga menjadi sifat tetap dalam diri seseorang, misalnya kerja keras, pantang
menyerah, jujur, sederhana, dan lain-lain. Adanya karakter itulah kualitas seorang pribadi diukur.
82
Karakter seseorang dipengaruhi oleh lingkungan sekitar lingkungan sosial budaya dan lingkungan fisik. Karakter menjadi akar atau dasar
dari semua tindakan baik tindakan baik maupun jahat.
c. Definisi Pendidikan Karakter
Dalam pengertian yang sederhana, pendidikan karakter adalah hal positif yang dilakukan oleh guru dan berpengaruh kepada karakter siswa yang diajarnya.
Pendidikan karakter adalah upaya sadar dan sungguh-sungguh dari seorang guru untuk mengajarkan nilai-nilai kepada siswanya.
83
Pendidikan karakter menurut Scerenko seperti yang dikutip oleh Muchlas Samani dan Hariyanto, dapat
dimaknai sebagai upaya yang dikembangkan, didorong dan diberdayakan melalui keteladanan, kajian sejarah, dan biografi tokoh bijak dan pemikir besar, serta
praktik emulasi usaha yang maksimal untuk mewujudkan makna dari apa-apa yang diamati dan dipelajari.
84
Pengertian pendidikan karakter secara luas adalah melindungi diri sendiri, membentuk kepribadian mandiri yang didasarkan atas keyakinan tertentu, baik
yang bersifat individu maupun kelompok, dan dengan sendirinya bangsa dan
81
Muchlas Samani dan Hariyanto, Konsep dan Model Pendidikan Karakter Bandung: Remaja Rosdakarya, 2013 hlm. 43
82
Sutarjo Adisusilo, op. cit, hlm. 78
83
Muchlas Samani dan Hariyanto, loc.it.
84
Ibid, hlm. 45
negara. Pendidikan karakter bagi bangsa Indonesia harus sesuai dengan jiwa dan semangat Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945.
85
Pendidikan karakter menjadi sarana pengembangan kemampuan yang bersinambungan dalam diri
manusia untuk mengadakan internalisasi nilai. Menurut Plato seperti yang dikutip oleh Doni Koesoema, pendidikan karakter merupakan sebuah kinerja dari sebuah
sistem pembinaan dan pembentukan untuk menciptakan sosok pribadi pemimpin yang akan membawa masyarakat pada suatu kebaikan dan keadilan.
86
d. Tujuan Pendidikan Karakter
Tujuan utama pendidikan karakter adalah menumbuhkan seorang individu menjadi pribadi yang memiliki integritas moral sekaligus mampu mengusahakan
sebuah ruang lingkup kehidupan yang menghayati integritas moralnya dalam tatanan kehidupan masyarakat. Ruang lingkup pendidikan karakter tidak hanya
individual tetapi juga melibatkan lingkungan sosial. Pendidikan karakter bertujuan sebagai acuan bagi kehidupan pribadi maupun kehidupan bersama.
87
Pusat Kurikulum Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pendidikan Nasional menyatakan bahwa tujuan pendidikan karakter adalah
membentuk bangsa yang tangguh, kompetitif, berakhlak mulia, bermoral, bertoleran, bergotong royong, berjiwa patriotik, berkembang dinamis, berorientasi
ilmu pengetahuan dan teknologi yang semuanya dijiwai oleh iman dan takwa kepada Tuhan Yang Maha Esa berdasarkan Pancasila.
88
Pendidikan karakter akan memperluas wawasan para pelajar tentang nilai-nilai moral sehingga mereka
85
Nyoman Kutha Ratna, op. cit, hlm. 132
86
Doni Koesoema A, Pendidikan Karakter Strategi Mendidik Anak di Zaman Global, Jakarta: Gramedia, 2010 hlm. 104-112
87
Muchlas Samani dan Hariyanto, op. cit, hlm. 52
88
Loc.cit
semakin mampu dalam mengambil keputusan yang dapat dipertanggungjawabkan secara moral.
89
e. Fungsi Pendidikan Karakter