6
BAB II KAJIAN PUSTAKA
A. Kajian Teori
1. Konsep Persepsi
a. Pengertian Persepsi
Persepsi merupakan suatu proses yang didahului oleh penginderaan. Proses persepsi tidak dapat lepas dari penginderaan, dan proses penginderaan
merupakan proses yang mendahului terjadinya persepsi. Stimulus yang mengenai individu itu kemudian diorganisasikan, diinterpretasikan, sehingga individu
menyadari tentang apa yang ada di inderanya itu. Proses inilah yang dimaksud dengan persepsi. Jadi, stimulus diterima oleh alat indera, kemudian melalui proses
persepsi sesuatu yang diindera tersebut menjadi sesuatu yang berarti setelah diorganisasikan dan diinterpretasikan.
5
Dalam persepsi stimulus dapat datang dari luar diri individu, dan juga dapat datang dari dalam diri individu yang bersangkutan. Bila yang dipersepsi
dirinya sendiri maka disebut persepsi diri self-perception.
6
Ketika melakukan persepsi pada diri sendiri orang dapat melihat bagaimana keadaan dirinya sendiri.
Bila objek persepsi terletak di luar orang yang mempersepsi, maka objek persepsi dapat bermacam-bermacam, yaitu dapat berupa benda-benda, situasi, dan juga
dapat berupa manusia. Bila objek persepsi berupa benda-benda disebut persepsi benda things perception atau juga disebut non-social perception, sedangkan bila
objek persepsi berupa manusia atau orang disebut persepsi sosial atau social
5
Bimo Walgito, Psikologi Sosial: Suatu Pengantar Yogyakarta: Andi, 2003 hlm. 53
6
Ibid, hlm. 54
perception. Persepsi sosial merupakan suatu proses seseorang untuk mengetahui, menginterpretasikan dan mengevaluasi orang lain yang dipersepsi, tentang sifat-
sifatnya, kualitasnya dan keadaan yang lain yang ada dalam diri orang yang dipersepsi, sehingga terbentuk gambaran mengenai orang yang dipersepsi.
7
Persepsi bersifat individual karena berkaitan dengan perasaan, kemampuan berpikir, dan pengalaman setiap individu yang tidak sama sehingga dalam
mempersepsi stimulus hasilnya berbeda.
8
b. Faktor-Faktor yang Berpengaruh pada Persepsi