Manfaat Permainan Tradisional Kajian Tentang Permainan Tradisional 1. Pengertian Bermain dan Permainan

23 terjadi melalui proses “S-O-R” Stimulus-Organisme-Respon.Menurut Soekidjo Notoatmodjo 2010: 20, dari aspek biologis perilaku adalah suatu kegiatan atau aktivitas organisme atau makhluk hidup yang bersangkutan. Menurut Hadiwinarto 2009:120 perilaku merupakan respon individu terhadap stimulus atau rangsangan yang mengenai dirinya, dan perilaku dapat terbentuk karena individu tersebut memiliki motif, kebutuhan, dan tujuan yang berhubungan dengan adanya stimulus yang mengenai dirinya. Dari pengertian perilaku diatas dapat disimpulkan bahwa perilaku merupakan respon atau reaksi individu terhadap stimulus yang diterima baik stimulus eksternal maupun stimulus internal, dan perilaku tersebut terbentuk karena individu tersebut memiliki motif, kebutuhan, dan tujuan yang berhubungan dengan adanya stimulus yang mengenai dirinya. Sejalan dengan pendapat di atas Bimo Walgito 2003: 17, mengemukakan ada dua jenis perilaku, yaitu perilaku alami dan perilaku yang dibentuk oleh proses belajar. a. Perilaku alami atau perilaku yang tidak dipelajari yaitu dimaknai sebagai perilaku yang terbentuk dengan sendirinya secara alami menurut hukum-hukum pertumbuhan dan perkembangan manusia. b. Perilaku yang dibentuk melalui proses belajar atau perilaku yang terbuka dimaknai sebagai perilaku tertentu yang dalam pembentukannya dilakukan dengan sengaja melalui proses belajar, proses pendidikan dengan menggunakan berbagai teori. 24

3. Perkembangan Perilaku Sosial Anak

Endang Poerwanti 2002: 86-88, Perkembangan sosial adalah proses untuk melakukan komunikasi dengan orang lain, berupaya diterima lingkungan dan memperoleh kemampuan untuk mengekspresikan pola perilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Sebagaimana menurut Novan Ardy Wiyani dan Barnawi 2012: 85, perkembangan sosial anak adalah perkembangan perilaku anak dalam menyesuaikan diri dengan aturan- aturan masyarakat tempat anak itu berada. Dari definisi diatas dapat disimpulkan bahwa perkembangan sosial anak adalah perkembangan perilaku anak dalam menyesuaikan diri dengan aturan-aturan masyarakat yang ada dalam upaya untuk dapat diterima lingkungan dan memperoleh kemampuan untuk mengekspresikan pola perilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial. Ahmad Susanto 2011: 137, menyebutkan perilaku sosial adalah kegiatan yang berhubungan dengan orang lain, kegiatan yang berkaitan dengan pihak lain yang memerlukan sosialisasi dalam hal tingkah laku, memainkan peran, serta mengembangkan sikap sosial yang dapat diterima orang lain. Perilaku sosial pada anak usia dini ini diarahkan untuk pengembangan sosial yang baik, seperti menolong, membantu, berbagi, dan menyumbang atau menderma. Berdasarkan beberapa konsep di atas, dapat disimpulkan bahwa perkembangan perilaku sosial anak merupakan perkembangan perilaku anak dalam menyesuaikan diri dengan aturan-aturan masyarakat untuk 25 dapat diterima lingkungan dan memperoleh kemampuan untuk mengekspresikan pola perilaku yang sesuai dengan tuntutan sosial yang diarahkan untuk pengembangan sosial seperti bekerjasama, menolong, membantu, berbagi, dan menyumbang atau menderma.

4. Aspek- Aspek Perkembangan Perilaku Sosial Anak

Menurut Ahmad Susanto 2011: 137, aspek perilaku sosial yang paling penting diterapkan pada anak usia dini pada tahun pertama yakni untuk pernyesuaian sosial yang memungkinkan anak dapat bergaul dan berinteraksi dengan teman-temannya. Selanjutnya perilaku yang berkembang pada awal masa kanak-kanak merupakan perilaku yang terbentuk berdasarkan peletakan dasar-dasar perkembangan perilaku pada masa bayi. Aspek perilaku sosial yang terlihat pada masa kanak-kanak awal, seperti yang diungkap oleh Hurlock 1999: 252 yaitu: a. Kerjasama, pada usia ini anak memiliki kecenderungan untuk mencari kawan dari usia sebaya yang dapat diajak bermain atau bekerja sama dalam berbagai kegiatan. b. Kemurahan hati, adalah kesediaan anak untuk berbagi dengan anak lain, setelah anak mulai memasuki kehidupan sosial teman sebaya, sikap mementingkan diri sendiri semakin berkurang. c. Simpati, perkembangan emosi yang pesat juga ditunjukkan dengan munculnya sikap simpati sesama teman atau dengan anggota keluarga. Ekspresi simpati anak ditunjukkan dengan ikut bersedih atau menghibur dan membujuk teman bermain yang sedang sedih atau sakit. d. Empati, adalah sikap anak yang dapat menempatkan dirinyapada posisi orang lain, sikap empati ini diekspresikan dengan perilaku anak untuk ikut menghayatipengalaman, kesedihan ataupun kesakitan yang dialami orang lain. e. Sikap tidak mementingkan diri sendiri, perkembangan sosial anak pada masa ini juga ditunjukkan dengan sikap anak yang mulai belajar memikirkan orang lain, dan mulai muncul kesadaran bahwa hal-hal semacam ini adalah keharusan dalam proses sosialisasi.