73 1 Lingkup perkembangan nilai-nilai agama dan moral, dengan
melatih anak-anak melalui pembiasaan beribadah dengan cara yang menyenangkan, mengenal dan mencintai Allah SWT
sejak dini. 2 Lingkup perkembangan sosial emosional dan kemandirian
yaitu dengan
mengembangkan kemampuan
mengenal lingkungan alam, sosial, dan budaya. Mampu mengembangkan
konsep diri dan sikap positif. Dalam hal ini kontrol diri dan rasa memiliki adalah kemampuan yang sangat penting untuk
dimiliki anak agar dapat hidup berdampingan dalam pergaulan yang luas.
c. Bahasa Asing Aktifitas pembelajaran bahasa dilakukan dengan kegiatan bermain
yang menyenangkan bagi anak dengan dilengkapi pemberian materi pembelajaran bahasa inggris yang diberikan khusus pada
hari jumat bagi anak usia 3 tahun ke atas. d. Pengenalan potensi lokal
Program kegiatan belajar dalam upaya untuk mengenalkan potensi lokal melalui beberapa kegiatan antara lain dengan pengenalan
budaya daerah lewat permainan tradisional dolanan anak, makanan tradisional, serta pembiasaan penggunaan bahasa jawa.
74
B. Hasil Penelitian 1. Alasan Pelaksanaan Permainan Tradisional Dalam Pembelajaran
Kelompok Bermain KB Alam Uswatun Khasanah sebagai lembaga pendidikan anak usia dini memiliki beberapa program yang
terkait dengan fungsinya yaitu memberikan pelayanan pendidikan bagi anak usia dinisecara berkala sesuai dengan konsep alam yang telah
berjalan dan berorientasi pada pemanfaatan bahan alam dan benda-benda di lingkungan sekitar sebagai media pembelajarannya khususnya di desa
Kronggahan Trihanggo Gamping. Pada tahun 2009 Kelompok Bermain KB Alam Uswatun Khasanah menjadi PAUD unggulan kecamatan,
dengan prestasi yang diraih tersebut Kelompok Bermain KB Alam Uswatun Khasanah semakin mengembangkan program pendidikan yang
ada dengan memasukkan pendidikan berbasis budaya sebagai ciri khas ke dalam kurikulum pembelajarannya.
Salah satu kegiatan dalam pembelajaran berbasis budaya yang digunakan yaitu dengan permainan tradisional. Permainan tradisional
dinilai banyak mengandung aspek-aspek yang dapat diterapkan untuk mendukung perkembangan anak dalam proses sosialisasi, karena dalam
pelaksanaan permainan tradisional biasanya dilakukan dengan cara berpasangan
atau berkelompok,
selain itu penggunaan
permainan tradisional dalam kegiatan pembelajaran di Kelompok Bermain KB
Alam Uswatun Khasanah juga untuk memperkenalkan kepada peserta didik tentang warisan budaya dan menanamkan nilai-nilai, sikap dan
75 perilaku sosial pada anak yang sesuai dengan budaya yang ada. Seperti
yang diungkapkan Ibu “WN” selaku ketua pengelola Kelompok Bermain KB Alam Uswatun Khasanah yang menjelaskan bahwa:
”Alasan kegiatan permainan tradisional masuk dalam program pembelajaran di KB Alam Uswatun Khasanah adalah untuk
menyelaraskan antara visi, misi dengan konsep yang dipakai oleh lembaga yaitu konsep alam dan untuk memperkenalkan budaya
yang ada di lingkungan. Selain itu ada juga alasan lain yang berawal dari keterbatasan lembaga tapi bisa kami manfaatkan,
yaitu keterbatasan ruang sehingga sehingga kami menerapkan bahwa pembelajaran tidak harus dilakukan didalam kelas, serta
dalam permainan tradisional dapat digunakan untuk melatih anak bersosialisasi dan berinteraksi dengan teman yang lain”.
Sama halnya seperti yang diungkapkan oleh ibu “SL” sebagai pengelola berikut ini:
”Pembelajaran di PAUD Alam Uswatun Khasanah dikembangkan denganmengupayakan pembelajaran dengan tetap berpegang pada
konsep alam salah satunya yaitu berkaitan dengan lingkungan dan budaya. Di sini mengupayakan anak dapat belajar dengan
memanfaatkan apa saja yang ada di alam dan menanamkan rasa kecintaannya
pada alam
dan budaya.
Melalui permainaan
tradisional salah satunya dengantujuan peserta didik dapat
memiliki sikap
dan perilaku
sosial yang
positif dalam
kehidupannya”. Dari hasil wawancara dalam penelitian ini disimpulkan bahwa
alasan diselenggarakan kegiatan permainan tradisional di Kelompok Bermain KB Alam Uswatun Khasanah yaitu untuk menyelaraskan
konsep dan visi misi lembaga yaitu konsep alam dengan menggunakan permainan tradisional dalam kegiatan pembelajaran sebagai salah satu cara
untuk mengenalkan anak terhadap warisan budaya yang didalamnya juga untuk menanamkan pada peserta didik agar memiliki sikap dan perilaku
yang positif dalam kehidupan di masyarakatnya kelak.