Aspek- Aspek Perkembangan Perilaku Sosial Anak

29 berjuang dalam mencapai tujuan sesuai peraturan yang ada dalam permainan dengan perasaan senang dan tanpa paksaan serta melatih anak untuk berinteraksi dengan teman bermainnya. Hasil penelitian Kurniati 2000: 123, menyebutkan bahwa permainan tradisional mampu mengembangkan keterampilan sosial anak, yaitu keterampilan dalam bekerja sama, menyesuaikan diri, berinteraksi, mengontrol diri, empati, menaati aturan serta menghargai orang lain. Permainan tradisional yang sifatnnya beregu ataupuntunggal dapat malatih anak memiliki rasa sosial yang tinggi sehingga sifat egois anak sedikitnya dapat dihindarkan. Dalam setiap permainan ada yang menang dan kalah, hal ini menuntut anak untuk disiplin, jujur dan sportif mengakui kemenangan lawan bermainnya, serta melalui bermain, anak akan mudah bergaul dengan teman-temannya, sehingga mendukung anak untuk dapat berperilaku sosial sesuai dengan aturan dalam hidup bermasyarakat. Dengan demikian permainan tradisional secara jelas bukanlah permainan yang hanya sekedar untuk mengisi waktu luang guna menghilangkan bosan, tetapi suatu kegiatan yang tidak sedikit artinya bagi pendidikan, pembinaan, dan perkembangan anak dalam menuju kedewasaan yang kelak akan mereka bawa dalam lingkungan masyarakat. 30

C. Kajian Tentang Pendidikan Anak Usia Dini PAUD 1. Pengertian Pendidikan Anak Usia Dini

Menurut Yuliani Nurani Sujiono 2009: 7, anak usia dini adalah anak yang baru dilahirkan sampai usia 6 tahun. Usia ini merupakan usia yang sangat menentukan dalam pembentukan karakter dan kepribadian anak. Pada masa ini merupakan masa kritis yang sekaligus masa keemasan bagi anak golden age, diamana anak mengalami pertumbuhan dan perkembangan yang sangat pesat. Stimulasi yang intensif sangat diperlukan untuk mengarahkan pertumbuhan dan perkembangan anak dimasa keemasan tersebut. Menurut Hurlock 1980:108, masa kanak-kanak merupakan masa yang terpanjang dalam rentan kehidupan. Masa kanak-kanak dibagi menjadi dua periode yang berbeda, yaitu periode awal berlangsung dari umur 2-6 tahun, dan periode akhir pada masa usia 6.Alasan pemisahan tersebut karena anak yang sebelum mencapai usia usia wajib belajar diperlakukan berbeda dengan anak yang sudah memasuki sekolah. Selain itu garis penting alasan pemisahan antara awal dan akhir masa kanak- kanak adalah efek dari faktor-faktor sosial terhadap perkembangannya. Hal-hal yang terkait dengan Pendidikan Anak Usia Dini, dengan mengacu pada Pasal 28 UU SPN No. 20 Tahun 2003, yaitu : a. Pendidikan Anak Usia Dini diselenggarakan sebelum jenjang pendidikan dasar dan bukan merupakan prasyarat untuk mengikuti pendidikan dasar. b. Pendidikan Anak Usia Dini dapat diselenggarakan melalui jalur pendidikan formal, nonformal danatau informal. 31 c. Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan formal berbentuk Taman Kanak-kanak TK, raudhatul Athfal RA, atau bentuk lain yang sederajat. TK diselenggarakan untuk mengembangkan kepribadian dan potensi anak sesuai dengan tahap perkembangannya., sedangkan RA diselenggarakan untuk pengembangan potensi anak dengan lebih banyak menanamkan nilai-nilai keimanan dan ketaqwaan. d. Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan nonformal berbentuk Kelompok Bermain KB, Taman Penitipan Anak TPA atau bentuk lain yang sederajat. e. Pendidikan Anak Usia Dini pada jalur pendidikan informal berbentuk pendidikan keluarga atau pendidikan yang diselenggarakan oleh lingkungan keluarga. Menurut Partini 2010; 6, penyelenggaraan pendidikan anak usia dini menitikberatkan pada peletakan dasar ke arah pertumbuhan dan perkembangan fisik koordinasi motorik halus dan kasar, kecerdasan daya pikir, daya cipta, kecerdasan emosi, kecerdasan spiritual, sosio emosional sikap dan perilaku serta agama bahasa dan komunikasi, sesuai dengan keunikan dan tahap-tahap perkembangan yang dilalui oleh anak usia dini. Dalam undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang SISDIKNASpasal 1, ayat 14 menyebutkan bahwa : “Pendidikan Anak Usia Dini adalah suatu upaya pembinaan yang ditujukan kepada anak sejak lahir sampai usia enam tahun yang dilakukan melalui pemberian rangsangan pendidikan untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani dan rohani agar anak memiliki kesiapan dalam memasuki pendidikan lebih lanjut”. Menurut Anwar dan Arsyad Ahmad 2007: 2, Pendidikan Anak Dini Usia PAUD adalah pendidikan yang berfungsi untuk membantu pertumbuhan dan perkembangan jasmani, serta perkembangan kejiwaan peserta didik yang dilakukan di dalam maupun di luar lingkungan keluarganya. pendidikan tidak hanya dilakukan ketika proses pembelajaran