Definisi Operasional Variabel Penelitian

Tabel 3.6 Skor Skala Penelitian Alternatif Jawaban Favorable Unfavorable Sangat Setuju 4 1 Setuju 3 2 Tidak Setuju 2 3 Sangat Tidak Setuju 1 4 Skala dalam penelitian ini dibagi menjadi beberapa bagian yaitu skala loyalitas konsumen, skala kualitas pelayanan, dan skala promotion mix sebagai berikut:

3.7 Skala Loyalitas konsumen

Pada penelitian ini, skala loyalitas konsumen merupakan skala yang terdiri dari 12 pernyataan yang menguji loyalitas konsumen pada dealer Yamaha Aon di Jakarta. Skala yang dibuat sendiri oleh penulis dengan variabel yang ada. Hal ini didasarkan pada teori Griffin 2005 ketika konsumen melakukan pembelian berulang secara teratur dan mereferensikan kepada orang lain. Tabel 3.7 Blue print Skala Loyalitas Konsumen No Dimensi Indikator Favorable F Unfavorable UF Tota l 1. Loyalitas konsumen 1. Melakukan pembelian berulang 1,3,5 2,4,6 6 2. Mereferensikan kepada orang lain 7,9,11 8,10,12 6 Jumlah 12

3.8 Skala Kualitas Pelayanan

Pada penelitian ini, skala kualitas pelayanan merupakan skala yang terdiri dari 76 pernyataan yang menguji bagaimana konsumen tertarik untuk melakukan pembelian ulang dan mereferensikan orang lain. Meliputi bentuk fisik tangibel, keandalan reability, tanggapan responsivenes, jaminan assurance, dan empati emphaty. Skala yang dibuat sendiri oleh penulis dengan dimensi atau aspek-aspek yang ada. Hal ini didasarkan pada teori Tjiptono 2005 mengenai kualitas pelayanan yang mempengaruhi loyalitas konsumen. Table 3.8 Blue Print Skala Kualitas Pelayanan No Dimensi Favorable unfavorable total 1 Bentuk fisik Tangibel 1,3,5,7 9,11,13,15,17 19,21,23,25 27,29 2,4,6,8 10,12,14,16,18 20,22,24,26 28,30 8 10 8 4 2 Keandalan Reeliability 33,35 37,39 34,36 38,40 4 4 3 Daya tanggap Responsiven e 41,43 45,47 42,44 46,48 4 4 4 Jaminan Assurance 49,51 53,55,57 59,61,63 65,67 50,52 54,56,58 60,62,64 66,68 4 6 6 4 5 Empati Emphaty 69,71 73,75 70,72 74,76 4 4 Jumlah 76

3.9 Skala Promotion Mix

Pada skala promotion mix terdiri dari 14 pernyataan yang menguji bagaimana promotion mix berpengaruh kuat dalam loyalitas konsumen yang meliputi dari periklanan advertising, penjualan personal personal selling, dan promosi penjualan sales promotion. Hal ini didasarkan pada teori Philip Kotler dan Gary Armstrong 2008. Gambaran blue print pada uji coba skala promotion mix sebagaimana terlampir dalam table berikut. Tabel 3.9 Blue Print Skala Promotion Mix No. Dimensi Indikator Favorable Unfavorable Total F UF 1. Periklanan advertising 1. Bentuk penyajian iklan memberitahu kan, meyakinkan, dan mengingatka n 1,3 2,4 4 2. Promosi penjualan sales promotion 1. Alat promosi diskon, memberikan hadiah, displaypemaj angan 5,7,9 6,8,10 6 3. Penjualan personal personal selling 1. Komunikasi langsung antara penjual dan pelanggan 11,13 12,14 4 Jumlah 14

3.10 Uji Validitas Konstruk Instrumen Penelitian

untuk setiap variabel dalam penelitian ini akan dilakukan uji validitas konstruk dengan menggunakan Confirmatory Factor Analysis CFA dan bantuan software Lisrel 8.70 Joreskog dan Sorbom, 2004 dan Mplus Version 7 Muthen Muthen, 2012 Umar, 2012. CFA adalah motode analisis statistik yang digunakan untuk menguji sebuah teori tentang pengukuran terhadap suatu konstruk dimana yang dilakukan adalah melihat apakah semua item mengukur hanya satu faktor yang hendak diukur, serta apakah suatu item signifikan dalam memberikan sumbangan terhadap apa yang hendak diukur. Langkah-langkah untuk menguji validitas konstruk suatu alat ukur dengan CFA yaitu sebagai berikut: 1. Dilakukan uji CFA dengan model satu faktor dan melihat nilai Chi-Square yang dihasilkan. Jika nilai Chi-Square tidak sifnifikan P0.05 model unidimensional fit dengan data artinya semua item hanya mengukur satu faktor saja, yaitu konstruk yang hendak diukur. Namun jika nilai Chi-Square signifikan P0.05, maka perlu dilakukan modifikasi terhadap model pengukuran yang diuji sesuai dengan langkah kedua berikut ini. 2. Jika nilai Chi-Square signifikan P0.05, maka dilakukan modifikasi model pengukuran dengan cara membebaskan parameter berupa korelasi kesalahan pengukuran. Ini terjadi ketika suatu item mengukur selain konstruk yang ingin diukur., item tersebut juga mengukur hal lain mengukur lebih dari satu konstrukmodelmultidimensional. Setelah beberapa kesalahan pengukuran dibebaskan untuk saling berkorelasi, maka akan diperoleh model yang fit, maka model terakhir inilah yang akan digunakan pada langkah selanjutnya. 3. Jika telah diperoleh model yang fit, maka dilakukan analisis item dengan melihat apakah muatan faktor item tersebut signifikan dan mempunyai koefisien positif.