66
Tabel 14 Daftar skor capaian indikator variabel status desa di Kecamatan Sirimau
Indikator Kriteria Desa S k o r D e s a
Batu Merah
Pandan Kasturi
Hative Kecil
Galala ASPEK USAHA PERIKANAN
Unit usaha penangkapan 3
3 3
3 Unit usaha budidaya
1 1
1 1
Unit usaha pengolahan 2
2 2
2 Unit usaha pemasaran
3 3
3 3
Teknologi produksi 2
3 3
2 Metode operasi
2 3
3 2
Jumlah Skor 13
15 15
13 SARANA PENDUKUNGPENUNJANG AKTIVITAS USAHA PERIKANAN
Pabrik Es 2
2 2
1 Koperasi
2 2
2 2
Bank Lembaga Keuangan Lain 3
2 2
1
Jumlah Skor 7
6 6
4 ASPEK SOSIAL BUDAYA
Spesifikasi Mata Pencaharian Penduduk di Bidang Perikanan
3 3
3 3
Kualitas SDM Desa 2
2 2
2 Kualitas TK Usaha perikanan
2 2
2 2
Asal TK usaha perikanan 3
3 3
3 Tempat penjualan alat
produksipengolahan 3
2 2
2 Tata nilai dalam menjalankan usaha
perikanan 3
3 3
3 Pembauran etnis dalam usaha
perikanan 3
3 3
3 Pengawasan sosial
2 2
2 3
Jumlah Skor 21
20 20
21
4.1.5 Keberadaan variabel status desa di Kecamatan Nusaniwe
Desakelurahan pesisir yang terdapat di Kecamatan Nusaniwe ada delapan dari total tiga belas desa, yaitu Desa Latuhalat, Desa Seilale, Desa Amausu, Desa
Nusaniwe, Kelurahan Benteng, Kelurahan Urimessing, Kelurahan Waihong, dan Kelurahan Silale. Desakelurahan pesisir yang terluas adalah Desa Urumessing
46,16 km
2
, sedangkan desakelurahan pesisir terkecil adalah Kelurahan Silale 0,18 km
2
.
67
Penduduk delapan desa pesisir ini sebanyak 57,3 dari total jumlah penduduk di Kecamatan Nusaniwe, dan Kelurahan Benteng adalah yang terbanyak
penduduknya, 17,8 dari total penduduk kecamatan, serta penduduk yang paling sedikit di kecamatan ini adalah Desa Seilale, hanya 1,3 dari total penduduk
kecamatan. Tingkat pendidikan angkatan kerja pada delapan desa pesisir di kecamatan ini
cukup tinggi, walaupun yang berpendidikan SD juga masih cukup tinggi, yaitu sebesar 25 lihat Gambar 22. Padahal jumlah sekolah maupun perguruan tinggi
yang berada di kecamatan ini cukup banyak. Jumlah 101 sekolah sebanyak terdiri atas, 21 TK, 54 SD, 11 SMP, 11 SMA, dan 4 SMK. Jumlah perguruan tinggi
sebanyak 5 perguruan tinggi, yang terdiri atas 1 universitas, 3 akademi, dan 1 sekolah tinggi. Ini berarti akses masyarakat kecamatan ini terhadap semua jenjang
pendidikan cukup tinggi, sehingga semestinya tingkat pendidikan angkatan kerja di delapan desa pesisir tersebut pada tingkat SD lebih kecil dari yang ada sekarang.
Gambar 22 Tingkat AK desa pesisir di Kec. Nusaniwe Jika dilihat data tingkat pendidikan angkatan kerja desa pesisir pada Gambar
22 dibandingkan dengan tingkat pendidikan nelayan pada Gambar 23, secara proporsional nampaknya angkatan kerja yang berpendidikan rendah SD yang
cukup besar jumlahnya tersebut, sebagian besar bekerja sebagai nelayan. Rendahnya tingkat pendidikan nelayan nampaknya juga mempengaruhi inovasi
dalam metode operasi dan keterbukaan nelayan dalam menjalankan usaha perikanan, seperti tergambar pada Tabel 15, khususnya pada Desa Seilale, Desa
Nusaniwe, dan Desa Urimesing.
TS + SD 25
SMP SMA
64 PT
11
68
Gambar 23 Tingkat pendidikan nelayan Kec. Nusaniwe Pekerjaan penduduk di kecamatan ini sebagai pengusahapemilik usaha,
termasuk pemiliki kios atau pemilik bengkel, menempati urutan teratas, melebihi penduduk yang bekerja sebagai PNS lihat Gambar 24. Pekerjaan penduduk
sebagai PNS ini 22,1, kalaupun ditambah dengan yang bekerja sebagai guru 4,5 dan dosen 0,9 sekalipun, masih belum menyamai penduduk yang bekerja
sebagai pengusahapemilik usaha 28,4 dan pedagang kelilingpapalele 2,1. Hal ini merupakan catatan menarik, mengingat persepsi masyarakat di Maluku dan
juga masyarakat Indonesia, menganggap pekerjaan sebagai PNS dan gurudosen lebih menjamin masa depan lebih baik daripada non PNS dan gurudosen Arifin,
2005. Perubahan pilihan pekerjaan yang lebih dominan sebagai non-PNS, juga dipengaruhi oleh kebijakan pemerintah dalam membatasi penerimaan PNS setiap
tahun, yang tidak sebanding dengan pertambahan angkatan kerja baru yang memasuki pasar kerja.
Urutan pilihan pekerjaan penduduk di kecamatan ini selanjutnya, adalah sebagai karyawan swasta, diikuti pensiunan, anggota TNI dan Polri, petani, sopir,
dan nelayan, sedangkan sisanya berada dibawah 1. Banyaknya anggota TNI dan Polri di kecamatan ini, karena terdapat tiga asrama, yaitu 1 asrama Polri, dan 2
asrama TNI. Nelayan di kecamatan ini termasuk sedikit, mengingat kecamatan ini dikelilingi oleh Laut Banda yang potensial, sehingga sebetulnya menjadi lahan
garapan potensial.
SD ke Bawah
44 SMP
SMA 54
Perguru an
Tinggi 2
69
Gambar 24 Jenis pekerjaan penduduk di Kecamatan Nusaniwe Dari penyebaran jenis pekerjaan penduduk kecamatan ini ditambah dengan
factor-faktor produksi lain, membentuk struktur ekonomi kecamatan ini seperti terlihat pada Gambar 4.20. Terlihat jelas dominasi sektor modern perdagangan,
hotel dan restoran 30, jasa-jasa 24, dan angkutan dan komunikasi 18 terhadap perekonomian kecamatan ini, dibanding dengan sektor tradisional
pertanian. Gambaran ini juga cerminan dari jenis pekerjaan penduduk di kecamatan ini.
Hal yang menarik dari data pada Gambar 24 dan Gambar 25 ialah pekerjaan penduduk di sektor pertanian pertanian tanaman pangan, peternakan, dan
perikanan yang hanya sekitar 8, dan kontribusi sektor ini terhadap PDRB kecamatan sebesar 18. Ini artinya, tenaga kerja sektor ini dan faktor-faktor
produksi lain yang digunakan dalam mengelola sumber daya alam, cukup produktif dan ekonomis. Catatan lain dari kontribusi sektor pertanian terhadap PDRB
kecamatan sebesar 18 ini, walau bukan yang terbesar, sebagian besar 70 adalah kontribusi sub-sektor perikanan. Dengan kata lain, kontribusi sub-sektor
perikanan terhadap PDRB kecamatan sekitar 13. Jika dibanding dengan jumlag nelayan yang hanya 2,1, maka sesungguhnya sub-sektor perikanan mampu
memberi kontribusi yang signifikan terhadap PDRB kecamatan ini.
Pensiunan Pedagang
Nelayan TransportasiSopir
Buruh Harian Lepas Penata RiasBusanaRambut
Penterjemah DosenPeneliti
ArsitekAkuntanKonsultan Wartawan
PengusahaPemilik Usaha
7,3 22,1
5,9 2,1
5,6 0,1
2,1 0,5
0,6 2,8
10,5 0,9
1,8 0,2
0,7 0,0
0,0 0,0
0,0 1,1
0,1 0,9
4,5 0,1
0,0 0,2
0,2 0,1
0,9 0,0
28,4 0,2
Jenis Pekerjaan Penduduk Kec. Nusaniwe
70
Gambar 25 PDRB Kecamatan Nusaniwe BPS Kota Ambon, 2010 Dengan kontribusi sub-sektor perikanan terhadap PDRB kecamatan yang
cukup signifikan tersebut, belum sepenuhnya usaha perikanan di desa-desa pesisir kecamatan ini sama tingkat kemajuannya. Usaha perikanan budidaya di kecamatan
ini sama sekali tidak berkembang, hanya ada di dua desa, yaitu Nusaniwe dan Urimessing, dan hanya satu jenis budidaya, yaitu budidaya ikan tabel 15.
Demikian juga usaha pengolahan kurang berkembang di kecamatan ini, karena selain hanya di sebagian desa, juga hanya pengasapan ikan. Usaha perikanan di
kecamatan ini hanya bertumpu pada usaha perikanan tangkap. Dari segi sarana penunjang usaha perikanan, relatif cukup tersedia. Walau
demikian, dengan usaha perikanan tangkap yang dominan, dengan jumlah usaha perikanan yang cukup banyak di kecamatan ini, yaitu sebanyak 34,7 dari total
usaha perikanan di Kota Ambon, dan jumlah pabrik es yang hanya ada di dua desa dengan kapasitas yang relatif kecil, yaitu hanya 10 ton. Sarana penunjang ini perlu
diperbanyak atau diperbesar kapasitasnya, agar dapat menunjang kualitas hasil tangkapan.
Dari segi sosial-budaya, secara umum dapat dikatakan bahwa kondisi sosial- budaya masyarakat di kecamatan ini, cukup memenuhi standar untuk
pengembangan usaha perikanan. Indikator keterikatan terhadap tata nilai dalam menjalankan usaha perikanan misalnya, relatif sudah terbuka. Demikian juga
indikator pembauran etnis, relatif heterogen, walau ada desa yang masih homogen etnisnya.
Pertanian 18
Pertamb. dan
Penggalian Industri
Pengolaha n
2 Listrik
Air Minum Bangunan
1 Perdagang
an, Hotel Restoran
30 Angkutan
Komunikas i
18 Keu.Perse
waan Jasa
Perus.7 Jasa-jasa
24
71
Tabel 15 Daftar skor capaian indikator variabel status desa di Kecamatan Nusaniwe
Indikator Kriteria Desa S k o r D e s a
Latu- halat
Seila le
Ama- husu
Nusa -niwe
Ben- teng
Uri- mesing
Wae- haong
Silale ASPEK USAHA PERIKANAN
Unit usaha penangkapan 3
2 2
3 2
2 3
2 Unit usaha budidaya
1 1
1 2
1 2
1 1
Unit usaha pengolahan 2
1 1
1 2
1 2
2 Unit usaha pemasaran
2 2
2 3
2 2
3 2
Teknologi produksi 3
2 2
2 3
2 3
2 Metode operasi
3 1
2 1
2 1
3 2
Jumlah Skor 14
9 10
12 12
10 15
11 SARANA PENDUKUNGPENUNJANG AKTIVITAS USAHA PERIKANAN
Pabrik Es 1
1 1
3 2
1 1
1 Koperasi
3 2
2 2
2 2
2 2
Bank Lembaga Keuangan Lain
1 2
1 2
2 1
2 2
Jumlah Skor 5
5 4
7 6
4 5
5 ASPEK SOSIAL BUDAYA
Spesifikasi Mata Pencaharian Penduduk di
Bidang Perikanan 3
2 2
3 3
2 3
3 Kualitas SDM Desa
2 2
2 2
2 2
2 2
Kualitas TK Usaha perikanan 2
1 2
1 2
1 2
2 Asal TK usaha perikanan
3 3
3 3
3 3
3 3
Tempat penjualan alat produksi pengolahan
2 2
2 2
2 2
2 2
Tata nilai dalam menjalankan usaha perikanan
2 1
1 2
3 1
2 2
Pembauran etnis dalam usaha perikanan
2 2
1 2
3 1
3 2
Pengawasan sosial 1
1 1
3 3
3 3
3
Jumlah Skor 17
14 14
18 21
15 20
19
4.2. Status Desa Pesisir Di Kota Ambon