Kelayakan usaha perikanan tangkap di desa pesisir Kecamatan Sirimau

107

5.5.4 Kelayakan usaha perikanan tangkap di desa pesisir Kecamatan Sirimau

Usaha perikanan tangkap yang berkembang di desa-desa pesisir di Kecamatan Sirimau umumnya terdiri dari gillnet hanyut, gillnet dasar, handline, pole and line dan purse seine. Keberdaaan usaha perikanan tangkap tersebut menjadi sangat penting di Kecamatan Sirimau ini, karena dua dari empat desakelurahan pesisir yang ada berstatus mina mandiri dan dipertimbangkan menjadi lokasi pelaksanaan program kawasan mina politan yang digagas KKP, yaitu Desa Batu Merah dan Kelurahan Pandan Kasturi. Penetapan status tersebut pada Bab 4 sangat tergantung pola pengelolaan yang terjadi pada usaha perikanan tangkap terutama menyangkut produktivitas, dukungan infratruktur, interaksi sosial, dan pengembangan teknologi penangkapan. Terkait dengan ini, maka keberlanjutan usaha perikanan tangkap yang ada perlu dipertahankan. Tabel 45 menyajikan hasil analisis BCR sebagai upaya untuk mengetahui kelayakan setiap usaha perikanan tangkap yang ada di masa yang akan datang. Tabel 45 Hasil analisis BCR setiap usaha perikanan tangkap pada desa pesisir di Kecamatan Sirimau No Nama Desa Nilai BCR Gillnet Hanyut Gillnet Dasar Handline Pole and Line Purse Seine 1 Batu Merah 2,73 3,98 2,14 - 1,21 2 Pandan Kasturi 2,06 - - - - 3 Hatiwe Kecil - - - 1,57 - 4 Galala 1,76 - - 1,56 - Berdasarkan Tabel 45, gilnet hanyut, gillnet dasar, handline, pole and line, dan purse seine mempunyai nilai BCR 1,00, sehingga layak untuk dipertahankan dan dikembangkan lebih lanjut. Dari empat usaha perikanan tangkap yang ada di Desa Batu Merah, tiga diantaranya mempunyai nilai BCR yang tinggi 2,00, yaitu gillnet hanyut BCR = 2,73, gillnet dasar BCR = 3,98, dan handline BCR = 2,14. Ketiga usaha perikanan tangkap ini dapat menjadi unggulan bagi desa pesisir dengan status mandiri menuju mina politan tersebut. Usaha perikanan tangkap dari Desa Batu Merah memberi kontribusi yang sangat penting bagi sektor perikanan di Kecamatan Sirimau dengan produk utama berupa ikan tongkol. Sementara ikan tongkol ini merupakan produk perikanan dengan kontribusi terbesar di kecamatan tersebut, yaitu 3.420 ton per tahun atau sekitar Rp 6.840.400.000 per tahun BPS Kota Ambon. 108 Gillnet hanyut merupakan satu-satu jenis usaha perikanan tangkap yang dikembangkan di Kelurahan Pandan Kasturi. Gillnet hanyut di kelurahan ini mempunyai nilai BCR yang tinggi, sekitar 2,06, dan oleh karenanya dapat terus dipertahankan sebagai usaha perikanan unggulan di lokasi. Meskipun kontribusi usaha perikanan tangkap asal Pandan Kasturi ini tidak begitu besar dibandingkan misalnya di Desa Batu Merah, tetapi karena kesiapan infrastrukturnya baik seperti pelabuhan, pasar, dan berbagai usaha pendukung seperti kios alat tangkap dan perbekalan, maka Pandan Kasturi mendekati status desa mina politan hanya butuh 6 skor lagi. Hal ini perlu didukung terus terutama dari usaha perikanan tangkap lokal dengan basis di Kelurahan Pandan Kasturi. Desa Hatiwe Kecil dan Desa Galala, tidak mempunyai usaha perikanan tangkap dengan nilai BCR tinggi 2,00. Usaha perikanan tangkap yang ada perlu terus dibina sehingga dapat meningkat produktivitasnya. Namun demikian bila harus dipilih untuk kepentingan pengembangan, maka gillnet hanyut dapat menjadi unggulan bagi Desa Galala dan pole and line dapat menjadi unggulan bagi Desa Hatiwe Kecil. Kanpp 2004 menyatakan bahwa usaha ekonomi yang layak secara finansial perlu terus dibina dan dikembangkan terutama untuk peningkatan efisiensi dan perimbangan pengeluaran dan penerimaan yang lebih sehat. Usaha ekonomi yang dikelola dengan baik akan menjadi cerminan dari pertumbuhan ekonomi wilayah. Menurut Hesieh dan Li 2009, pertumbuhan ekonomi suatu kawasan akan ditunjukkan oleh pengembangan usaha dan industri perikanan yang prospektif dengan menghasilkan produk-produk perikanan yang nyata dan kontinyu secara jangka panjang. Tabel 45 memberi petunjuk bahwa tingkat kelayakan gillnet baik drift gillnet jaring insang hanyut maupun bottom gillnet jaring insang dasar mendominasi keempat desa di kecamatan ini. Sementara itu, pole and line yang sesungguhnya menjadi icon perikanan di Desa Galala dan Desa Hative Kecil, malahan rendah tingkat kelayakannya, walaupun masih menguntungkan. Pada umumnya jaring hanyut drift gillnet yang digunakan di Ambon untuk menangkap jenis ikan pelagis yang habitatnya di permukaan perairan, diantaranya ikan kembung, terbang, tongkol, dan laying. Sementara itu, jaring insang dasar bottom gillnet untuk menangkap jenis demersial, seperti ikan lalosi, salmaneti, samandar, dan jenis ikan dasar 109 lainnya. Contoh jaring insang gillnet dan hasil tangkapannya dapat dilihat pada Gambar 29 dibawah ini. Gambar 29 Jaring insang dan hasil tangkapannya

5.5.5 Kelayakan usaha perikanan tangkap di desa pesisir Kecamatan Nusaniwe