Keberadaan variabel status desa di Kecamatan Teluk Ambon Dalam

53

4.1.2 Keberadaan variabel status desa di Kecamatan Teluk Ambon Dalam

Kecamatan Teluk Ambon adalah kecamatan pesisir yang berada pesisir utara Teluk Ambon, dengan jumlah desa sebanyak tujuh desa dan satu kelurahan, dimana ke tujuh desa tersebut adalah pesisir yaitu Laha, Tawiri, Hatiwe Besar, Wayame, Rumah Tiga, Poka, dan Hunut, sedangkan satu-satunya kelurahan, yaitu Kelurahan Tihu, tidak terletak di pesisir. Jumlah penduduk di kecamatan ini hamper 20 dari jumlah penduduk Kota Ambon, dan merupakan kecamatan yang luas daratan terbesar dibanding dengan empat kecamatan lainnya. Walaupun merupakan kecamatan dengan daratan terluas, tingkat kepadatan penduduk termasuk tinggi, yaitu 332 pendudukkm2. Penduduk di kecamatan ini, sebagian besar 27 bekerja sebagai petani lihat Gambar 10. Petanian di kecamatan ini adalah tanaman pangan yang merupakan salah satu pemasok sayuran di Pasar Ambon. Kontribusi sub-sektor pertanian tanaman pangan terhadap PDRB kecamatan, realtif kecil hanya sekitar 8. Hal ini berbeda dengan penduduk yang bekerja sebagai nelayan yang hanya 2,74, tetapi kontribusi sub-sektor perikanan terhadap PDRB sebesar 14,3. Gambar 10 Grafik jenis pekerjaan penduduk di Kecmatan Teluk Ambon Urutan berikut lapangan pekerjaan yang ditekuni oleh penduduk di kecamatan ini, ialah sebagai pengusahapemilik usaha 21,04, dan PNS 14,6, serta jenis pekerjaan lain yang besaran nya di bawah 10. Dengan demikian, dapat Pensiunan Pedagang Nelayan TransportasiSopir Buruh Harian Lepas Penata RiasBusanaRambut Penterjemah DosenPeneliti ArsitekAkuntanKonsultan Wartawan PengusahaPemilik Usaha 4,28 14,60 5,49 3,60 27,00 0,08 2,74 0,26 0,69 2,67 8,12 0,94 0,83 0,12 0,50 0,04 0,06 0,00 0,00 0,59 0,03 1,35 3,14 0,02 0,00 0,14 0,16 0,00 0,82 0,05 21,04 0,62 Jenis Pekerjaan Penduduk kec. Teluk Ambon 54 disimpulkan bahwa penduduk di kecamatan sebagian besar bekerja di sektor moderen. Sarana pendidikan yang ada di kecamatan ini cukup lengkap, mulai dari TK sampai perguruan tinggi. Bahkan pendidikan tinggi kelautan dan perikanan berada di kecamatan ini, yaitu Fakultas Perikanan Ilmu Kelautan, dan Fakultas Teknik Perkapalan maupun lembaga riset, yaitu Lembaga Oceanografi Nasional LIPI, dan Balai Pengembangan Perikanan. Tercatat ada 58 sekolah di kecamatan ini, yang terdiri atas 9 TK, 34 SD, 8 SMP, 5 SMA, dan 2 SMK. Dengan adanya lembaga pendidikan yang demikian lengkap di kecamatan ini, juga berdampak terhadap tingkat pendidikan angkatan kerja yang cukup tinggi, yaitu 65 berpendidikan SMP sampai perguruan tinggi lihat Gambar 11. Gambar 11 Tingkat pendidikan angkatan kerja di Kec. T.Ambon Hal yang kontras terlihat pada tingkat pendidikan nelayan, dimana 53 nelayan hanya berpendidikan SD. Jika dibandingkan dengan tingkat pendidikan angkatan kerja seperti dikemukakan sebelumnya, dapat dikatakan bahwa angkatan kerja terbanyak yang bekerja sebagai nelayan adalah hanya tamatan SD, dan nampaknya minat lulusan pendidikan yang lebih tinggi untuk bekerja sebagai nelayan relatif rendah. Apa yang menyebabkan demikian, diperlukan kajian penelitian tersendiri tentang hal ini. Namun, dugaan sementara ialah persepsi penduduk berpendidikan lebih tinggi terhadap pekerjaan sebagai nelayan pekerjaan tradisional yang penghasilan rendah. TS + SD 35 SMP + SMA 53 PT 12 55 Gambar 12 Tingkat pendidikan nelayan di Kec. Teluk Ambon Dari segi sosial, masyarakat di kecamatan ini heterogen, baik dari segi etnis maupun agama. Lebih dari dua etnik penduduk yang mendiami kecamatan ini, demikian juga pemeluk agama. Semua pemeluk agama Kristen, Islam, Hindu dan Budha ada di kecamatan ini. Dengan demikian, dari segi sosial, masyarakat di kecamatan ini dapat dikatakan sebagai masyarakat yang sudah terbuka. Struktur ekonomi di kecamatan ini, dapat dikatakan cukup modern. Hal ini terlihat pada kontribusi sektoral terhadap PDRB kecamatan ini, dimana sektor modern cukup dominan lihat Gambar 13. Dominannya sektor angkutan dan komunikasi di kecamatan ini, karena semua moda angkutan darat, laut dan udara beroperasi dan berdomisili di kecamatan ini. Moda angkutan darat misalnya, terdapat sekitar 244 angkutan penumpang yang beroperasi di kecamatan ini Kecamatan Teluk Ambon, 2010. Ini menunjukan mobilitas manusia dan barang yang masuk dan keluar kecamatan ini cukup tinggi dan lancar. Khusus kontribusi di sektor pertanian, yang terdiri atas sub-sektor pertanian tanaman pangan, sub-sektor peternakan, dan sub-sektor perikanan, dan menduduki peringkat kedua kontribusi 29 terhadap PDRB dalam struktur ekonomi kecamatan ini, sub-sektor perikanan yang memberi kontribusi yang besar sekitar 70 dari total kontribusi sektor pertanian. Artinya, sub-sektor perikanan merupakan salah satu kontributor PDRB terbesar di kecamatan ini. SD 54 SMP SMA 46 Perguruan Tinggi 56 Gambar 13 Struktur ekonomi Kecamatan Teluk Ambon Besarnya kontribusi sub-sektor perikanan terhadap PDRB kecamatan ini, yaitu 14,3 atau urutan ketiga setelah sektor angkutan komunikasi dan sektor listrik air minum, tidak terlepas dari usaha perikanan yang cukup maju di kecamatan ini tabel 12. Dari tabel 12 dapat dikatakan bahwa desa-desa pesisir di kecamatan ini relatif agak maju usaha perikanannya, dibanding dengan desa-desa pesisir di Kecamatan Leitimur Selatan, yang fishing ground nya relatif lebih dekat. Selain itu, usaha perikanan di kecamatan ini sebagian desa telah terdiversifikasi, teknologi produksi maupun metode operasi yang digunakan para nelayan di kecamatan ini, juga semakin maju, dan sudah tidak tradisional lagi. Hal lain yang cukup mendukungmenunjang usaha perikanan di kecamatan ini, ialah disemua desa pesisir ada koperasi yang dapat dimanfaatkan untuk mendukung pengembangan usaha perikanan. Dari segi sosial, masyarakat di kecamatan ini relatif terbuka, karena di semua desa pesisir, didiami oleh lebih dari satu etnis. Dan semua tenaga kerja nelayan berasal dari desa sendiri, artinya ketersediaan tenaga kerja yang mau bekerja di usaha perikanan ada di semua desa pesisir. Dengan demikian, usaha perikanan di tiap desa memberi dampak terhadap penyerapan tenaga kerja yang ada di desa. Namun, seperti yang dikemukakan sebelumnya, minat tenaga kerja berpendidikan menengah dan terutama pendidikan tinggi untuk bekerja di sektor perikanan ini masih rendah. Walau sebagian besar desa pesisir di kecamatan ini, termasuk cukup baik, dikaitkan dengan pengembangan usaha perikanan, namun diversifikasi usaha perikanan masih belum terlalu variatif, karena masih berkisar pada usaha penangkapan dan budidaya ikan serta pengolahan hanya pengasapan ikan. Pertanian 29 Pertambang an dan Galian Industri Pengolahan 1 Listrik Air Minum 1 Bangunan 1 Perdaganga

n, Hotel 15