Perumusan Masalah Tujuan Model pengembangan industri perikanan tangkap berbasis kluster desa di Kota Ambon

5 Disisi lain, tingkat kemiskinan penduduk desa dan kelurahan pesisir di Kota Ambon tahun 2011 masih lebih tinggi, yaitu 16,0, dibanding dengan Kota Ambon secara keseluruhan yang hanya 14,9 lihat Tabel 1. Dengan kata lain, berbagai aktivitas masyarakat pesisir di 32 desa dan kelurahan di Kota Ambon, pada berbagai sektor, termasuk perikanan, belum efektif mengurangi tingkat kemiskinan, dibanding dengan 18 desa dan kelurahan non pesisir. Karena itu, diperlukan adanya kajian komprehensif untuk menganalisis dan mengidentifikasi penyebab pokok kemiskinan penduduk sehingga dapat merumuskan kebijakan strategis yang tepat. Tabel 1. Tingkat Kemiskinan Di Kota Ambon Kecamatan Seluruh Desa Kelurahan Desa Kelurahan Pesisir Desa Kel. 2008 2009 2010 2011 Desa Kel. 2008 2009 2010 2011 Sirimau 14 12,5 11,7 10,2 10,1 4 13,1 13,0 11,7 11,7 Nusaniwe 13 15,4 15,7 15,1 14,7 8 14,1 13,9 13,7 13,5 TA. Baguala 7 25,9 24,7 22,9 19,1 7 25,9 24,7 22,9 19,1 Teluk Ambon 8 22,8 20,8 20,5 20,7 7 22,5 20,8 20,6 20,7 Leitimur Selatan 8 23,4 22,6 22,5 21,3 6 20,0 24,2 24,0 22,8 TOTAL 50 17,2 16,7 15,7 14,9 32 18,1 18,1 17,1 16,0 Sumber : Diolah dari data BKKBPM Kota Ambon Berdasarkan uraian-uraian di atas, salah satu cara yang strategis untuk merumurskan kebijakan pengembangan perikanan, terutama perikanan tangkap, di Kota Ambon, sekaligus sebagai salah satu instrumen pengentasan kemiskinan di desa dan kelurahan pesisir, ialah klusterisasi desa dan kelurahan pesisir berbasis kesamaan karakteristik.

1.2 Perumusan Masalah

Mengacu pada latar belakang penelitian ini, paling sedikit ada tiga permasalahan pokok pada sektor perikanan Kota Ambon, yaitu : 1 potensi pasar lokal masih belum mampu dipenuhi oleh hasil tangkapan ikan nelayan lokal, 2 kontribusi sektor perikanan terhadap PDRB Kota Ambon cenderung turun, 3 masyarakat miskin di desa dan kelurahan pesisir di Kota Ambon relatif lebih tinggi dari desa dan kelurahan non pesisir. Kondisi ini tentu sangat memprihatikan, mengingat sektor perikanan khususnya perikanan tangkap termasuk andalan utama di 6 Kota Ambon maupun Provinsi Maluku, karena sebagian besar wilayahnya merupakan lautan yang kaya dengan sumberdaya perikanan. Permasalahan pokok ini, selanjutnya dijabarkan ke dalam beberapa pertanyaan penelitian, sebagai berikut : 1 Bagaimana tingkat kemajuan perikanan desa dan kelurahan pesisir Kota Ambon saat ini, apakah sebanding dengan tingkat kemiskinan desa-desa pesisir tersebut? 2 Apakah kegiatan perikanan tangkap yang dilakukan di desa dan kelurahan pesisir Kota Ambon sekarang ini layak secara ekonomi untuk dikembangkan di masa yang akan datang secara berkelanjutan? 3 Bagaimana mengklusterkan desa dan kelurahan pesisir di Kota Ambon berbasis usaha perikanan tangkap yang prospektif untuk dikembangkan di masa yang akan datang? 4 Apa saja faktor-faktor determinan yang merupakan indikator kebijakan pengembangan perikanan tangkap pada setiap kluster desa di Kota Ambon? 5 Apa kebijakan pengembangan perikanan tangkap berbasis desa kluster di Kota Ambon yang tepat dan tidak bertentangan dengan kebijakan nasional maupun provinsi? 6 Bagaimana strategi pengembangan perikanan tangkap berbasis desa kluster di Kota Ambon yang dapat diandalkan sebagai salah satu instrumen pemberdayaan masyarakat pesisir dan istrumen penyebaran sentra ekonomi perkotaan pesisir?

1.3 Tujuan

Secara umum, penelitian ini bertujuan ”merancang sebuah model pengembangan industri perikanan tangkap berbasis kluster desa di Kota Ambon sebagai salah satu instrumen pemberdayaan masyarakat pesisir dan istrumen penyebaran sentra ekonomi perkotaan pesisir”. Tujuan khusus dari penelitian ini adalah : 1 Menganalisis tingkat kemajuan desa-desa pesisir di Kota Ambon saat ini. 2 Menganalisis kelayakan usaha perikanan tangkap di desa-desa pesisir Kota Ambon jika dikembangkan di masa yang akan datang secara berkelanjutan. 3 Membuat kluster desa-desa pesisir di Kota Ambon berbasis usaha perikanan tangkap yang prospektif untuk dikembangkan di masa yang akan datang. 7 4 Menganalisis faktor-faktor kontekstual yang merupakan indikator kebijakan pengembangan perikanan tangkap pada setiap kluster desa di Kota Ambon. 5 Menganalisis kebijakan pengembangan perikanan tangkap berbasis desa kluster di Kota Ambon yang tepat dan tidak bertentangan dengan kebijakan nasional maupun provinsi, sehingga dapat menjadi instrumen kebijakan yang efektif dalam upaya pemberdayaan masyarakat pesisir untuk mengentas kemiskinan. Dari tujuan-tujuan khusus tersebut, terutama tujuan 5, diharapkan produksi perikanan pesisir dapat memenuhi kebutuhan pasar lokal secara kontinyu, dan kontribusi sektor perikanan terhadap PDRB Kota Ambon tetap menjadi salah satu sektor dominan, sehingga perikanan menjadi lapangan kerja yang menarik bagi penganggur di desa dan kelurahan pesisir, dan akhirnya terjadi peningkatan kesejahteraaan masyarakat pesisir.

1.4 Manfaat Penelitian