Saran DESKRIPSI, ANALISA DATA, INTERPRETASI HASIL ANALISIS

Permendiknas No 22 Tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar, Sabri, M. Alisuf, Psikologi Pendidikan, Jakarta: CV. Pedoman Ilmu Jaya, cet. 2, 1995 Sanjaya, Wina, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, cet. 5, 2006 Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Jakarta: PT Raja Grapindo Persada, cet. 10, 2003 Shadily, Hassan, Sosiologi Untuk Masyarakat Indonesia, Jakarta: Rineka Cipta, cet. 12, 1993 Shaleh , Abdul Rahman, Psikologi Suatu Pengantar, Jakarta, Kencana, cet. 1, 2004 Slavin, Robert E, Psikologi Pendidikan, Terj. Educational Psychology, Jakarta: Indeks, cet. 1, 2009 Soekanto, Soerjono, Sosiologi Suatu Pengantar, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada, cet. 25, 1990 Sudijono, Anas, Pengantar Statistik Pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo Persada, Cet. 13, 2003 , Pengantar Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT Raja Garapindo Persada, 2007 Syah, Darwyan, dkk., Perencanaan Sistem Pengajaran Pendidikan Agama Islam, Jakarta: Faza Media, cet. 1, 2006 Syam, Jonny, Meningkatkan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknologi, Jurnal Ilmu Pendidikan, Volume 1, Nmor 1, Mei 2004 Tim Penyusun , Panduan Siswa Ibtidaiyah, Tsanawiyah, dan Aliyah, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah, 2008. Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, Jakarta, Prestasi Pustaka, cet. 1, 2007 Waskito, A. A, Kamus Praktis Bahasa Indonesia, Jakarta: PT. Wahyu Media, cet. 1, 2009 Wisadirana, Darsono, Sosiologi Pedesaan, Malang: UMM Press, cet. 1, 2004 Witherington, H. C, dkk., Teknik-teknik Belajar dan Mengajar, Bandung, Jemmars, cet. 3, 1986 Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta, Grasindo, cet. 4, 1996 Yamin, Martinis, Strategi Pembelajaran Berbasis Kompetensi, Jakarta: Gaung Persada Press, cet. 2, 2004 Karuru, Perdy, Penerapan Pendekatan Keterampilan Proses, Jurnal Pendidikan dan Kebudayaan, No. 045, tahun ke-9, November 2003 Pembelajaran Kontekstual, Jurnal Kependudukan dan Kemasyarakatan, cendekia Vol 3 N0. 2 Juli-Desember, 2005 Widyaningrum, Retno, Strategi Pengajaran yang Berasosiasikan dengan Qym, Pengertian Minat, artikel di akses pada 12 oktober 2009 dari: http:qym7882.blogspot.com200903pengertian-minat.htm Zanikhan, Minat Belajar Siswa, artikel di akses pada 12 oktober 2009 dari: http:zanikhan.multiply.comjournalitem1206 Lampiran 1 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN RPP Sekolah : Madrasah Aliyah Pembangunan UIN Jakarta Mata Pelajaran : IPS Sosiologi KelasSemester : XI IPS Ganjil Siklus : I Pertemuan ke- : I Standar Kompetensi : Memahami Struktur Sosial serta Berbagai Faktor Penyebab Konflik dan Mobilitas Sosial. Kompetensi Dasar : Mendeskripsikan Bentuk-Bentuk Struktur dalam Fenomena Kehidupan Alokasi Waktu : 2 x 45

A. Indikator

1. Mengetahui Pengertian Struktur Sosial 2. Mendefinisikan Diferensiasi Sosial 3. Mengindentifikasi Bentuk-Bentuk Diferensiasi Sosial Berdasarkan Ras, Etnis, Klen, Agama, Profesi dan Gender.

B. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti proses pembelajaran, siswa diharapkan mampu : 1. Siswa mampu mengetahui pengertian struktur social 2. Siswa mampu mendefinisikan diferensiasi social 3. Siswa mampu mengindentifikasi bentuk-bentuk diferensiasi social berdasarkan ras, etnis, klen, agama, profesi dan gender.

C. Materi Pokok

1. Struktur Sosial

Struktur social berasal dari bahasa latin yaitu struktum yang berarti menyusun. Jadi struktur sosial dapat diartikan sebagai susunan terhadap sesuatu yang memiliki bagian-bagian atau unsure-unsur dan membentuk suatu susunan. Struktur social merupakan realitas social yang bersifat statis sehingga dapat dilihat kerangka tatanan dari berbagai bagian tubuh yang membentuk struktur.

2. Bentuk-bentuk struktur sosial berdasarkan ketidaksamaan sosial

1. Pengertian Diferensiasi Sosial

Diferensiasi berasal dari istilah bahasa inggris yaitu different yang berarti perbedaan. Diferensiasi sosial adalah perbedaan individu atau kelompok dalam masyarakat yang tidak menunjukan adanya suatu tingkatan hierarki. Artinya tidak ada golongan dari pembagian tersebuit yang memiliki tingkatan yang lebihtinggi ataupun lebih rendah

3. Bentuk-bentuk diferensiasi social

1 Berdasarkan ras

Diferensiasi ini timbul karena perbedaan cirri-ciri fisik tertentu misalnya : wana kulit, bentuk rambut, bentuk mata dan lain-lain. Pembagian ras diklasifikasikan menjadi : a. Austroloid b. Ras Mongoloid c. Caukasoid d. Negroid e. Ras khusus 2 Berdasarkan Etnis Diferensiasi berdasarkan etnis atau suku bangsa menunjukkan bahwa masyarakat terdiri atas berbagai suku bangsa dengan bangsa dan kebudayaan masing-masing. Sedangkan menurut Wiiliam Kornblum, kelompom etnis adalah suatu populasi yang memiliki identitas kelompok berdasarkan kebudayaan tertentu dan biasanya memiliki leluhur yang pasti atu dianggap pasti sama. Jumlah suku di Indonesia sulit diperkirakan, antara peneliti dengan penelitiannya memiliki perbedaan pandangan. Menurut C. Van Vollen jumlah suatu suku bangsa di Indonesia: 316 suku, sedangkan menurut professor Koenjaraingrat sekitar : 119 suku Suku bangsa secara garis besar di Indonesia - Dipulau Sumatra: suku bangsa Aceh, Gayo, Batak dan lain-lain - Pulau Jawa: suku bangsa sunda, jawa, Madura dan lain-lain - Kalimantan: Dayak - Sulawesi: Bugis, Makasar dan lain-lain - Nusa Tenggara: Bali, Bima dan lain-lain - Kepulauan Maluku: Ternate dan Tidore 3 Berdasarkan Profesi Profesi merupakan pengelompokan masyarakat yang didasarkan pada jenis pekerjaan seperti profesi guru, dokt5er, dan pedagang. 4 Berdasarkan Klen Klen adalah suatu kelompok kekerabatan yang terdapat dalam masyarakat dengan menarik garis keturunan secara unilateral, baik patrilineal maupun matrilineal. Adapun garis keturunan ibu adalah matrilineal, contohnya daerah Minangkabau, sedangkan keturunan ayah adalah patrilineal. Kemudian istilah yang mendekati ini adalah marga.

Dokumen yang terkait

Perbedaan hasil belajar biologi siswa antara pembelajaran kooperatif tipe stad dengan metode ekspositori pada konsep ekosistem terintegrasi nilai: penelitian quasi eksperimen di SMA at-Taqwa Tangerang

0 10 192

Peningkatan Hasil Belajar Biologi Siswa dengan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD Pada Konsep Jaringan Tumbuhan (Penelitian Tindakan Kelas di Kelas XI IPA MA Jamiyyah Islamiyah Pondok Aren Tangerang Tahun Ajaran 2012-2013)

1 6 287

Penerapan model pembelajaran kooperatif dengan teknik Student Teams Achievement Division (STAD) untuk meningkatkan hasil belajar fiqih di MTs Nurul Hikmah Jakarta

0 9 145

Penerapan model pembelajaran kooperatif student teams achievement division dalam meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran fiqih: penelitian tindakan kelas VIII-3 di MTs Jami'yyatul Khair Ciputat Timur

0 5 176

Komparasi hasil belajar metode teams games tournament (TGT) dengan Student Teams Achievement Division (STAD) pada sub konsep perpindahan kalor

0 6 174

The effectiveness of using student teams achievement division (stad) technique in teaching direct and indirect speech of statement (A quasi experimental study at the eleventh grade of Jam'iyyah Islamiyyah Islamic Senior high scholl Cege)

3 5 90

Perbedaan Hasil Belajar Biologi Antara Siswa yang Diajar dengan Menggunakan Model Pembelajaran Kooperatif Tipe STAD dengan TGT (Penelitian Kuasi EKsperimen di SMAN 1 Bekasi))

0 42 0

Penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Student Teams Achievement Divisions (STAD) dalam meningkatkan hasil belajar akidah akhlak: penelitian tindakan kelas di MA Nihayatul Amal Karawang

0 10 156

Applying Student Teams Achievement Division (STAD) Technique to Improve Students’ Reading Comprehension in Discussion Text. (A Classroom Action Research in the Third Grade of SMA Fatahillah Jakarta)

5 42 142

Penerapan Model Pembelajaran Kooperatif Student Teams Achievement Division dalam Meningkatkan Hasil Belajar Siswa Pada Mata Pelajaran Fiqih (Penelitian Tindakan Kelas VIII-3 di Mts. Jam'yyatul Khair Ciputat Timur)

0 5 176