Belajar Hakekat Minat Belajar
dikumpulkan sedikit demi sedikit hingga akhirnya menjadi banyak. Orang yang banyak pengetahuannya diidentifikasi
sebagai orang yang banyak belajar, sementara orang yang sedikit pengetahuannya diidentifikasi sebagai orang yang sedikit belajar,
dan juga orang yang tidak berpengetahuan di pandang sebagai orang yang tidak belajar.
13
Pendapat lain menurut Asep Hery Hernawan bahwa konsep belajar di atas dapat dikaitkan bahwa
“belajar adalah proses perubahan perilaku, dimana perubahan perilaku tersebut dilakukan secara
sadar ”.
14
Adapun menurut H. C. Witherington mengatakan “belajar
merupakan suatu perbuatan yang dilakukan terus menerus sepanjang hidup manusia dan adalah sesuatu yang harus dilakukan oleh
manuasia ”.
15
. Definisi lain dikatakan oleh Abdurrahman Shaleh bahwa
“belajar atau yang disebut juga dengan learning, adalah perubahan yang secara
relatif berlangsung lama pada perilaku yang diperoleh dari pengalaman-pengalaman
”.
16
Bisa dikatakan belajar merupakan salah satu bentuk perilaku yang amat penting bagi kelangsungan hidup
manusia. Belajar membantu manusia menyesuaikan diri adaptasi dengan lingkungan. Dengan adanya proses belajar inilah manusia
bertahan hidup survived. Penjelasan di atas bahwa belajar membuat suatu perubahan yang
relatif lama pada individu yang belajar. Perubahan ini tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan, melainkan juga untuk bentuk
kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, minat, penghargaan, penyesuaian diri, intinya mengenai segala aspek organisme atau siswa.
Karena itu seseorang yag belajar tidak sama lagi dengan sebelum
13
Ali Imron, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta: Pustaka Jaya, 1996, Cet. 1, h. 2-3
14
Asep Herry Hernawan, dkk., Belajar dan Pembelajaran SD, Bandung, UPI Press, 2007, cet. 1, h. 2
15
H. C. Witherington, dkk., Teknik-teknik Belajar dan Mengajar, Bandung, Jemmars, 1986, cet. 3, h. 9-10
16
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu …, h. 207
belajar, ia lebih mampu menghadapi kesulitan dalam memecahkan masalah atau menyesuaikan diri dengan keadaan.
Menurut Zikri Neni Iska “belajar merupakan proses perubahan
dari yang belum mampu menjadi mampu, terjadi dalam jangka waktu tertentu.
17
Kemudian menurut Sardiman belajar akan membawa suatu perubahan pada individu-individu yang belajar
”.
18
Definisi lain dikatakan oleh Zikri Neni bahwa Perubahan yang terjadi harus secara relatif bersifat menetap permanen
dan tidak hanya terjadi pada perilaku yang terjadi yang saat ini nampak immediate behavior, tetapi perilaku yang mungkin
terjadi di masa mendatang potential behavior. Oleh karena itu, perubahan-perubahan terjadi karena pengalaman.
19
Penjelasan di atas Diperkuat menurut Morgan dalam buku Introduction of Psychology, yang dikutip oleh Abdul Rahman Shaleh
mengemukakan “belajar adalah setiap perubahan yang relatif menetap
dalam tingkah laku yang terjadi sebagai hasil dari latihan atau pengalaman
”.
20
Pendapat Zikri Neni mengenai Perubahan yang terjadi karena pengalaman ini membedakan dengan perubahan-
perubahan lain yang disebabkan oleh kerusakan fisik baik pengaruh obat-obat berbahaya, seperti psikoaktiva maupun
karena kecelakaan atau penyakit tertentu mungkin saja sebab- sebab lain perubahan-perubahan non permanen seperti lelah,
ngantuk, dan lain sebagainya.
21
Menurut hal di atas menjelaskan bahwa belajar adalah membawa siswa pada perubhan-perubahan positif bukan pada perubahan negatif.
Disamping itu juga belajar bisa diperoleh dari pengalaman-pengalaman khususnya pengalaman pada suatu hal yang baik .
17
Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta: Kizi Brother’s, 2006, cet. 1, h. 76
18
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Jakarta: PT Raja Grapindo Persada, 2003, cet. 10, h. 21
19
Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta: Kizi Brother’s, 2006, cet. 1, h. 76
20
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu…, Jakarta, Kencana, 2004, cet. 1, h. 210
21
Zikri Neni Iska, Psikologi Pengantar Pemahaman Diri dan Lingkungan, Jakarta: Kizi Brother’s, 2006, cet. 1, h. 76
Beberapa definisi tentang belajar menurut para ahli antara lain dapat diuraikan sebagai berikut:
1. Cronbach memberikan definisi: Learning is shown by a change in
behaviour as a result of experience. 2.
Harold Spears memberikan batasan: Learning is to observe, to read, to imitate, to try something themselves, to listen, to follow direction.
3. Geoch, mengatakan: “Learning is a change in performance as a
result of practice
22
. Berdasarkan ketiga definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
belajar itu senantiasa merupakan perubahan tingkah laku atau penampilan, dengan serangkaian kegiatan misalnya dengan membaca,
mengamati, mendengarkan, meniru dan lain sebagainya. Belajar itu akan lebih baik jika subjek tersebut berinteraksi
langsung melakukannya, jadi tidak bersifat verbalistik sehingga siswa dapat meningkatkan minatnya. Menurut W.S. Winkel
“belajar adalah suatu aktivitas mentalpsikis, yang berlangsung dalam interaksi aktif
dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan-perubahan dalam pengetahuan, pemahaman, keterampilan dan nilai-
nilai sikap”
23
. Pendapat Gagne yang dikutip oleh Abdul Rahman Shaleh ia
mengatakan “belajar terjadi apabila suatu situasi stimulus bersama-
sama dengan isi ingatan mempengaruhi siswa sedemikian rupa sehingga perbuatannya berubah dari waktu sebelum ia mengalami
situasi itu ke waktu sesudah ia mengalami situasi tadi ”.
24
Definisi lain menurut Bower dan Hilgard yang dikutip oleh Asep Herry Hernawan
“belajar diartikan sebagai usaha memperoleh dan mengumpulkan sejumlah ilmu pengetahuan
”.
25
22
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Jakarta: PT Raja Grapindo Persada, 2003, cet. 10, h. 21
23
W.S. Winkel, Psikologi Pengajaran, Jakarta: Grasindo, 1996, cet. 4, h. 53
24
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu…, h. 210
25
Asep Herry Hernawan, dkk., Belajar dan Pembelajaran SD, Bandung, UPI PRESS, 2007, cet. 1, h. 2,28
Definisi yang berbeda menurut Umar Malik yang dikutip dalam jurnal Jonny Syam mengemukakan bahwa
“belajar merupakan suatu bentuk pertumbuhan atau perubahan dalam diri seseorang yang
dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan
”.
26
Tingkah laku yang dimaksud ialah dari tidak tahu menjadi tahu, timbulnya pengertian-pengertian baru, perubahan dan sikap,
kebiasaan-kebiasaan, keterampilan,
kesanggupan menghargai,
perkembangan sifat-sifat sosial, emosional, dan pertumbuhan jasmani dan lain sebagainya.
Definisi senada menurut Nana Sudjana dikutip dalam jurnal Jonny Syam mengemukakan bahwa
“belajar adalah suatu proses yang ditandai dengan adanya perubahan pada diri seseorang melalui proses
melihat, mengamati dan memahami sesuatu ”.
27
Menurut Witherington dalam buku Educational Psychology, yang dikutip oleh Abdul Rahman Shaleh mengemukakan:
“belajar adalah suatu perubahan di dalam kepribadian yang menyatakan diri sebagai
suatu pola baru daripada reaksi yang berupa kecakapan, sikap, kebiasaan, kepandaian, atau suatu pengertian
”.
28
Hasil senada diungkapkan oleh Skinner yang dikutip oleh Asep Herry Hernawan
“Belajar adalah perubahan dalam perilaku yang dapat diamati dalam kondisi yang dikontrol secara baik
”.
29
Menurut teori konstruktivisme yang dikutif oleh Sardiman “belajar
adalah kegiatan yang aktif di mana subjek belajar membangun sendiri
26
Jonny Syam, “Meningkatkan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknologi”, dalam Ilmu Pendidikan, Volume 1, No. 1, Mei 2004, h. 44
27
Jonny Syam, “Meningkatkan Hasil Belajar Pengetahuan Dasar Teknologi”, dalam Ilmu Pendidikan, Volume 1, Nmor 1, Mei 2004, h. 44
28
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu…, h. 210
29
Asep Herry Hernawan, dkk., Belajar dan Pembelajaran SD, Bandung, UPI PRESS, 2007, cet. 1, h. 2,28
pengetahuannya, juga mencari sendiri makna dari sesuatu yang mereka pelajari
”.
30
Abdurrahman mengatakan “tingkah laku yang mengalami
perubahan karena belajar adalah menyangkut berbagai aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis, seperti: perubahan dalam
pengertian, pemecahan suatu masalah atau berpikir, keterampilan, kecakapan,kebiasaan, ataupun sikap yang telah disebutkan di atas
”.
31
Disimpulkan bahwa belajar adalah proses perubahan yang dinyatakan dalam cara-cara bertingkah laku yang baru berkat
pengalaman pada individu yang belajar. Perubahan ini tidak hanya mengenai jumlah pengetahuan, melainkan juga untuk bentuk latihan
seperti: kecakapan, kebiasaan, sikap, pengertian, minat, penghargaan,, penyesuaian diri, intinya mengenai segala aspek dari organisme atau
siswa. Penjelasan di atas maka penulis lebih setuju kepada pendapat
Martinus karena belajar menurut pendapatnya dikaitkan pada kegiatan membawa manusia pada perkembangan pribadi meliputi 3 ranah,
yaitu kognitif, afektif, dan psikomotorik. Dari ke 3 ranah ini siswa bisa memiliki pengetahuan atau pemahaman untuk bertingkah laku atau
bersikap baik. kemudian diaplikasikan dalam keterampilan atau latihan ysng didapat dari proses belajar, sehingga dapat mengembangkan
potensi yang ada pada dirinya. Sebagaimana uraian di atas maka dari itu siswa yang sudah belajar
tidak sama lagi dengan sebelum belajar, ia lebih matang dan juga lebih mampu menghadapi kesulitan dalam memecahkan masalah atau
menyesuaikan diri dengan keadaan yang terjadi dalam kehidupan sehari-hari. Dalam proses belajar yang baik tentunya banyak hal yang
mendukung yaitu dengan melalui metode yang digunakan dalam
30
Sardiman, Interaksi dan Motivasi Belajar-Mengajar, Jakarta: PT Raja Grapindo Persada, 2003, cet. 10, h. 38
31
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu…, h. 211
belajar harus efektif seperti menggunakan pembelajaran kooperatif dengan metode Study Team Achievement Division STAD.
b. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Belajar
Belajar adalah suatu proses yang menimbulkan terjadinya suatu perubahan atau pembaharuan dalam tingkah laku atau kecakapan.
Maka berhasil atau tidaknya belajar itu tergantung kepada bermacam- macam faktor, Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi proses
belajar siswa di sekolah yang secara garis besarnya dapat dibagi dalam dua golongan yaitu:
1 Faktor yang ada pada diri organisme itu sendiri yang
disebut faktor individual. Faktor yang termasuk kedalam factor
individual antara
lain: faktor
kematanganpertumbuhan, kecerdasan latihan, motivasi, dan factor pribadi.
2 Faktor yang ada di luar individual yang disebut social.
Faktor yang termasuk factor sosial antara lain: faktor keluargakeadaan
rumah tangga,
guru, dan
cara mengajarnya, alat-alat yang dipergunakan dalam mengajar,
lingkungan, dan kesempatan yang tersedia dan juga motivasi sosial.
32
Uraian di atas merupakan faktor-faktor yang mempengaruhi belajar bahwa yang mempengaruhi belajar siswa, tidak hanya disebabkan pada
kemampuan diri individu seperti kematangan, kecerdasan latihan , motivasi yang bisa mempengaruhi minat belajar. Namun harus
dipertimbangkan pula faktor eksternal seperti metode yang di ajarkan guru, dan keluarga. Untuk itu, antara faktor internal dan eksternal
harus saling melengkapi agar mampu lebih mengembangkan potensi siswa tersebut sehingga mempengaruhi minat belajar tinggi..
Jadi dapat disimpulkan yang dimaksud dengan minat belajar adalah kecenderungan untuk selalu memperhatikan dan mengingat secara
terus menerus terhadap sesuatu orang, benda, atau kegiatan yang disertai dengan keinginan untuk mengetahui dan mempelajarinya serta
32
Abdul Rahman Shaleh, Psikologi Suatu…, h. 224-225
membuktikannya dalam perubahan tingkah laku atau sikap yang sifatnya menetap.