Hipotesis ketujuh Pembahasan Hasil Analisis

cxlii bahwa ada perbedaan prestasi belajar antara siswa yang memiliki kemandirian belajar tinggi dan rendah. Sedangkan pada hipotesis kedua bahwa kemampuan memori tidak berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada materi pencemaran lingkungan. Sehingga baik kemampuan memori siswa tinggi atau rendah jika siswa memiliki kemandirian tinggi akan memperoleh prestasi yang lebih baik dibanding dengan siswa yang memiliki kemandirian rendah. Zahera Sy 2000 dalam penelitian menyimpulkan penggunaan metode yang bervariasi mempengaruhi aktifitas siswa dalam kegiatan belajar mengajar di kelas. Selain faktor metode yang mempengaruhi prestasi siswa, Sihkabuden 2004 hasil penelitian yang dilakukan menunjukkan bahwa faktor intern yang berpengaruh terhadap prestasi belajar antara lain gaya kognitif, kebiasaan belajar, dan motivasi berprestasi. Faktor yang dapat mempengaruhi proses pencapaian prestasi belajar baik dari dalam diri siswa maupun dari luar, selain faktor kemampuan memori dan kemandirian belajar siswa yang digunakan dalam penelitian ini, serta banyaknya keterbatasan dalam penelitian ini sehingga peneliti tidak dapat mengontrol faktor- faktor tersebut diluar kegiatan belajar mengajar.

7. Hipotesis ketujuh

Berdasarkan hasil perhitungan anava tiga jalan diperoleh F hitung 1.10 dengan p-value 0.300. Oleh karena p-value 0.05, maka hal ini berarti tidak terdapat interaksi antara metode inkuiri terbimbing dan bebas termodifikasi, kemampuan cxliii memori dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar biologi siswa kelas X pada materi pencemaran lingkungan. Interaksi antara metode belajar, kemampuan memori dan kemandirian belajar dapat disajikan pada gambar 4.12. Gambar 4. 12 Interaksi Metode Belajar, Kemampuan Memori dan Kemandirian Belajar Terhadap Prestasi Belajar Patricia Robert Hedberg 2009 menyatakan metode inkuiri merupakan proses pembelajaran dimana melibatkan siswa dalam pengumpulan data maupun proses analisis. Metode ini memberikan pengalaman belajar pada siswa, dan dapat menumbuhkan semangat dalam prosesnya sehingga dapat meningkatkan prestasi belajar siswa. Sedangkan menurut Dwiyoga 1999 meyimpulkan bahwa Pendidikan diarahkan mampu mengembangkan kemampuan berpikir dan keinginan dalam menganalisis dan memahami masalah ilmiah. Oleh karena itu, tujuan pendidikan sekolah tidak hanya harus meningkatkan pengetahuan tetapi juga harus mampu mengembangkan kemampuan berpikir dan pemecahan masalah. T I N G G I R E N D A H T I N G G I R E N D A H 8 0 7 6 7 2 8 0 7 6 7 2 M E T O D E B E L A J A R K E M A M P U A N M E M O R I K E M A N D I R I A N B E L A J A R I N K U I R I B E B A S M O D I F I K A S I I N K U I R I T E R B I M B I N G M E T O D E B E L A JA R I N K U I R I B E B A S M O D I F I K A S I I N K U I R I T E R B I M B I N G M E T O D E B E L A JA R R E N D A H T I N G G I M E M O R I K E M A M P U A N I n t e r a c t i o n P l o t f o r P R E S T A S I D a t a M e a n s cxliv Banyak faktor yang mempengaruhi proses pencapaian prestasi belajar baik dari faktor ekstern maupun intern siswa, selain faktor metode, kemampuan memori dan kemandirian belajar siswa yang digunakan dalam penelitian ini, serta banyaknya keterbatasan dalam penelitian ini sehingga peneliti tidak dapat mengontrol faktor- faktor tersebut diluar kegiatan belajar mengajar.

E. Keterbatasan Penelitian

Dokumen yang terkait

Pembelajaran Analisis Kimia Menggunakan Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi Ditinjau dari Kreativitas dan Kemampuan Verbal

0 6 19

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH DENGAN STRATEGI INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah dengan Strategi Inkuiri Terbimbing dan Bebas Termodifikasi Ditinjau Dari Kemampuan Awal siswa Kelas VII MTS Takmirul Is

0 3 18

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH DENGAN STRATEGI INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah dengan Strategi Inkuiri Terbimbing dan Bebas Termodifikasi Ditinjau Dari Kemampuan Awal siswa Kelas VII MTS Takmirul Is

0 4 17

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) DAN METODE INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI (MODIFIED FREE INQUIRY) DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP ILMIAH SISWA

0 2 132

PEMBELAJARAN KUANTUM DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN MOTIVASI BELAJAR

0 13 170

Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah melalui Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kreativitas Verbal.

0 0 17

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI KONSTRUKTIVISME MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP ILMIAH.

0 0 22

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN SIKAP ILMIAH SISWA.

0 0 19

PENGARUH PEMBELAJARAN CTL DENGAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN VERBAL.

0 1 17

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH DENGAN STRATEGI INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA MTs

0 0 10