Metode Penelitian Rancangan Penelitian

xcvi B. Populasi dan Sampel 1. Populasi Populasi dalam penelitian adalah siswa kelas X SMA Negeri 1 Surakarta pada semester 2 tahun pelajaran 2008-2009.

2. Teknik Pengambilan Sampel

Dalam penelitian yang akan dilakukan ini sampel penelitian ditentukan dengan menggunakan teknik cluster random sampling melalui undian kelas. Dalam menentukan anggota sampel dilakukkan secara random atau acak. Setiap anggota dalam populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk dipilih menjadi sampel penelitian.

C. Metode Penelitian

Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dan studi literatur dengan mengambil dua kelompok sampel secara acak, normal dan homogen. Kelompok kesatu kelas X 10 diterapkan pembelajaran berbasis masalah melalui inkuiri terbimbing dan kelompok kedua kelas X 12 dengan pembelajaran berbasis masalah melalui inkuiri bebas termodifikasi. Materi pelajaran yang dilakukan pada kelas inkuiri terbimbing dan kelas inkuiri bebas termodifikasi sama, yaitu materi pencemaran lingkungan ditinjau dari kemampuan memori dan kemandirian tinggi dan rendah terhadap prestasi belajar biologi pada masing-masing kelompok eksperimen. Hasil dari kedua kelompok tersebut dikaji, dianalisa kemudian dibandingkan hingga didapatkan kelas mana yang lebih memberikan pengaruh dari kedua model pembelajaran tersebut terhadap prestasi belajar biologi. xcvii

D. Rancangan Penelitian

Rancangan penelitian yang digunakan adalah rancangan desaian faktorial 2 x 2 x 2. Adapun rancangan penelitiannya pada tabel 3.2 Tabel 3.2 Rancangan Penelitian Pembelajaran Berbasis Masalah A Inkuiri terbimbing A 1 Inkuiri bebas termodifikasi A 2 Kemampuan Memori B Tinggi B 1 Rendah B 2 Tinggi B 1 Rendah B 2 Tinggi C 1 A 1 B 1 C 1 A 1 B 2 C 1 A 2 B 1 C 1 A 2 B 2 C 1 Kemandirian Belajar C Rendah C 2 A 1 B 1 C 2 A 1 B 2 C 2 A 2 B 1 C 2 A 2 B 2 C 2 Rancangan penelitian tersebut berbentuk matrik yang terdiri atas 8 sel. Secara umum setiap selnya dapat dijelaskan sebagai berikut A 1 = pembelajaran berbasis masalah melalui inkuiri terbimbing; A 2 = pembelajaran berbasis masalah melalui inkuiri bebas termodifikasi; B 1 = kemampuan memori siswa tinggi; B 2 = kemampuan memori siswa rendah; C 1 = kemandirian belajar siswa tinggi; C 2 = kemandirian belajar siswa rendah. Sedangkan A 1 B 1 C 1 = kelompok siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah melalui inkuiri terbimbing yang mempunyai kemampuan memori tinggi dan kemandirian belajar tinggi; A 1 B 2 C 1 = kelompok siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah melalui inkuiri terbimbing yang mempunyai kemampuan memori rendah dan kemandirian belajar tinggi; A 2 B 1 C 1 = Kelompok siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah melalui inkuiri bebas termodifikasi yang mempunyai kemampuan memori tinggi dan kemandirian belajar tinggi; A 2 B 2 C 1 = Kelompok xcviii siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah melalui inkuiri bebas termodifikasi yang mempunyai kemampuan memori rendah dan kemandirian belajar tinggi; A 1 B 1 C 2 = Kelompok siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah melalui inkuiri terbimbing yang mempunyai kemampuan memori tinggi dan kemandirian belajar rendah; A 1 B 2 C 2 = Kelompok siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah melalui inkuiri terbimbing yang mempunyai kemampuan memori rendah dan kemandirian belajar rendah; A 2 B 1 C 2 = Kelompok siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah melalui inkuiri bebas termodifikasi yang mempunyai kemampuan memori tinggi dan kemandirian belajar rendah; A 2 B 2 C 2 = Kelompok siswa yang diberi pembelajaran berbasis masalah melalui inkuiri bebas termodifikasi yang mempunyai kemampuan memori rendah dan kemandirian belajar rendah.

E. Variabel Penelitian

Dokumen yang terkait

Pembelajaran Analisis Kimia Menggunakan Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi Ditinjau dari Kreativitas dan Kemampuan Verbal

0 6 19

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH DENGAN STRATEGI INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah dengan Strategi Inkuiri Terbimbing dan Bebas Termodifikasi Ditinjau Dari Kemampuan Awal siswa Kelas VII MTS Takmirul Is

0 3 18

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH DENGAN STRATEGI INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS Pembelajaran Matematika Berbasis Masalah dengan Strategi Inkuiri Terbimbing dan Bebas Termodifikasi Ditinjau Dari Kemampuan Awal siswa Kelas VII MTS Takmirul Is

0 4 17

PEMBELAJARAN BIOLOGI DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING (GUIDED INQUIRY) DAN METODE INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI (MODIFIED FREE INQUIRY) DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP ILMIAH SISWA

0 2 132

PEMBELAJARAN KUANTUM DENGAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KETERAMPILAN PROSES SAINS DAN MOTIVASI BELAJAR

0 13 170

Pembelajaran Fisika Berbasis Masalah melalui Inkuiri Terbimbing dan Inkuiri Bebas Termodifikasi Ditinjau dari Gaya Belajar dan Kreativitas Verbal.

0 0 17

PEMBELAJARAN FISIKA MELALUI KONSTRUKTIVISME MENGGUNAKAN METODE INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI MOTIVASI BERPRESTASI DAN SIKAP ILMIAH.

0 0 22

PEMBELAJARAN FISIKA DENGAN MODEL INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KREATIVITAS DAN SIKAP ILMIAH SISWA.

0 0 19

PENGARUH PEMBELAJARAN CTL DENGAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DAN INKUIRI TERBIMBING TERHADAP PRESTASI BELAJAR SISWA DITINJAU DARI KREATIVITAS SISWA DAN KEMAMPUAN VERBAL.

0 1 17

PEMBELAJARAN MATEMATIKA BERBASIS MASALAH DENGAN STRATEGI INKUIRI TERBIMBING DAN INKUIRI BEBAS TERMODIFIKASI DITINJAU DARI KEMAMPUAN AWAL SISWA MTs

0 0 10