Kotoran Ternak Limbah Pertanian .1 Jerami Padi

13 organik dan padi anorganik yang memiliki nilai tertinggi adalah biaya tenaga kerja luar keluarga untuk penanaman sampai pemanenan. Menggunakan analisis pendapatan, Wulandari mendapatkan hasil bahwa pendapatan atas biaya tunai dan biaya total usahatani padi organik lebih besar dibandingkan padi anorganik. Hal ini disebabkan produktivitas dan harga Gabah Kering Panen GKP organik lebih besar dibandingka padi anorganik. Apabila dibedakan antara petani penggarap dan petani pemilik, maka pendapatan atas biaya tunai dan biaya total yang diterima petani pemilik usahatani padi organik dan anorganik lebih besar dibandingkan petani penggarap. Usahatani yang dijalankan petani organik dan anorganik sama- sama menguntungkan, namun jika dilihat dari nilai rasio RC nya maka usahatani padi organik lebih menguntungkan dibandingkan usahatani padi anorganik dan petani pemilik usahatani padi organik dan anorganik lebih menguntungkan dibandingkan petani penggarap. Pendapatan atas biaya tunai dan biaya total usahatani padi organik secara statistik berbeda nyata dengan anorganik yang diperoleh dari hasil uji beda dengan menggunakan SPSS 16. 14

III. KERANGKA PEMIKIRAN

3.1 Kerangka Teoritis

Kerangka pemikiran teoritis terdiri dari beberapa teori yang digunakan dalam penelitian ini secara rinci yaitu faktor-faktor yang mempengaruhi biaya dan pendapatan, analisis struktur biaya dan pendapatan usahatani, efisiensi pendapatan usahatani yakni rasio RC, teori pengambilan keputusan binomial, dan teori paired sample t-test.

3.1.1 Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Unsur Usahatani

Menurut Suratiyah 2006, faktor-faktor yang mempengaruhi besarnya biaya dan pendapatan sangatlah kompleks. Faktor-faktor tersebut dapat dibagi dalam dua golongan yaitu faktor internal dan eksternal serta faktor manajemen. Faktor internal terdiri dari umur petani, pendidikan, pengetahuan, pengalaman, dan keterampilan, jumlah tenaga kerja keluarga, luas lahan, serta modal. Faktor eksternal antara lain input yaitu ketersediaan dan harga, serta output yaitu permintaan dan harga. Faktor internal dan eksternal akan bersama-sama mempengaruhi biaya dan pendapatan usahatani.

3.1.2 Biaya Usahatani

Biaya produksi merupakan biaya yang dikeluarkan dalam proses produksi atau dapat disebut biaya operasional. Biaya produksi yang dikeluarkan petani perlu diperhitungkan karena biaya ini sebagai faktor penting yang akan berpengaruh terhadap produktivitas dan pendapatan. Menurut Soekartawi 2005 biaya usahatani diklasifikasikan menjadi dua, yaitu: 1. Biaya tetap fixed cost; dan 2. Biaya tidak tetap variable cost. Menurut Hernanto 1989, terdapat empat kategori biaya, yaitu biaya tetap, biaya variabelm biaya tunai, dan biaya tidak tunai. Biaya tunai adalah biaya yang dikeluarkan secara tunai untuk keperluan usahatani. Besar kecilnya biaya tunai sangat mempengaruhi biaya usahatani. Biaya tunai terbagi atas biaya tunai tetap dan biaya tunai variabel. Biaya tunai tetap terdiri dari biaya pengairan dan pajak tanah sedangkan biaya tunai variabel terdiri dari biaya pemakaian benih, pupuk, obat-obatan, dan tenaga kerja luar keluarga. Biaya tidak tunai adalah biaya yang tidak dimasukkan ke dalam biaya tunai tetapi diperhitungkan dalam kegiatan