9 pengolahan terlebih dahulu akan memerlukan tenaga yang lebih banyak serta
terjadi proses pelepasan amoniak. Berikut ini akan ditampilkan Tabel 2 yang memperlihatkan kandungan unsur N, P, dan K dalam kotoran sapi potong.
Tabel 2 Kandungan N, P, dan K dalam kotoran sapi potong
Bobot Badan kg N
P K
277 28.1
9.1 20
340 42.2
13.6 30
454 56.2
18.2 39.9
567 70.3
22.7 49.9
Sumber: Peni Wahyu dan Teguh Purwanto 2007
2.5 Analisis Pendapatan Usahatani Padi
Penelitian Supartama 2013 mengenai analisis pendapatan usahatani padi sawah berdasarkan penelitian yang dilakukannya di Subak Baturiti Desa Balinggi
Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutung terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan dalam melakukan penelitian usahatani. Supartama berpendapat
bahwa perlu untuk diketahui hubungannya antara input produksi yaitu, kesiapan lahan, tenaga kerja, benih, pupuk, penggunaan pestisida, pengairan, keikutsertaan
penyuluhan, dan produksi output. Luas lahan adalah besar luasan lahan yang dikelola untuk menghasilkan
produksi. Jika luas lahan tergolong sempit maka petani kurang dapat mendapatkan keuntungan yang cukup bagi dirinya dan keluarga untuk hidup layak Haryanto,
2009. Salah satu faktor yang menentukan keberhasilan dalam kegiatan usahatani adalah benih. Syarat mutlak yang harus dipenuhi dalam penentuan penggunaan
benih tanaman yang akan ditanam adalah benih tersebut harus yang berkualitas unggul, bermutu, serta tahan terhadap organisme pengganggu tanaman OPT
seperti serangan hama dan penyakit. Tenaga kerja merupakan bagian yang juga penting dari faktor produksi dalam upaya memaksimalkan usaha produktif baik
pada sisi kualitatif maupun pada sisi kualitatif. Penggunaan tenaga kerja yang efektif dan memiliki ketrampilan serta kemampuan yang memadai dalam
usahatani padi sawah merupakan faktor penting dalam mencapai keberhasilan. Pupuk merupakan salah satu faktor produksi yang dapat meningkatkan hasil
tanaman apabila penggunaannya optimal. Hal ini berarti bahwa dosis pupuk seharuasnya disesuaikan dengan kebutuhan tanaman dan unsur hara yang ada.
10 Penggunaan pestisida berpengaruh untuk meningkatkan produksi padi dengan
melihat pertumbuhan beberapa jenis gulma ataupun serangan hama dan penyakit. Faktor terpenting lainnya adalah penggunaan air dalam bidang pertanian
khususnya pertanian padi sawah, karena air dibutuhkan mulai dari proses pengolahan lahan sampai tanaman padi mencapai kematangan 80-90 hari.
Supartama berpendapat bahwa setelah buah padi mulai menguning, air di lahan persawahaan dikeringkan agar stuktur tanah yang ada di dalam petakan sawah
kering dan mudah memanen saat waktunya tiba. Analisis pendapatan usahatani padi sawah di Subak Baturiti Desa Balinggi
Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi Moutung secara rinci dapat dilihat pada Tabel 3 berikut ini.
Tabel 3 Analisis pendapatan responden petani padi sawah di Subak Baturiti Desa Balinggi Kecamatan Balinggi Kabupaten Parigi, Moutung 2013
No Uraian
Nilai Rp1,3ha Nilai Rpha
Persentase 1.
Produksi 6.005,75 kg GKP Rp 3.000
2. Rata-rata penerimaan
18 017 250 14 242 885.38
100 3.
Biaya A. Rata-rata biaya tetap
a. Pajak Tanah 30 325.00
23 972.33 0.86
b. Kegiatan Subak 272 500.00
215 415.02 7.73
c. Biaya Sewa Lahan 3 062 500.00
2 420 948.62 86.9
d. Penyusutan Lahan 158 480.18
125 280.77 4.49
Sub Total 3 523 805.18
2 785 616.74 100
B. Rata-rata biaya variabel a. Pupuk
773 635.00 611 561.26
4.92 b. Tenaga Kerja
3 922 500.00 3 100 790.51
42.78 c. Pestisida
2 537 850.00 2 006 205.5
20.11 c. Benih
417 500.00 330 039.53
3.31 d. Sewa Traktor
1 517 500.00 1 199 604.74
12.03 Sub Total
9 168 975.00 7 248 201.58
100 4.
Rata-rata Biaya A+B 12 692 780.18
10 033 818.32 70.44
5. Rata-rata Pendapatan 2-4
5 324 469.83 4209 067.06
29.55
Sumber: Supartama, 2013
Supartama 2013 menunjukkan bahwa proporsi biaya tertinggi pada usahatani padi sawah di Subak Baturiti adalah tenaga kerja kemudian diikuti
dengan biaya sewa lahan.