Jumlah Tanggungan Keluarga Karakteristik Responden

41 Tabel 20 Rata-rata biaya benih yang dikeluarkan usahatani padi dengan dan tanpa pemanfaatan limbah di Desa Sukajadi Uraian Usahatani dengan pemanfaatan limbah Usahatani tanpa pemanfaatan limbah Jumlah benih kgha 49.83 56.92 Harga satuan 10 000 ha 498 300 569 200 Sumber: Olah Data Primer 2014 Jumlah HOK tenaga kerja yang digunakan pada peyemaian benih dan penanaman bibit berbeda antara usahatani padi dengan pemanfaatan limbah maupun yang tidak memanfaatkan limbah. Perbandingan penggunaan HOK tersebut dibedakan berdasarkan Tenaga Kerja Dalam Keluarga TKDK dan Tenaga Kerja Luar Keluarga TKLK. Berikut dapat dilihat pada Tabel 21. Tabel 21 Perbandingan penggunaan tenaga kerja penyemaian benih dan penanaman bibit usahatani padi dengan dan tanpa pemanfaatan limbah di Desa Sukajadi No Uraian Penggunaan Tenaga Kerja HOKha Usahatani dengan pemanfaatan limbah Usahatani tanpa pemanfaatan limbah 1. Penyemaian Benih : TKDK 3.87 4.01 TKLK Total 3.87 4.01 2. Penanaman Bibit : TKDK 7.74 8.13 TKLK 2.04 1.74 Total 9.78 9.87 Sumber: Olah Data Primer 2014

6.1.4 Pemeliharaan Tanaman

Kegiatan perawatan tanaman pada penelitian ini meliputi penyiangan, pemupukan, dan pengendalian organisme penganggu. Penjelasan yang lebih rinci seputar perawatan tanaman dapat dilihat di bawah ini. a Pemupukan Pada budidaya padi dengan pemanfaatan limbah sudah menggunakan pupuk kandang meskipun masih menggunakan pupuk kimia. Sebaliknya budidaya padi tanpa pemanfaatan limbah menggunakan pupuk kimia seperti Urea dan KCl. Pupuk Urea dan KCl banyak dijual di toko-toko pertanian. Biasanya petani di Desa Sukajadi membeli pupuk kimia di toko pertanian yang berada di pasar Cariu. 42 Baik pupuk kandang maupun pupuk kimia diaplikasikan lewat akar, disebarkan secara merata ke seluruh permukaan tanah. Pupuk kandang yang digunakan petani yang memanfaatkan limbah dari kotoran ternak sapi potong sebanyak 248.4 kgha. Sebaliknya pupuk kimia yang digunakan petani yang memanfaatkan limbah adalah sebanyak 491.67 kgha, sedangkan petani yang tidak memanfaatkan limbah menggunakan pupuk kimia sebanyak 623.85 kgha. Dosis pemupukan dengan pupuk kimia umumnya cenderung sama setiap musim. Cara pemberian pupuk kandang dilakukan sebanyak satu kali yaitu saat pengolahan lahan, sedangkan pupuk kimia sebanyak tiga kali. Pemberian pupuk kimia diberikan pada saat tanaman padi berumur 20 – 25 hari setelah tanam HST. Perbandingan pemupukan usahatani dengan dan tanpa pemanfaatan limbah dapat dilihat pada Tabel 22. Tabel 22 Penggunaan rata-rata pupuk kimia yang dikeluarkan usahatani padi dengan dan tanpa pemanfaatan limbah di Desa Sukajadi Uraian Usahatani dengan pemanfaatan limbah Usahatani tanpa pemanfaatan limbah Jenis pupuk yang digunakan Kandang, Urea dan KCl Pupuk Urea dan KCl Waktu pemberian pupuk kandang Pengolahan lahan - Waktu pemberian pupuk kimia 20 - 25 HST 20 - 25 HST Jumlah Tenaga Kerja Dalam Keluarga TKDK 10.62 HOKha 9.58 HOKha Jumlah Tenaga Kerja Luar Keluarga TKLK 3.01 HOKha 2.88 HOKha Sumber: Data Primer 2014 Dosis penggunaan pupuk kimia yang dianjurkan oleh petani untuk pupuk urea sebesar 200 – 250 kgha, sedangkan untuk pupuk KCl dosis yang direkomendasikan adalah 75 – 100 kgha. Berdasarkan hasil wawancara dengan petani yang memanfaatkan maupun tidak memanfaatakn limbah, baik penggunaan pupuk urea maupun pupuk KCl ternyata melebihi dosis yang telah dianjurkan oleh pemerintah. Pada umumnya para petani mengeluarkan biaya untuk pupuk sebesar Rp 2 200 kgha. Harga pupuk urea sebesar Rp 13 500 kg, sedangkan harga pupuk KCl adalah sebesar Rp 8 000 kg. Penggunaan rata-rata pupuk kimia dan pupuk kandang dapat dilihat pada Tabel 23 berikut. 43 Tabel 23 Penggunaan rata-rata pupuk kimia pada usahatani padi dengan dan tanpa pemanfaatan limbah di Desa Sukajadi No Jenis pupuk Usahatani dengan pemanfaatan limbah Usahatani tanpa pemanfaatan limbah Penggunaan kg Anjuran pemerintah kg Selisih Penggunaan kg Anjuran pemerintah kg Selisih 1 Kandang 248.40 - - - - - 2 Urea 344.17 250 94.17 436.69 250 186.69 3 KCl 147.50 100 47.50 187.15 100 87.15 Sumber: Olah Data Primer 2014 Tabel 23 menunjukkan bahwa penggunaan pupuk kimia urea dan KCl oleh kedua jenis petani tersebut melebihi dosis yang telah dianjurkan oleh pemerintah. Kelebihan pupuk urea dan KCl oleh petani yang memanfaatkan limbah adalah sebanyak masing-masing 94.17 kgha dan 47.50 kgha. Sebanding dengan itu, petani yang tidak memanfaatkan limbah juga menggunakan pupuk urea dan KCl yang melebihi dosis sebesar 186.69 kgha dan 87.15 kgha. b Penyiangan Kegiatan penyiangan bertujuan untuk membersihkan tanaman liar dari tanaman padi. Penyiangan paling banyak dilakukan oleh petani yang memanfaatkan pupuk kandang. Oleh karena itu, kegiatan penyiangan di Desa Sukajadi tidak dilakukan semua petani karena kegiatan ini disesuaikan dengan pertumbuhan gulma di lahan. Jumlah HOK tenaga kerja yang digunakan untuk kegiatan penyiangan berbeda antara usahatani padi dengan pemanfaatan limbah maupun yang tidak memanfaatkan limbah. Perbandingan penggunaan HOK tersebut dibedakan berdasarkan Tenaga Kerja Dalam Keluarga TKDK dan Tenaga Kerja Luar Keluarga TKLK. Berikut dapat dilihat pada Tabel 24. Tabel 24 Perbandingan penggunaan tenaga kerja penyiangan usahatani padi dengan dan tanpa pemanfaatan limbah di Desa Sukajadi No Penyiangan Penggunaan Tenaga Kerja HOKha Usahatani dengan pemanfaatan limbah Usahatani tanpa pemanfaatan limbah 1. Tenaga Kerja Dalam Keluarga TKDK 9.57 7.67 2. Tenaga Kerja Luar Keluarga TKLK Total 9.57 7.67 Sumber: Olah Data Primer 2014