Luas Lahan Status Kepemilikan Lahan

39 lahan sawah yang luas akan menggunakan tambahan tenaga kerja yang berasal dari luar keluarga. Kegiatan pengolahan lahan di Desa Sukajadi meliputi penggemburan tanah menggunakan alat bajak berupa traktor serta pemberian pupuk dasar, yaitu pupuk kandang. Langkah awal dimulai dengan membersihkan sawah dari sisa-sisa jerami. Setelah lahan sawah bersih maka dilanjutkan dengan membajak sawah. Petani di Desa Sukajadi lebih memilih membajak menggunakan traktor karena lebih cepat pengerjaannya. Karena itulah, petani yang tidak memiliki alat bajak sawah akan menyewa kepada petani yang sudah memilikinya. Biaya penyewaan alat bajak dihitung dalam satuan per setengah hari, yaitu dari pukul 07.00 – 12.00. Menyewa traktor di Desa Sukajadi dikenakan biaya Rp 260 000 setengah hari. Harga penyewaan tersebut sudah termasuk bahan bakar minyak untuk luas lahan 0.1 ha. Pembajakan dilakukan bertujuan untuk membolak-balikkan tanah, menggemburkan tanah, dan memberantas gulma. Setelah pembajakan selesai maka petani akan memberikan pupuk kandang yang sudah kering sebanyak setengah dari total kebutuhan pupuk dalam satu kali masa tanam. Pemberian pupuk kandang ini dilakukan dengan cara ditebarkan merata ke seluruh permukaan lahan. Saat memberikan pupuk, jika petani masih ingin melakukan pengolahan lahan seperti menggemburkan atau membolak- balikkan tanah maka petani akan melakukannya menggunakan pacul dan garpu. Tahap selanjutnya dari pengolahan lahan adalah pembenihan. Jumlah Hari Orang Kerja HOK tenaga kerja yang digunakan pada tahap persiapan dan pengolahan lahan berbeda antara usahatani padi dengan pemanfaatan limbah maupun yang tidak memanfaatkan limbah. Perbandingan penggunaan HOK tersebut dibedakan berdasarkan Tenaga Kerja Dalam Keluarga TKDK dan Tenaga Kerja Luar Keluarga TKLK. Berikut dapat dilihat pada Tabel 19. 40 Tabel 19 Perbandingan penggunaan tenaga kerja persiapan dan pengolahan lahan usahatani padi dengan dan tanpa pemanfaatan limbah di Desa Sukajadi No Uraian Penggunaan Tenaga Kerja HOKha Usahatani dengan pemanfaatan limbah Usahatani tanpa pemanfaatan limbah 1. Persiapan lahan : TKDK 6.27 7.25 TKLK Total 6.27 7.25 2. Pengolahan lahan: TKDK 24,49 28,33 TKLK 9,44 9,48 Total 33.93 37.81 Sumber: Olah Data Primer, 2014

6.1.3 Pembenihan

Belum semua petani di Desa Sukajadi melakukan penyemaian benih sendiri. Petani yang melakukan penyemaian benih terlebih dahulu mempersiapkan tempat pembenihan. Umumnya petani di Desa Sukajadi menggunakan benih varietas ciherang. Kegiatan ini dilakukan kurang lebih selama seminggu. Proses yang dilakukan adalah dengan melakukan penyeleksian benih, menyiapkan tempat pembenihan. Sawah yang akan digunakan untuk pembenihan dicangkul merata sedalam kira-kira 30 cm. Selanjutnya benih yang dipilih oleh petani adalah benih yang saat direndam dalam air selama beberapa hari berada dalam posisi tenggelam. Umumnya petani di Desa Sukajadi menggunakan benih yang dijual di toko pertanian di Pasar Cariu. Benih dijual dalam kisaran bobot lima sampai sepuluh gram dalam setiap kemasannya. Harga benihnya pun bervariasi berkisar dari harga Rp 10 000 – Rp 60 000 untuk setiap kemasannya. Berdasarkan data yang diperoleh, jumlah benih padi yang digunakan pada usahatani padi yang memanfaatkan limbah lebih sedikit dibandingkan jumlah benih padi yang digunakan pada usahatani padi yang tidak memanfaatkan limbah. Hal ini disebabkan luas lahan yang dimiliki petani yang tidak memanfaatkan limbah cenderung lebih luas dibandingkan dengan petani yang memanfaatkan limbah. Akibatnya, petani yang tidak memanfaatkan limbah memerlukan jumlah benih yang lebih banyak. Perbandingan penggunaan benih padi pada petani yang memanfaatkan limbah dengan petani yang tidak memanfaatkan limbah secara rinci dapat dilihat pada Tabel 20.