89 15,2, sebanyak 8 siswa yang mendapat skor D persentasenya 24,2, dan
sebanyak 7 siswa yang mendapat skor E persentasenya 21,2. Perhitungan statistik kemampuan akhir posttest dengan bantuan program SPSS 20 diperoleh hasil
sebagai berikut. Tabel 27. Hasil Perhitungan Statistik Posttest Kelompok Kontrol
Statistik Kelompok Kontrol
Reratamean 71,37
Median 73,33
Modus 83,33
Simpangan Baku 16,24926
Skor Minimum 36,67
Skor Maksimum 96,67
Berdasarkan data pada tabel perhitungan statistik tersebut dapat dijelaskan bahwa posttest pada kelompok kontrol mempunyai nilai reratamean sebesar 71,37,
median sebesar 73,33, modus sebesar 83,33, simpangan baku sebesar 16,24926, skor minimum sebesar 36,67, dan skor maksimum sebesar 96,67.
3. Data Hasil Observasi Pembelajaran Matematika pada Kelompok
Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Observasi dilaksanakan pada saat proses pembelajaran Matematika berlangsung. Observasi aktivitas guru dan siswa dilakukan terhadap kelompok
ekspermien dan kelompok kontrol selama proses pembelajaran Matematika berlangsung. Observasi dilakukan oleh pengamat yang merupakan teman sejawat
peneliti. Observasi ativitas guru dan siswa masing-masing terdiri dari 10 poin yang berkaitan dengan aktivitas saat proses pembelajaran berlangsung. Berikut
penjelasan terkait hasil observasi ativitas guru dan siswa dari masing-masing kelompok eksperimen dan kelompok kontrol.
90
a. Hasil Observasi Aktivitas Guru pada Kelompok Eksperimen
Hasil observasi aktivitas guru saat proses pembelajaran Matematika pada kelompok eksperimen ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 28. Hasil Observasi Aktivitas Guru Kelompok Eksperimen
No Aspek yang Diamati
Skor Pertemuan ke Jumlah
Skor 1
2 3
1. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai
materi bangun ruang 1
1 1
3 2.
Guru bersama siswa bertanya jawab mengenai materi bangun ruang
1 1
1 3
3 Guru mengajak siswa mempelajari materi
bangun ruang dengan menggunakan permainan kartu kuartet bangun ruang
1 1
1 3
4 Guru
menjelaskan langkah-langkah
permainan kartu kuartet bangun ruang 1
1 2
5. Guru memberi kesempatan siswa untuk
bertanya mengenai permainan kartu kuartet bangun ruang
1 1
1 3
6. Guru membimbing siswa saat bermain
kartu kuartet bangun ruang 1
1 1
3 7.
Guru memberi kesempatan kepada siswa untuk membentuk kelompok bermain
1 1
1 3
8. Guru bersama siswa membahas materi
bangun ruang yang terdapat pada kartu kuartet
1 1
1 3
9. Guru bersama siswa menarik kesimpulan
mengenai pembelajaran 1
1 1
3 10. Guru memberikan soal evaluasi kepada
masing-masing siswa 1
1 1
3
Jumlah 9
9 10
29
Persentase 100
90 100
96,6
Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas guru kelompok eksperimen tersebut di atas, diperoleh persentase 100 saat pembelajaran matematika pada
pertemuan pertama dan kedua. Persentase aktivitas pembelajaran matematika mengalami kenaikan pada pertemuan ketiga menjadi 100. Secara keseluruhan
91 ketiga pertemuan aktivitas pembelajaran matematika memperoleh persentase
96,6.
b. Hasil Observasi Aktivitas Siswa pada Kelompok Eksperimen
Hasil observasi aktivitas siswa saat proses pembelajaran Matematika pada kelompok eksperimen ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 29. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelompok Eksperimen No
Aspek yang Diamati Skor Pertemuan ke
Jumlah Skor
1 2
3
1. Siswa menyimak saat guru menjelaskan mengenai materi bangun ruang
1 1
2 2. Siswa tertarik dengan permainan kartu
kuartet bangun ruang 1
1 1
3 3
Siswa menyimak saat guru menjelaskan mengenai langkah-langkah permainan
kartu kuartet bangun ruang 1
1 2
4 Siswa mencoba bermain kartu kuartet
bangun ruang bersama teman 1
1 1
3 5. Siswa bertanya saat kesulitan bermain
kartu kuartet bangun ruang 1
1 1
3 6. Siswa
mengikuti langkah-langkah
permainan kartu kuartet bangun ruang 1
1 2
7. Siswa aktif bertanya dan menjawab pertanyaan dari guru mengenai bangun
ruang 1
1 1
3 8. Siswa menyebutkan materi bangun
ruang yang ada pada kartu kuartet bangun ruang
1 1
1 3
9. Siswa menyimpulkan pembelajaran 1
1 1
3 10. Siswa mengerjakan soal evaluasi dari
guru 1
1 2
Jumlah
7 9
10 26
Persentase 70
90 100
87 Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas siswa kelompok eksperimen
tersebut di atas, diperoleh persentase 70 saat pembelajaran matematika pada pertemuan pertama, pada pembelajaran matematika pertemuan kedua mengalami
kenaikan persentasenya menjadi 90, dan persentase aktivitas pembelajaran
92 matematika kembali mengalami kenaikan pada pertemuan ketiga menjadi 100.
Secara keseluruhan ketiga pertemuan aktivitas pembelajaran matematika memperoleh persentase 87.
c. Hasil Observasi Aktivitas Guru Kelompok Kontrol
Hasil observasi aktivitas guru saat proses pembelajaran Matematika pada kelompok kontrol ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 30. Hasil Observasi Aktivitas Guru Kelompok Kontrol
No Aspek yang Diamati
Skor Pertemuan ke Jumlah
Skor 1
2 3
1. Guru menjelaskan kepada siswa mengenai
alat peraga bangun ruang 1
1 1
3 2.
Guru menjelaskan kepada siswa mengenai unsur-unsur yang terdapat pada bangun
ruang 1
1 1
3 3
Guru menggunakan alat peraga saat menjelaskan materi bangun ruang
1 1
1 3
4 Guru bersama siswa bertanya jawab
tentang materi bangun ruang 1
1 1
3 5.
Guru dapat menguasai kelas dengan baik 1
1 1
3 6.
Guru melibatkan
siswa dalam
pembelajaran aktif 1
1 2
7. Guru
membimbing siswa
dalam melakukan diskusi
1 1
1 3
8. Guru memberikan kesempatan kepada
siswa untuk mempresentasikan hasil diskusi
1 1
1 3
9. Guru bersama siswa menarik kesimpulan
mengenai pembelajaran 1
1 1
3 10. Guru memberikan soal evaluasi kepada
masing-masing siswa
Jumlah 8
9 9
26
Persentase 80
90 90
87
Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas guru kelompok kontrol tersebut di atas, diperoleh persentase 80 saat pembelajaran matematika pada pertemuan
pertama, kemudian mengalami kenaikan persentasenya menjadi 90 pada
93 pertemuan kedua dan ketiga. Secara keseluruhan ketiga pertemuan aktivitas
pembelajaran matematika memperoleh persentase 87. d.
Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelompok Kontrol
Hasil observasi aktivitas siswa saat proses pembelajaran Matematika pada kelompok kontrol ditunjukkan pada tabel di bawah ini.
Tabel 31. Hasil Observasi Aktivitas Siswa Kelompok Kontrol No
Aspek yang Diamati Skor Pertemuan ke
Jumlah Skor
1 2
3
1. Siswa tertarik terhadap mata pelajaran
matematika bangun ruang 1
1 1
3 2.
Siswa menyimak
penjelasan guru
mengenai materi
bangun ruang
matematika menggunakan alat peraga bangun ruang
1 1
1 3
3 Siswa aktif bertanya dan menjawab
pertanyaan mengenai materi bangun ruang
1 1
2 4
Siswa mencoba menunjukkan unsur- unsur bangun ruang menggunakan alat
peraga bangun ruang 1
1 1
3 5.
Siswa mengikuti kegiatan pembelajaran dengan tertib
1 1
6. Siswa berkelompok dan bekerjasama
dalam kegiatan diskusi 1
1 1
3 7.
Siswa mengemukakan pendapanya saat kegiatan berdiskusi
1 1
1 3
8. Siswa mempresentasikan hasil diskusi
1 1
1 3
9. Siswa
dapat menyimpulkan
pembelajaran 1
1 1
3 10. Siswa mengerjakan soal evaluasi dari
guru
Jumlah 7
8 9
24
Persentase
70 80
90 80
Berdasarkan tabel hasil observasi aktivitas siswa kelompok eksperimen tersebut di atas, diperoleh persentase 70 saat pembelajaran matematika pada
pertemuan pertama, pada pembelajaran matematika pertemuan kedua mengalami
94 kenaikan persentasenya menjadi 80, dan persentase aktivitas pembelajaran
matematika kembali mengalami kenaikan pada pertemuan ketiga menjadi 90. Secara keseluruhan ketiga pertemuan aktivitas pembelajaran matematika
memperoleh persentase 80. D.
Analisis Data 1.
Perbandingan Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen dan Kelompok Kontrol
Berikut ini tabel perhitungan statistik nilai pretest dan posttest materi geometri bangun ruang yang diperoleh kelompok eksperimen dan kelompok
kontrol. Tabel 32. Perhitungan Statistik Nilai Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen dan
Kontrol
Statistik Kelompok
Eksperimen Kelompok Kontrol
Pretest Posttest
Pretest Posttest
Reratamean 59,97
79,08 55,78
71,37 Median
63,33 76,67
56,67 73,33
Modus 70,00
76,67 66,67
83,33 Simpangan Baku
12,016 7,176
17,66352 16,24926 Skor Minimum
23,33 66,67
26,67 36,67
Skor Maksimum 76,67
96,67 90,00
96,67 Berdasarkan tabel perhitungan statistik di atas, nilai rata-rata pretest yang
diperoleh kelompok eksperimen sebesar 59,97 dan kelompok kontrol sebesar 55,78. Sedangkan nilai rata-rata posttest yang diperoleh kelompok eksperimen sebesar
79,08 dan kelompok kontriol sebesar 71,37. Perbedaan nilai rata-rata antara kelompok eksperimen dan kelompok kontrol ditunjukkan pada diagram batang di
bawah ini.
95 Gambar 17. Diagram Perbandingan Nilai Rata-Rata Pretest-Posttest
Kelompok Eksperimen dan Kontrol Berdasarkan tabel dan grafik di atas, dapat diketahui bahwa kemampuan
kognitif siswa sebelum diberikan treatment menggunakan permainan kartu kuartet bangun ruang nilai rata-rata pretest kelompok eksperimen sebesar 59,87 dan
mengalami perubahan setelah diberikan treatment dengan nilai rata-rata posttest menjadi 79,08. Perbedaan atau selisih nilai rata-rata pretest dan posttest kelompok
eksperimen sebesar 19,11. Sedangkan kemampuan kognitif siswa kelompok kontrol sebelum belajar menggunakan alat peraga bangun ruang nilai rata-rata
pretest sebesar 55,78 dan nilai rata-rata posttest sebesar 71,37. Perubahan nilai rata- rata pretest dan posttest kelompok kontrul sebesar 15,59. Dapat dikatakan bahwa
hasil belajar matematika kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berhasil mencapai KKM yang telah ditentukan yaitu 67.
Kesimpulan dari pernyataan di atas yaitu hasil belajar yang baik dan memberikan dampak positif terhadap kemampuan dan pemahaman siswa terhadap
10 20
30 40
50 60
70 80
90
Pretest Posttest
Perubahan Hasil
59.97 79.08
19.11 55.78
71.37
15.59
Nilai Rata-Rata Pretest-Posttest Kelompok Eksperimen dan Kontrol
Kelompok Eksperimen Kelompok Kontrol
96 materi yang disampaikan oleh peneliti. Namun untuk mengetahui perubahan hasil
belajar baik dari kelompok eksperimen maupun kelompok kontrol tidak hanya ditentukan dari perbedaan nilai rata-rata mean, tetapi juga menggunakan analisis
uji normalitas, uji homogenitas, uji-t, dan uji normalitas gain.
2. Uji Prasyarat Analisis