Data Hasil Penelitian Kelompok Eksperimen yang Menggunakan

78 Beberapa siswa diminta untuk maju ke depan menunjukkan dan menjelaskan bagian-bagian bangun ruang kerucut dan tabung yang disesuaikan dengan sifat-sifat yang dimiliki bangun ruang tersebut. Selanjutnya guru meminta siswa membentuk kelompok untuk mengerjakan soal-soal yang ada di buku LKS siswa. Setelah selesai perwakilan dari masing-masing kelompok untuk menuliskan jawaban di papan tulis dan dibahas bersama dengan guru. Dan diakhir kegiatan pembelajaran guru membimbing siswa untuk membuat kesimpulan terkait materi yang telah dipelajari. e. Pemberian Post Test Pada Kelompok Kontrol Pemberian posttest untuk kelompok kontrol dilaksanakan pada hari Rabu, 29 Maret 2017. Soal posttest yang diberikan kepada kelompok kontrol sama seperti pada kelompok eksperimen berupa pilihan ganda dengan jumlah 30 soal.

C. Deskripsi Data Hasil Penelitian

1. Data Hasil Penelitian Kelompok Eksperimen yang Menggunakan

Permainan Kartu Kuartet Bangun Ruang a. Kemampuan Awal Kelompok Eksperimen Data penelitian terkait kemampuan awal kelompok eksperimen dapat diketahui melalui hasil pretest yang ditunjukkan menggunakan tabel. Dengan adanya tabel tersebut dapat memperjelas data penelitian yang diperoleh. Berikut tabel kriteria penilaian akhir patokan hasil belajar dalam penelitian ini Zainal Arifin, 2010: 236. 79 Tabel 13. Konversi Penilaian Akhir Patokan Hasil Belajar SkorNilai Kategori 90-100 A sangat baik 80-89 B baik 70-79 C cukup 60-69 D kurang ≤ 59 E sangat kurang Hasil belajar kemampuan awal pretest kelompok eksperimen ditunjukkan dengan tabel distribusi frekuensi berikut ini. Tabel 14. Distribusi Frekuensi Pretest Kelompok Eksperimen SkorNilai Frekuensi Persentase 90-100 80-89 70-79 8 27,6 60-69 10 34,5 ≤ 59 11 37,9 Jumlah 29 100 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi kemampuan awal pretest kelompok eksperimen dapat digambarkan diagram sebagai berikut. Gambar 10. Diagram Nilai Pretest Kelompok Eksperimen Tabel dan diagram batang di atas menunjukkan bahwa hasil belajar kemampuan awal pretest kelompok eksperimen yaitu tidak ada siswa yang mendapat skor A persentasenya 0, tidak ada siswa yang mendapat skor B persentasenya 0, sebanyak 8 siswa yang mendapat skor C persentasenya 27,6, 5 10 15 ≤ 59 60-69 70-79 80-89 90-100 11 10 8 Nilai Pretest Kelompok Eksperimen 80 sebanyak 10 siswa yang mendapat skor D persentasenya 34,5, dan sebanyak 11 siswa yang mendapat skor E persentasenya 37,9. Perhituungan statistik kemampuan awal pretest dengan bantuan program SPSS 20 diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 15. Hasil Perhitungan Statistik Pretest Kelompok Eksperimen Statistik Kelompok Eksperimen Reratamean 59,77 Median 63,33 Modus 70,00 Simpangan Baku 12,016 Skor Minimum 23,33 Skor Maksimum 76,67 Berdasarkan data pada tabel perhitungan statistik tersebut dapat dijelaskan bahwa pretest pada kelompok eksperimen mempunyai nilai reratamean sebesar 59,77, median sebesar 63,33, modus sebesar 70,00, simpangan baku sebesar 12,016, skor minimum sebesar 23,33, dan skor maksimum sebesar 76,67. b. Kemampuan Akhir Kelompok Eksperimen Data penelitian terkait kemampuan akhir kelompok eksperimen dapat diketahui melalui hasil evaluasi treatment I, evaluasi treatment II, evaluasi treatment III, dan posttest yang diperoleh setelah dilaksanakannya kegiatan pembelajaran dengan menggunakan permainan Kartu Kuartet Bangun Ruang. Hasil belajar kemampuan akhir kelompok eksperimen tersebut ditunjukkan dengan tabel distribusi frekuensi berikut ini. 81 Tabel 16. Distribusi Frekuensi Evaluasi Treatment I Kelompok Eksperimen SkorNilai Frekuensi Persentase 90-100 18 62,1 80-89 6 20,7 70-79 2 6,9 60-69 3 10,3 ≤ 59 Jumlah 29 100 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi kemampuan akhir kelompok eksperimen dapat digambarkan diagram sebagai berikut. Gambar 11. Diagram Nilai Evaluasi Treatment I Kelompok Eksperimen Tabel dan diagram batang di atas menunjukkan bahwa hasil belajar pada treatment I kelompok eksperimen yaitu sebanyak 18 siswa yang mendapat skor A persentasenya 62,1, sebanyak 6 siswa yang mendapat skor B persentasenya 20,7, sebanyak 2 siswa yang mendapat skor C persentasenya 6,9, sebanyak 3 siswa yang mendapat skor D persentasenya 10,3, dan tidak ada siswa yang mendapat skor E persentasenya 0. Perhitungan statistik evaluasi treatment I dengan bantuan program SPSS 20 diperoleh hasil sebagai berikut. 5 10 15 20 ≤ 59 60-69 70-79 80-89 90-100 3 2 6 18 Nilai Evaluasi Treatment I Kelompok Eksperimen 82 Tabel 17. Hasil Perhitungan Statistik Evaluasi Treatment I Kelompok Eksperimen Statistik Kelompok Eksperimen Reratamean 85,86 Median 90,00 Modus 100 Simpangan Baku 16,586 Skor Minimum 40 Skor Maksimum 100 Berdasarkan data pada tabel perhitungan statistik tersebut dapat dijelaskan bahwa evaluasi treatment I pada kelompok eksperimen mempunyai nilai reratamean sebesar 85,86, median sebesar 90,00, modus sebesar 100, simpangan baku sebesar 16,586, skor minimum sebesar 40, dan skor maksimum sebesar 100. Tabel 18. Distribusi Frekuensi Evaluasi Treatment II Kelompok Eksperimen SkorNilai Frekuensi Persentase 90-100 16 55,3 80-89 6 20,7 70-79 5 17,2 60-69 1 3,4 ≤ 59 1 3,4 Jumlah 29 100 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi kemampuan akhir kelompok eksperimen dapat digambarkan diagram sebagai berikut. Gambar 12. Diagram Nilai Evaluasi Treatment II Kelompok Eksperimen 10 20 ≤ 59 60-69 70-79 80-89 90-100 1 1 5 6 16 Nilai Evaluasi Treatment II Kelompok Eksperimen 83 Tabel dan diagram batang di atas menunjukkan bahwa hasil belajar pada treatment II kelompok eksperimen yaitu sebanyak 16 siswa yang mendapat skor A persentasenya 55,3, sebanyak 6 siswa yang mendapat skor B persentasenya 20,7, sebanyak 5 siswa yang mendapat skor C persentasenya 17,2, sebanyak 1 siswa yang mendapat skor D persentasenya 3,4, dan sebanyak 1 siswa yang mendapat skor E persentasenya 3,4. Perhitungan statistik evaluasi treatment II dengan bantuan program SPSS 20 diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 19. Hasil Perhitungan Statistik Evaluasi Treatment II Kelompok Eksperimen Statistik Kelompok Eksperimen Reratamean 83,44 Median 90 Modus 90 Simpangan Baku 12,327 Skor Minimum 50 Skor Maksimum 100 Berdasarkan data pada tabel perhitungan statistik tersebut dapat dijelaskan bahwa evaluasi treatment II pada kelompok eksperimen mempunyai nilai reratamean sebesar 83,44, median sebesar 90, modus sebesar 90, simpangan baku sebesar 12,327, skor minimum sebesar 50, dan skor maksimum sebesar 100. Tabel 20. Distribusi Frekuensi Evaluasi Treatment III Kelompok Eksperimen SkorNilai Frekuensi Persentase 90-100 13 44,8 80-89 10 34,5 70-79 4 13,8 60-69 2 6,9 ≤ 59 Jumlah 29 100 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi kemampuan akhir kelompok eksperimen dapat digambarkan diagram sebagai berikut. 84 Gambar 13. Diagram Nilai Evaluasi Treatment III Kelompok Eksperimen Tabel dan diagram batang di atas menunjukkan bahwa hasil belajar pada treatment III kelompok eksperimen yaitu sebanyak 13 siswa yang mendapat skor A persentasenya 44,8, sebanyak 10 siswa yang mendapat skor B persentasenya 34,5, sebanyak 4 siswa yang mendapat skor C persentasenya 13,8, sebanyak 2 siswa yang mendapat skor D persentasenya 6,9, dan tidak ada siswa yang mendapat skor E persentasenya 0. Perhitungan statistik evaluasi treatment III dengan bantuan program SPSS 20 diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 21. Hasil Perhitungan Statistik Evaluasi Treatment III Kelompok Eksperimen Statistik Kelompok Eksperimen Reratamean 85,17 Median 80 Modus 80 Simpangan Baku 12,989 Skor Minimum 60 Skor Maksimum 100 Berdasarkan data pada tabel perhitungan statistik tersebut dapat dijelaskan bahwa evaluasi treatment III pada kelompok eksperimen mempunyai nilai reratamean sebesar 85,17, median sebesar 80, modus sebesar 80, simpangan baku sebesar 12,989, skor minimum sebesar 60, dan skor maksimum sebesar 100. 5 10 15 ≤ 59 60-69 70-79 80-89 90-100 2 4 10 13 Nilai Evaluasi Treatment III Kelompok Eksperimen 85 Tabel 22. Distribusi Frekuensi Posttest Kelompok Eksperimen SkorNilai Frekuensi Persentase 90-100 3 10,3 80-89 11 37,9 70-79 13 44,9 60-69 2 6,9 ≤ 59 Jumlah 29 100 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi kemampuan akhir kelompok eksperimen dapat digambarkan diagram sebagai berikut. Gambar 14. Diagram Nilai Posttest Kelompok Eksperimen Tabel dan diagram batang di atas menunjukkan bahwa hasil belajar kemampuan akhir posttest kelompok eksperimen yaitu sebanyak 3 siswa yang mendapat skor A persentasenya 10,3, sebanyak 11 siswa yang mendapat skor B persentasenya 37,9, sebanyak 13 siswa yang mendapat skor C persentasenya 44,9, sebanyak 2 siswa yang mendapat skor D persentasenya 6,9, dan tidak siswa ada yang mendapat skor E persentasenya 0. Perhitungan statistik kemampuan akhir posttest dengan bantuan program SPSS 20 diperoleh hasil sebagai berikut. 5 10 15 ≤ 59 60-69 70-79 80-89 90-100 2 13 11 3 Nilai Posttest Kelompok Eksperimen 86 Tabel 23. Hasil Perhitungan Statistik Posttest Kelompok Eksperimen Statistik Kelompok Eksperimen Reratamean 79,08 Median 76,67 Modus 76,67 Simpangan Baku 7,176 Skor Minimum 66,67 Skor Maksimum 96,67 Berdasarkan data pada tabel perhitungan statistik tersebut dapat dijelaskan bahwa posttest pada kelompok eksperimen mempunyai nilai reratamean sebesar 79,08, median sebesar 76,67, modus sebesar 76,67, simpangan baku sebesar 7,176, skor minimum sebesar 66,67, dan skor maksimum sebesar 96,67. 2. Data Hasil Belajar Kelompok Kontrol yang Menggunakan Metode Ceramah

a. Kemampuan Awal Kelompok Kontrol

Data penelitian terkait kemampuan awal kelopok kontrol dapat diketahui melalui hasil pretest yang ditunjukkan menggunakan tabel. Dengan adanya tabel tersebut dapat memperjelas data penelitian yang diperoleh. Hasil belajar kemampuan awal pretest kelompok kontrol tersebut ditnjukkan dengan tabel distribusi frekuensi berikut ini. Tabel 24. Distribusi Frekuensi Pretest Kelompok Kontrol SkorNilai Frekuensi Persentase 90-100 1 3 80-89 2 6,1 70-79 5 15,2 60-69 8 24,2 ≤ 59 18 54,5 Jumlah 34 100 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi kemampuan awal pretest kelompok kontrol dapat digambarkan diagram sebagai berikut. 87 Gambar 15. Diagram Nilai Pretest Kelompok Kontrol Tabel dan diagram batang di atas menunjukkan bahwa hasil belajar kemampuan awal pretest kelompok kontrol yaitu sebanyak 1 siswa yang mendapat skor A persentasenya 3, sebanyak 2 siswa yang mendapat skor B persentasenya 6,1, sebanyak 5 siswa yang mendapat skor C persentasenya 15,2, sebanyak 8 siswa yang mendapat skor D persentasenya 24,2, dan 18 siswa yang mendapat skor E persentasenya 54,5. Perhitungan statistik kemampuan awal pretest dengan bantuan program SPSS 20 diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 25. Hasil Perhitungan Statistik Pretest Kelompok Kontrol Statistik Kelompok Kontrol Reratamean 55,78 Median 56,67 Modus 66,67 Simpangan Baku 17,66352 Skor Minimum 26,67 Skor Maksimum 90,00 Berdasarkan data pada tabel perhitungan statistik tersebut dapat dijelaskan bahwa pretest pada kelompok kontrol mempunyai nilai reratamean sebesar 55,78, median sebesar 56,67, modus sebesar 66,67, simpangan baku sebesar 17,66352, skor minimum sebesar 26,67, dan skor maksimum sebesar 90,00. 5 10 15 20 ≤ 59 60-69 70-79 80-89 90-100 18 8 5 2 1 Nilai Pretest Kelompok Kontrol 88

b. Kemampuan Akhir Kelompok Kontrol

Data penelitian terkait kemampuan akhir kelompok kontrol dapat diketahui melalui hasil posttest yang diperoleh setelah dilaksanakannya kegiatan pembelajaran dengan menggunakan metode ceramah. Hasil belajar kemampuan akhir posttest kelompok kontrol tersebut ditunjukkan dengan tabel distribusi frekuensi berikut ini. Tabel 26. Distribusi Frekuensi Posttest Kelompok Kontrol SkorNilai Frekuensi Persentase 90-100 6 18,2 80-89 8 24,2 70-79 5 15,2 60-69 8 24,2 ≤ 59 7 21,2 Jumlah 34 100 Berdasarkan tabel distribusi frekuensi kemampuan akhir posttest kelompok kontrol dapat digambarkan diagram sebagai berikut. Gambar 16. Diagram Nilai Posttest Kelompok Kontrol Tabel dan diagram batang di atas menunjukkan bahwa hasil belajar kemampuan akhir posttest kelompok kontrol yaitu sebanyak 6 siswa yang mendapat skor A persentasenya 18,2, sebanyak 8 siswa yang mendapat skor B persentasenya 24,2, sebanyak 5 siswa yang mendapat skor C persentasenya 2 4 6 8 ≤ 59 60-69 70-79 80-89 90-100 7 8 5 8 6 Nilai Posttest Kelompok Kontrol 89 15,2, sebanyak 8 siswa yang mendapat skor D persentasenya 24,2, dan sebanyak 7 siswa yang mendapat skor E persentasenya 21,2. Perhitungan statistik kemampuan akhir posttest dengan bantuan program SPSS 20 diperoleh hasil sebagai berikut. Tabel 27. Hasil Perhitungan Statistik Posttest Kelompok Kontrol Statistik Kelompok Kontrol Reratamean 71,37 Median 73,33 Modus 83,33 Simpangan Baku 16,24926 Skor Minimum 36,67 Skor Maksimum 96,67 Berdasarkan data pada tabel perhitungan statistik tersebut dapat dijelaskan bahwa posttest pada kelompok kontrol mempunyai nilai reratamean sebesar 71,37, median sebesar 73,33, modus sebesar 83,33, simpangan baku sebesar 16,24926, skor minimum sebesar 36,67, dan skor maksimum sebesar 96,67.

3. Data Hasil Observasi Pembelajaran Matematika pada Kelompok

Dokumen yang terkait

Efektivitas penggunaan media permainan kartu dalam meningkatkan hasil belajar IPS terpadu siswa pada materi ekonomi (penelitian tindakan kelas di SMP Darussalam Cimanggis-Ciputat)

4 40 140

Geometri Bangun Ruang SD

2 26 21

PENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SEGIEMPAT DENGAN METODE PERMAINAN KARTU KUARTET Peningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Pada Segiempat Dengan Metode Permainan Kartu Kuartet (PTK Pada Siswa Kelas VII Semester Ganap SMP Muhamma

0 0 15

PENINGKATKAN MINAT DAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA PADA SEGIEMPAT DENGAN METODE PERMAINAN KARTU KUARTET Peningkatkan Minat Dan Hasil Belajar Matematika Pada Segiempat Dengan Metode Permainan Kartu Kuartet (PTK Pada Siswa Kelas VII Semester Ganap SMP Muhamma

0 0 12

Peningkatan Hasil Belajar Siswa Kelas V SD Negeri Jamasih 01Brebes pada Materi Pokok Sifat-sifat Bangun Ruang Melalui Penggunaan Alat Peraga Bangun Ruang.

0 0 1

PENGEMBANGAN MEDIA PERMAINAN KARTU KUARTET SATUAN WAKTU MATEMATIKA (KUANTUM) UNTUK SISWA KELAS V SD NEGERI SARIKARYA YOGYAKARTA.

2 18 167

PENGARUH PENGGUNAAN MEDIA KARTU BERGAMBAR TERHADAP HASIL BELAJAR IPS SISWA KELAS V SD NEGERI DAYUHARJO SLEMAN.

0 0 196

UPAYA MENINGKATAN HASIL BELAJAR GEOMETRI BANGUN RUANG MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN MATEMATIKA REALISTIK (PMR) PADA SISWA KELAS V SD NEGERI KARANGNONGKO 1 KALASAN SLEMAN.

0 1 182

MENINGKATKAN HASIL BELAJAR MATEMATIKA MATERI LUAS BANGUN RUANG MELALUI PENGGUNAAN MEDIA BANGUN RUANG PADA SISWA KELAS VI SD NEGERI KEMBANGKUNING 1 WINDUSARI.

0 4 51

Pengaruh Penggunaan Media Kartu Kuartet (1)

0 1 58