15 d.  Tahap Deduksi
Tahap deduksi ini siswa sudah mampu menrik kesimpulan dari hal-hal yang bersifat umum menuju ke hal-hal yang bersifat khusus. Sebagai contoh, dalam
pembuktian segitiga yang sama dan sebangun yaitu sudut-sudut, sisi-sisi-sisi, dan sudut-sisi-sudut dapat dipahami. Namun siswa belum memahami mengapa
pernyataan itu benar dan mengapa pernyataan tersebut dapat dijadikan alasan dalam pembuktian dua segitiga yang sama dan sebangun.
e.  Tahap Akurasi Tahap  akurasi  ini  siswa  sudah  mulai  menyadari  pentingnya  ketepatan  dari
prinsip  dasar  yang  melandasi  suatu  pembuktian.  Tahap  ini  merupakan  tahap berpikir tinggi, rumit, dan kompleks.
Berdasarkan  uraian  di  atas,  dalam  kegiatan  pembelajaran  matematika  di sekolah  guru  dituntut  untuk  menyesuaikan  kemampuan  dan  perkembangan
siswanya. Dalam menyampaikan materi pelajaran dimulai dari hal-hal yang bersifat umum,  kemudian  dilanjutkan  dengan  hal-hal  yang  bersifat  khusus.  Guru  dalam
kegiatan  pembelajaran  mempunyai  peran  sebagai  pembimbing  siswa-siswanya untuk  menemukan  dan  membangun  sendiri  pengetahuannya  serta  menyelesaikan
permasalahan dengan pengetahuan yang dimilikinya.
4. Ruang Lingkup Pembelajaran Matematika Kelas V Sekolah Dasar
Ruang  lingkup  Matematika  kelas  V  Sekolah  Dasar  dalam  Kurikulum  2006 meliputi operasi hitung bilangan, geometri, dan pengukuran. Sesuai dengan silabus
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP 2006, Standar Kompetensi SK dan
16 Kompetensi Dasar KD mata pelajaran matematika Kelas V semester II sebagai
berikut. Tabel 1. Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar Kelas V Semester II
Standar Kompetensi Kompetensi Dasar
5.  Menggunakan  pecahan dalam
pemecahan masalah
5.1 5.2
5.3 5.4
Mengubah  pecahan  biasa  ke  bentuk  persen dan sebaliknya.
Menjumlahkan dan mengurangkan berbagai bentuk pecahan.
Mengalikan  dan  membagi  berbagai  bentuk pecahan.
Menggunakan  pecahan  dalam  masalah perbandingan dan skala.
6.  Memahami  sifat-sifat bangun
ruang dan
hubungan antar bangun 6.1
6.2 6.3
6.4 6.5
Mengidentifikasi sifat-sifat bangun datar. Mengidentifikasi sifat-sifat bangun ruang.
Menentukan  jaring-jaring  berbagai  bangun ruang sederhana.
Menyelidiki  sifat-sifat  kesebangunan  dan simetri.
Menyelesaikan  masalah  yang  berkaitan dengan  bangun  datar  dan  bangun  ruang
sederhana.
Peneliti menenetukan kompetensi dasar 6.2 dalam penelitian ini. Kompetensi dasar  6.2  pada  kelas  V  semester  genap  yaitu  mengidentifikasi  sifat-sifat  bangun
ruang. Pada mata pelajaran matematika kelas V Sekolah Dasar semester genap KD 6.2  materi  geometri  bangun  ruang  meliputi  sifat-sifat  pada  bangun  ruang  kubus,
balok, prisma segitiga, limas segitiga, limas segiempat, tabung, dan kerucut.
5. Geometri Bangun Ruang
a. Pengertian Bangun Ruang
Pengertian bangun dalam Ensiklopedia Matematika 2005: 18 yaitu bangun- bangun geometri dan bangun-bangun aljabar. Bangun geometri tersebut terdiri dari
17 bangun datar dan bangun ruang. Bangun datar yakni bangun berdimensi dua yang
memiliki dua unsur yaitu panjang dan lebar, sedangkan bangun ruang yakni bangun berdimensi tiga yang memiliki tiga unsur yaitu panjang, lebar, dan tinggi.
Menurut Subarinah 2006: 136 yang dimaksud dengan bangun ruang yaitu bangun geometri dimensi tiga dengan batas-batas berbentuk bidang datar dan atau
bidang lengkung. Sedangkan menurut Tim Matematika dalam Abdul Halim 2012, unsur yang terdapat pada bangun ruang yaitu:
1  Sisi adalah bidang yang membentuk suatu bangun ruang. Bidang tersebut biasanya berupa bidang datar ataupun bidang lengkung selimut.
2  Rusuk  adalah  garis  yang  merupakan  pertemuan  antara  dua  buah  sisi. Garis tersebut bisa berupa garis lurus ataupun garis lengkung.
3  Titik sudut adalah titik yang merupakan pertemuan dua buah rusuk atau lebih.
Berdasarkan uraian pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa bangun ruang merupakan bangun berdimensi tiga dengan batas-batas berbentuk bidang datar atau
bidang lengkung yang memiliki panjang, lebar, dan tinggi. Selain itu bangun ruang juga memiliki tiga unsur yaitu sisi, rusuk, dan titik. Bangun ruang yang dipelajari
di sekolah dasar khususnya kelas V Sekolah Dasar antara lain kubus, balok, prisma, limas, tabung, dan kerucut.
b. Macam-Macam Bangun Ruang
Macam-macam  bangun  ruang  yang  dipelajari  pada  mata  pelajaran Matematika kelas V Sekolah Dasar adalah sebagai berikut.
1 Bangun Ruang Kubus
Kubus  merupakan  prisma  tegak  khusus  yang  semua  sisinya  dibatasi  oleh bangun datar persegi. Bangun ruang kubus memiliki ciri khas yaitu memiliki enam
buah sisi yang sama Negoro dan Harahap, 2005: 162.
18 Gambar 1. Bangun Ruang Kubus
Sifat-sifat bangun ruang kubus, antara lain: a  Bangun ruang kubus memiliki 8 buah titik sudut, yaitu titik sudut A, titik sudut
B, titik sudut C, titik sudut D, titik sudut E, titik sudut F, titik sudut G, dan titik sudut H.
b  Bangun  ruang  kubus  memiliki  12  buah  rusuk  yang  sama  panjangnya,  yaitu rusuk  AB,  rusuk  BC,  rusuk  CD,  rusuk  DA,  rusuk  EF,  rusuk  FG,  rusuk  GH,
rusuk HE, rusuk AE, rusuk DH, rusuk CG, dan rusuk BF. c  Bangun ruang kubus memiliki 6 buah sisi berbentuk persegi yang sejajar dan
sebangun,  yaitu  sisi  ABCD,  sisi  EFGH,  sisi  ABFE,  sisi  DCGH,  sisi  ADHE, dan sisi BCGF.
d  Rumus volume dan luas permukaan kubus, yaitu: � � �  =
× ×
���  �� � �� = 6  ×
×
2 Bangun Ruang Balok
Balok  adalah  suatu  bangun  ruang  yang  dibatasi  oleh  enam  buah  persegi panjang  yang  sepasang-sepasang  sejajar  dan  setiap  tiga  persegi  panjang  yang
berdekatan saling tegak lurus Subarinah, 2006: 139.
19 Gambar 2. Bangun Ruang Balok
Sifat-sifat bangun ruang balok, antara lain: a  Bangun ruang balok memiliki 8 buah titik sudut, yaitu titik sudut K, titik sudut
L, titik sudut M, titik sudut N, titik sudut P, titik sudut Q, titik sudut R, dan titik sudut S.
b  Bangun ruang balok memiliki 12 buah rusuk, yaitu rusuk KL, rusuk LM, rusuk MN, rusuk NK, rusuk PQ, rusuk QR, rusuk RS, rusuk SP, rusuk KP, rusuk NS,
rusuk MR, dan rusuk LQ. c  Bangun ruang balok memiliki 6 buah sisi yang tersusun dari 3 pasang bangun
datar persegi panjang yang sejajar dan sebangun, yaitu sisi KLMN, sisi PQRS, sisi KPSN, sisi LQRM, sisi KPQL, dan sisi NSRM.
d  Rumus volume dan luas permukaan balok, yaitu: � � � = � � ��  × ��
× ��� ���  ��
� �� = 2  × [ � × � + � × + � × ]
3 Bangun Ruang Prisma Segitiga
Prisma  segitiga  merupakan  bangun  ruang  yang  dibatasi  dua  bidang  sejajar yaitu bidang alas dan bidang atas yang sebangun dan berbentuk segitiga, sedangkan
bidang lainnya saling berpotongan menurut garis sejajar Subarinah, 2006: 139.
20 Gambar 3. Bangun Ruang Prisma Segitiga
Sifat-sifat bangun ruang prisma segitiga, antara lain: a  Bangun ruang prisma segitiga memiliki 6 buah titik sudut, yaitu titik sudut A,
titik sudut B, titik sudut C, titik sudut D, titik sudut E, dan titik sudut F. b  Bangun ruang prisma segitiga memiliki 9 buah rusuk, yaitu rusuk AB, rusuk
BC, rusuk CA, rusuk DE, rusuk EF, rusuk FD, rusuk AD, rusuk BE, dan rusuk CF.
c  Bangun ruang prisma segitiga memiliki 5 buah sisi yang tersusun dari sepasang bangun  datar  segitiga  sebagai  sisi  bawah  alas  dan  sisi  atas  tutup  yang
sebangun dan sejajar. serta 3 buah bangun datar persegi panjang sebagai sisi tegak, yaitu sisi ABC, sisi DEF, sisi ABED, sisi BCFE, dan sisi ACFD.
4 Bangun Ruang Limas Segiempat
Limas segiempat merupakan bangun ruang yang dibatasi oleh bangun  datar segiempat  sebagai  sisi  alas  dan  empat  buah  bangun  datar  segitiga  yang  bagian
alasnya menyesuaikan sisi-sisi dari bangun datar segiempat tersebut dan puncaknya berhimpit Subarinah, 2006: 141.
21 Gambar 4. Bangun Ruang Limas Segiempat
Sifat-sifat bangun ruang limas segiempat, antara lain: a  Bangun ruang limas segiempat memiliki 5 buah titik sudut, yaitu titik sudut A,
titik sudut B, titik sudut C, titik sudut D, dan titik sudut T. b  Bangun ruang limas segiempat memiliki 8 buah rusuk, yaitu rusuk AB, rusuk
BC, rusuk CD, rusuk DA, rusuk AT, rusuk BT, rusuk CT, dan rusuk DT. c  Bangun ruang limas segiempat memiliki 5 buah sisi yang tersusun dari sebuah
bangun  datar  segiempat  sebagai  sisi  bawah  alas  dan  4  buah  bangun  datar segitiga sebagai sisi tegak, yaitu sisi ABCD, sisi ABT, sisi BCT, sisi CDT, dan
sisi DAT.
5 Bangun Ruang Limas Segitiga
Limas  segitiga  merupakan  bangun  ruang  yang  dibatasi  oleh  bangun  datar segitiga sebagai sisi alas dan tiga buah bangun datar segitiga yang bagian alasnya
menyesuaikan sisi-sisi dari bidang alas segitiga tersebut dan puncaknya berhimpit Subarinah, 2006: 141.
22 Gambar 5. Bangun Ruang Limas Segitiga
Sifat-sifat bangun ruang limas segitiga, antara lain: a  Bangun ruang limas segitiga memiliki 4 buah titik sudut, yaitu titik sudut A,
titik sudut B, titik sudut C, dan titik sudut T. b  Bangun ruang limas segitiga memiliki 6 buah rusuk, yaitu rusuk AB, rusuk BC,
rusuk CA, rusuk AT, rusuk BT, dan rusuk CT. c  Bangun ruang limas segitiga memiliki 4 buah sisi yang tersusun dari sebuah
bangun  datar  segitiga  sebagai  sisi  bawah  alas  dan  3  buah  bangun  datar segitiga sebagai sisi yang saling berhimpit membentuk puncak, yaitu sisi ABC,
sisi ABT, sisi BCT, dan sisi CAT.
6 Bangun Ruang Kerucut
Kerucut  merupakan  bangun  ruang  yang  terdiri  dari  dua  bidang  datar  yaitu lingkaran sebagai bidang alas dan segitiga siku-siku dengan alas lengkung sebagai
sisi selimutnya Negoro dan Harahap, 2005: 151.
Gambar 6. Bangun Ruang Kerucut
23 Sifat-sifat bangun ruang kerucut, antara lain:
a  Bangun ruang kerucut memiliki dua buah sisi yang tersusun dari bidang datar lingkaran sebagai sisi bawah alas dan bidang lengkung sebagai sisi selimut.
b  Bangun  ruang  kerucut  tidak  memiliki  titik  sudut,  tetapi  pada  bagian  atas kerucut terdapat titik puncak sebagai pertemuan sisi selimutnya.
c  Bangun ruang kerucut memiliki 1 buah rusuk yang berbentuk lingkaran. d  Jarak dari titik puncak ke sisi alas kerucut disebut tinggi kerucut.
7 Bangun Ruang Tabung
Tabung  merupakan  suatu  bangun  ruang  yang  dibatasi  sepasang  lingkaran bidang atas dan bidang alas yang kongruen dan bidang lengkung yang berbentuk
persegi panjang Subarinah, 2006: 140.
Gambar 7. Bangun Ruang Tabung Sifat-sifat bangun ruang tabung, antara lain:
a  Bangun ruang tabung tidak memiliki titik sudut karena rusuk-rusuknya tidak saling bertemu.
b  Bangun ruang tabung memiliki 2 buah rusuk yang berbentuk lingkaran. c  Bangun ruang tabung memiliki 3 buah sisi yaitu 2 buah bidang datar lingkaran
sebagai sisi alas dan sisi atas, serta bidang datar persegi panjang sebagai sisi selimut.
24 d  Jarak dari sisi alas ke sisi atas tabung disebut tinggi tabung.
Berikut  ini  benda-benda  dalam  kehidupan  sehari-hari  yang  berberbentuk bangun  ruang  kubus,  balok,  prisma  segitiga,  limas  segitiga,  limas  segiempat,
kerucut, dan tabung. 1  Bangun Ruang Kubus
Gambar dadu yang berbentuk kubus. 2  Bangun Ruang Balok
Gambar kardus yang berbentuk balok. 3  Bangun Ruang Prisma Segitiga
Gambar tenda yang berbentuk prisma segitiga.
25 4  Bangun Ruang Limas Segiempat
Gambar pyramid yang berbentuk limas segiempat. 5  Bangun Ruang Limas Segitiga
Kue bacang yang berbentuk limas segitiga. 6  Bangun Ruang Kerucut
Topi caping yang berbentuk kerucut. 7  Bangun Ruang Tabung
Drum minyak yang berbentuk tabung
26
B. Hasil Belajar Matematika