Silkus I Temuan Hasil Penelitian
b. Tindakan
Pada tahap ini, guru berusaha menerapkan kegiatan pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri yang telah disusun dalam rencana
pelaksanaan pembelajaran RPP. Langkah-langkah tindakan sebagai berikut:
Tabel 4.1. Kegiatan Guru dan Siswa Siklus I
Kegiatan Guru
Siswa Pertemuan Pertama
Merumuskan Masalah
- Menstimulus siswa, agar terdapat
pertanyaan yang mengarah pada penyelidikan.
- Memberikan kesempatan untuk
siswa dalam proses pengumpulan data informasi.
- Meminta siswa untuk membuat
hipotesis. -
Menetapkan hipotesis dari jawaban siswa untuk dikaji lebih lanjut.
Melakukan Percobaan
- Meminta siswa untuk menyiapkan
alatbahan yang tertera pada LKS. -
Meminta siswa untuk merancang dan melakukan praktikum sesuai
dengan urutan yang telah ditetapkan. -
Meminta siswa untuk mengamati perubahan yang terjadi dengan teliti.
- Meminta
siswa untuk
membandingkan literatur dengan hasil temuan.
- Meminta siswa untuk mencatat data
sesuai hasil
pengamatan. Dan
meminta siswa untuk membuat tabel hasil pengamatan.
Menganalisis dan
Menyajikan Hasil
- Meminta tiap kelompok berdiskusi
untuk menterjemahkan
dan menganalisis data hasil pengamatan.
- Meminta siswa untuk menyajikan
pemahaman baru melalui diskusi kelas.
- Mengajukan
pertanyaan yang
mengarah pada penyelidikan. -
Mencari data informasi dan memahami tentang permasalahan
yang telah diberikan. -
Melakukan diskusi kelompok untuk merumuskan hipotesis.
- Menyampaikan hipotesis.
- Menyiapkan alat dan bahan secara
berkelompok. -
Menggunakan metode dan prosedur praktikum sesuai dengan urutan
yang telah ditetapkan. -
Mengamati perubahan yang terjadi dengan teliti.
- Membandingkan literatur dengan
hasil temuan. -
Mencatat data
sesuai hasil
pengamatan. Dan membuat tabel hasil pengamatan.
- Diskusi
kelompok untuk
menterjemahkan dan menganalisis data hasil pengamatan.
- Menyajikan
pemahaman baru
melalui diskusi kelas.
Pertemuan Kedua Mengkomunikasikan
- Melalui
diskusi kelas
guru memimpin tiap kelompok untuk
mempersentasikan hasil
dari eksperimen yang telah dilakukan.
- Meminta siswa membandingkan
hasil yang mereka peroleh dan memberikan
tanggapan terhadap
kesimpulan kelompok siswa lain. -
Mengarahkan diskusi dengan cara mengklarifikasi kesimpulan yang
kurang tepat. -
Meminta siswa
untuk mengumpulkan laporan tertulis.
- Tiap kelompok menyampaikan hasil
eksperimen dan kesimpulan di depan kelas.
- Memberikan tanggapan terhadap
kesimpulan kelompok siswa yang lain.
- Memperhatikan penjelasan guru dan
menanyakan hal-hal yang dianggap belum jelas.
- Mengumpulkan laporan tertulis.
c. Hasil Pengamatan
1 Lembar Observasi Siswa
Dari hasil observasi yang dilaksanakan selama tindakan pembelajaran kimia dengan menggunakan pendekatan inkuiri, diperoleh
persentase jumlah siswa yang memunculkan tindakan inkuiri selama proses pembelajaran sebagai berikut:
Tabel 4.2. Data Observasi Kegiatan Kelompok Siswa Siklus I
No. Tahapan
Inkuiri Aspek Tiap Tahapan yang
Diamati Skala
4 3 2 1
1. Merumuskan
Masalah a.
Mengajukan pertanyaan yang mengarah pada penyelidikan
√
62,50 b.
Mencari data informasi dan memahami tentang permasalahan
yang telah diberikan √
c. Melakukan diskusi kelompok
untuk merumuskan hipotesis √
d. Menyampaikan hipotesis
√ 2.
Melakukan Percobaan
a. Menyiapkan alat dan bahan secara
berkelompok √
66,67 b.
Melakukan percobaan sesuai dengan petunjuk di LKS
√ c.
Mengamati perubahan
yang terjadi dengan teliti
√ d.
Membandingkan literatur dengan hasil temuan
√ e.
Mencatat data sesuai hasil pengamatan
√ f.
Membuat tabel hasil pengamatan secara cermat dan terorganisasi
√
3. Menganalisis
dan Menyajikan
hasil a.
Diskusi kelompok
untuk menterjemahkan
dan menganalisis
data hasil
pengamatan √
50,00 b.
Menyajikan pemahaman baru √
c. Membuat kesimpulan
√ 4.
Komunikasi a.
Tiap kelompok menyampaikan hasil eksperimen dan kesimpulan
di depan kelas √
62,50 b.
Memberikan tanggapan terhadap kesimpulan kelompok siswa yang
lain √
c. Memperhatikan penjelasan guru
dan menanyakan hal-hal yang dianggap belum jelas
√ d.
Mengumpulkan laporan tertulis √
Rata-rata 60,42
Kategori Cukup
Tabel diatas menunjukkan persentase dari tiap tahapan inkuiri yang dilakukan oleh siswa. Kegiatan siswa pada tindakan pembelajaran
siklus I masih berada pada kategori cukup dengan rata-rata 60,42. Namun, hal ini menunjukkan sebagian besar siswa telah memunculkan
tahapan-tahapan inkuiri dalam proses pembelajaran. Lampiran 38
2 Lembar Observasi Guru
Kegiatan guru selama proses pembelajaran diamati dengan menggunakan lembar observasi. Hasil observasi kegiatan guru selama
proses pembelajaran sebagai berikut:
Tabel 4.3. Data Observasi Kegiatan Guru pada Siklus I
No. Tahapan
Inkuiri Aspek Tiap Tahapan yang Diamati
Skala 4
3 2
1
1. Merumuskan
Masalah a.
Mengajukan pertanyaan
yang mengarah pada penyelidikan
√ b.
Mencari data
informasi dan
memahami tentang permasalahan yang telah diberikan
√ c.
Melakukan diskusi kelompok untuk merumuskan hipotesis
√ d.
Menyampaikan hipotesis √
2. Melakukan
Percobaan a.
Memilihanmenggunakan alat
dengan benar sesuai dengan prosedur praktikum
√
b. Menggunakan metode dan prosedur
praktikum sesuai dengan urutan yang telah ditetapkan
√ c.
Mengamati perubahan yang terjadi dengan teliti
√ d.
Membandingkan literatur dengan hasil temuan
√ e.
Mencatat data
sesuai hasil
pengamatan √
f. Membuat tabel hasil pengamatan
secara cermat dan terorganisasi √
3. Menganalisis
dan Menyajikan
Hasil d.
Diskusi kelompok
untuk menterjemahkan dan menganalisis
data hasil pengamatan √
e. Menyajikan pemahaman baru
√ f.
Membuat kesimpulan √
4. Komunikasi
a. Tiap kelompok menyampaikan hasil
eksperimen dan kesimpulan di depan kelas
√ b.
Memberikan tanggapan terhadap kesimpulan kelompok siswa yang
lain √
c. Memperhatikan penjelasan guru dan
menanyakan hal-hal yang dianggap belum jelas
√ d.
Mengumpulkan laporan tertulis √
Persentase siklus 75,00
Kategori Baik
Pada tabel 4.3, menunjukkan kesesuaian cara mengajar guru dalam menerapkan Rencana Proses Pembelajaran RPP berkategori
baik. Pada tahap pendahuluan baik dalam hal menggali ide awal siswa. Pada tahap observasi, guru berinteraksi dengan baik dan memfasilitasi
siswa dalam melakukan percobaan. Peran guru pada saat pembelajaran tidak mendominasi kelas tetapi memberikan banyak waktu untuk siswa
terlibat langsung selama pembelajaran. Pada bagian penutup, guru kurang membantu siswa dalam menyimpulkan materi. Lampiran 40
3 Catatan Lapangan
Pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung dimuat dalam catatan lapangan. Uraian lengkap pada lembar catatan lapangan
sebagai berikut:
Tabel 4.4. Hasil Catatan Lapangan Siklus I
No. Hal-hal yang Teramati dalam Pelaksanaan Inkuiri
Tindakan Uraian
Guru Siswa
1. Merumuskan
Masalah -
Kurang mengarahkan siswa untuk mengajukan
pertanyaan. -
Tidak menyediakan informasi yang dibutuhkan
oleh siswa, sehingga siswa fokus pada satu sumber
saja.
- Kurang mengawasi diskusi
siswa dalam menentukan hipotesis.
- Belum terbiasa dalam
mengajukan pertanyaan. -
Fokus pada satu sumber yaitu buku panduan dan tidak ada
usaha untuk mencari sumber lain. -
Masih bergantung pada guru. -
Belum terbiasa berdiskusi dalam kelompok.
- Masih tampak malu-malu dalam
menyampaikan hipotesis. 2.
Melakukan Percobaan
- Kurang maksimal dalam
membimbing siswa untuk merancang dan melakukan
praktikum. -
Hanya fokus pada beberapa kelompok saja.
- Tidak bisa mengkondisikan
semua siswa untuk fokus pada praktikum, sehingga
ada siswa yang bercanda dan mengganggu kelompok
lain.
- Belum bisa mengarahkan
siswa untuk membandingkan literatur
dengan hasil temuan. -
Beberapa masih ada yang belum mengetahui nama alat yang ada
dalam laboratorium kimia. -
Masih banyak yang tidak serius dalam melakukan langkah kerja
praktikum. -
Masih ada yang bercanda dan mengganggu kelompok lain.
- Belum terbiasa dalam mengamati
hasil temuan. -
Bingung dalam membandingkan literatur dengan hasil temuan.
- Beberapa siswa hanya
mengandalkan temannya. -
Belum terbiasa dalam penyajian hasil praktikum.
3. Menganalisis
dan Menyajikan
Hasil -
Tidak semua kelompok mendapat pengawasan guru
dalam proses diskusi. -
Kurang memotivasi siswa untuk turut aktif diskusi
kelompok, agar siswa dapat menyajikan pemahaman
baru dan menyimpulkan hasil temuan mereka sesuai
dengan indikator. -
Didominasi siswa yang pandai. -
Masih malu-malu dalam berpendapat.
- Beberapa yang pasif hanya
mengikuti pendapat temannya yang aktif.
- Belum terbiasa dalam menyajikan
pemahaman baru. -
Belum tepat menyimpulkan hasil temuan mereka dari kegiatan
praktikum tentang kesetimbangan kimia.
4. Komunikasi
- Kurangnya kepemimpinan
guru dalam diskusi. -
Kesimpulan yang diberikan terlalu bertele-tele,
sehingga siswa kurang termotivasi untuk bertanya.
- Masih ragu-ragu dalam
menyampaikan hasil diskusi. -
Masih banyak siswa yang tidak menyimak teman yang sedang
menyampaikan hasil temuannya. -
Pada umumnya siswa
memberikan tanggapan jika ditunjuk oleh guru.
- Masih ada yang tidak
memperhatikan penjelasan guru. -
Masih kurang aktif dalam menanyakan hal yang dianggap
belum jelas.
Berdasarkan tabel 4.4, tampak bahwa dalam merumuskan masalah siswa mulai terkondisikan untuk melaksanakan pembelajaran. Namun,
masih ada beberapa kekurangan dalam tahapan ini seperti, pengawasan guru yang tidak secara menyeluruh ke semua kelompok. Dalam
pembelajaran ini terlihat siswa masih terfokus pada satu sumber. Pada saat melakukan percobaan ternyata masih ada siswa yang
belum mengetahui nama alat yang ada dalam laboratorium kimia. Pada saat praktikum berlangsung tampak masih banyak siswa yang sibuk
mengobrol, bercanda, mengganggu kelompok lain, tidak serius dalam mengikuti prosedur yang dicantumkan dalam Lembar Kerja Siswa
LKS. Hal ini dikarenakan kurangnya kemampuan guru dalam membimbing siswa yang mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
LKS. Beberapa siswa juga masih banyak yang mengandalkan temannya dalam menyajikan hasil praktikum. Selain itu, siswa juga masih bingung
dalam membandingkan literatur dengan hasil temuan. Pada saat diskusi dalam menganalisis dan menyajikan hasil,
tampak siswa mulai berdiskusi dengan teman kelompoknya. Namun masih didominasi oleh siswa yang aktif. Sehingga masih mengandalkan
teman kelompok yang aktif. Gurupun hanya memperhatikan beberapa kelompok yang aktif diskusi saja.
Pada saat komunikasi tampak siswa masih malu untuk menyampaikan pendapat. Mereka hanya mau menyampaikan hasil
temuannya jika telah ditunjuk oleh guru. Masih banyak siswa yang tidak menyimak guru dalam memberikan gambaran tentang kesimpulan dari
praktikum, karena penjelasan yang diberikan terlalu tergesah-gesah. Hal ini menyebabkan proses komunikasi belum berjalan dengan baik.
Lampiran 43
4 Wawancara
Berdasarkan hasil wawancara pada siklus I dengan beberapa siswa dari perwakilan kelompok yang berbeda, dapat diperoleh hasil sebagai
berikut:
Tabel 4.5. Hasil Wawancara dengan Siswa Siklus I
No. Hal yang
Ditanyakan Pernyataan Siswa
1. Merumuskan
Masalah -
Sebagian besar siswa senang karena proses pembelajaran tidak satu arah, melainkan dua
arah antara siswa dengan guru dan antar siswa. -
Masih binggung untuk bertanya karena tidak terbiasa.
- Siswa merasa malas untuk membaca karena
pada proses sebelumnya selalu diawali oleh guru yang menerangkan.
- Beberapa belum terbiasa belajar kelompok,
sehingga masih malu untuk bertukar pikiran. 2.
Melakukan Percobaan
- Sebagian besar siswa senang karena dapat
mengetahui beberapa nama dan kegunaan alat di laboratorium.
- Mampu memberikan informasi mengenai alat
dan bahan yang akan digunakan. -
Siswa merasa bingung dalam melakukan langkah kerja praktikum yang tertera dalam
LKS karena belum terbiasa melakukan praktikum.
- Siswa masih bingung dalam mengamati hasil
temuan, membandingkannya dengan literatur dan menyajikannya dalam bentuk tabel.
3. Menganalisis dan
Menyajikan Hasil -
Beberapa siswa senang karena dapat bertukar pikiran dalam menganalisis dan menyajikan
hasil temuan mereka. -
Sebagian besar siswa masih merasa malu untuk menyampaikan pendapat pada
temannya. -
Terlalu fokus pada salah satu kelompok. 4.
Komunikasi -
Siswa merasa takut untuk menyampaikan hasil diskusi dan menjawab pertanyaan yang
diajukan kelompok lain. -
Siswa takut untuk mengajukan diri dalam menyampaikan pendapatnya karena takut
dianggap “sok tahu” atau “sok pintar”. -
Kesimpulan yang diberikan guru tidak secara langsung, melainkan dengan penjelasan yang
panjang dan rumit untuk dipahami oleh siswa.
Lampiran 48
d. Hasil Belajar
Untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa pada siklus I dilakukan tes kemampuan siswa. Adapun hasil tes kemampuan siswa
adalah sebagai berikut:
Tabel 4.6. Hasil Tes Kemampuan Siswa Pada Siklus I
Rata-rata Siswa Pretest
12,74 Posttest
73,94 N-Gain
0,71
Pada siklus I, sebelum dilakukan pembelajaran mendapatkan rata- rata skor pretest 12,74. Tetapi setelah mengalami pembelajaran rata-rata
hasil belajar siswa meningkat menjadi 73,94. Untuk mengetahui tingkat efektifitas tindakan yang telah dilakukan pada penelitian tindakan kelas
siklus I maka data skor hasil tes pemahaman siswa dianalisis dengan N- Gain terhadap skor rerata tes awal dan tes akhir kemampuan pemahaman
siswa. Dari selisih skor pretes dan postes didapatkan nilai N-Gain 0,71. Berdasarkan kategorisasi perolehan skor N-gain, skor N-gain 0,71
berkategori menunjukkan g-sedang. Hal ini menunjukkan tingkat efektivitas yang cukup tinggi atas perlakuan tindakan pembelajaran
menggunakan pendekatan inkuiri. Lampiran 34 Namun hasil tes akhir yang dilaksanakan belum memenuhi
ketuntasan belajar. Hal ini disebabkan masih terdapat siswa yang mendapatkan nilai di bawah batas Kriteria Ketuntasan Minimal KKM
yaitu 65. Pada siklus I ini persentase siswa yang telah mencapai KKM sebesar 72,73 Lampiran 31. Hal ini belum memenuhi target yang
diharapkan yaitu ketuntasan belajar siswa mencapai 75.
e. Refleksi
Proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan inkuiri pada konsep kesetimbangan kimia mampu membuat siswa lebih
terkondisikan untuk belajar. Pendekatan inkuiri membuat siswa terlibat
aktif dalam proses pembelajaran, dimana setiap siswa memiliki tanggung jawab untuk memahami dan menyelesaikan semua hal yang tertera dalam
LKS. Namun dalam pelaksanaan pembelajaran dengan pendekatan
inkuiri pada
konsep kesetimbangan
kimia ini
masih terdapat
kekurangannya. Sehingga perlu dilakukannya perbaikan. Adapun kekurangan dan perbaikan yang terdapat pada siklus I ini sebagai berikut:
Tabel 4.7. Kekurangan dan Tindakan Perbaikan Siklus I
No. Tindakan
Kekurangan Perbaikan
1. Merumuskan
Masalah -
Pengawasan guru yang tidak secara
menyeluruh ke semua kelompok.
- Dalam pembelajaran ini
terlihat siswa masih terfokus pada satu
sumber. -
Pengaturan posisi duduk tiap kelompok agar guru
mudah dalam mengawasi seluruh
kelompok.
- Meminta siswa untuk
mencari sumber lain yang berkaitan dengan
materi yang akan diajarkan.
2. Melakukan
Percobaan -
Kurangnya pengetahuan siswa pada alat dan
bahan yang akan digunakan.
- Siswa masih ada yang
tidak serius dalam melakukan observasi.
- Siswa juga mengalami
kesulitan dalam mengikuti prosedur yang
tertera dalam LKS, karena siswa malas
untuk membaca dan memahami langkah
kerja yang tertera dalam LKS.
- Siswa masih
mengandalkan teman kelompoknya yang aktif.
- Kurang membimbing
siswa yang mengalami kesulitan dalam
menyelesaikan LKS. -
Lebih banyak memberikan informasi
tentang nama alat dan bahan yang akan
digunakan.
- Atur posisi duduk tiap
kelompok, sehingga proses praktikum berjalan
sesuai dengan pengawasan guru.
- Menugaskan siswa untuk
memahami LKS terlebih dahulu sebelum
praktikum dilaksanakan.
- Mengingatkan siswa
untuk tidak mengandalkan temannya.
- Membimbing siswa yang
mengalami kesulitan dalam menyelesaikan
LKS.
3. Menganalisis
dan menyajikan Hasil
- Masih didominasi oleh
siswa yang aktif. Sehingga masih
mengandalkan teman kelompok yang aktif.
- Gurupun hanya
memperhatikan beberapa kelompok
yang aktif diskusi saja. -
Memotivasi siswa untuk aktif dalam diskusi.
- Mengawasi secara merata
setiap kelompok agar aktif dalam diskusi.
4. Komunikasi
- Siswa masih malu untuk
menyampaikan pendapat.
- Masih banyak siswa
yang tidak menyimak guru dalam memberikan
gambaran tentang kesimpulan dari
praktikum, karena penjelasan yang
diberikan terlalu tergesah-gesah.
- Memotivasi siswa agar
terbentuk sikap percaya diri untuk melakukan
perdebatan dalam berdiskusi.
- Berikan kesimpulan yang
padat, jelas, dan menarik sehingga siswa
termotivasi untuk mengetahuinya lebih
mendalam.
Berdasarkan tabel 4.7 terlihat bahwa dalam tiap tahapan inkuiri masih banyak kekurangan yang harus diperbaiki. Hal ini menunjukkan
kegiatan siswa pada siklus I ini kurang optimal dalam melaksanakan tahapan-tahapan inkuiri, mulai dari tahapan merumuskan masalah sampai
tahapan komunikasi. Proses perbaikan akan dilaksanakan pada siklus II guna untuk mengoptimalkan kegiatan siswa pada setiap tahapan inkuiri.
f. Keputusan
Pada pelaksanaan siklus I berdasarkan tes kemampuan siswa yang telah dilaksanakan selama proses pembelajaran siklus I, bahwa hasil belajar
siswa pada konsep kesetimbangan kimia belum memenuhi indikator yang peneliti harapkan. Indikator yang ditetapkan oleh peneliti yaitu sebesar 75
siswa memliki nilai di atas KKM sekolah tetapi pada siklus I ini hanya mencapai 72,73. Dalam hal ini perlu dilakukan tindak lanjut proses
pembelajaran untuk perbaikkan hasil belajar siswa. Oleh karena itu peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian tindakan kelas ini ke siklus II.