Pendekatan Inkuiri Pendekatan Pembelajaran Inkuiri

menemukan masalah. 3 Pengajaran dengan pendekatan inkuiri menurut Alan Colburn, dalam “An Inquiry Primer” bahwa inkuiri sebagai penciptaan atau pengolahan kelas dimana siswa dilibatkan dalam dasar- dasar pemecahan masalah melalui diskusi, berpusat pada siswa, dan aktivitas-aktivitas yang dilakukan oleh siswa. 4 Joseph Abruscato dan Donald A. Derosa menyatakan bahwa “inquiry is the careful and systematic method of asking questions and seeking explanations ”, yaitu inkuiri merupakan sebuah metode yang teliti dan sistematis dari pertanyaan yang muncul dan mencari jawaban dari pertanyaan itu. 5 Menurut Gulo dalam Trianto, menyatakan bahwa strategi inkuiri adalah suatu rangkaian kegiatan belajar yang secara maksimal melibatkan seluruh kemampuan peserta didik untuk mencari dan menyelidiki secara sistematis, kritis, logis dan analisis, sehingga peserta didik dapat merumuskan sendiri penemuannya dengan penuh rasa percaya diri. 6 Menurut Kourilsky dalam Hamalik, pengajaran berdasarkan inkuiri adalah suatu strategi yang berpusat pada peserta didik, kelompok- kelompok peserta didik yang menjalankan inkuiri tersebut dibawa ke dalam suatu persoalan atau mencari jawaban terhadap pertanyaan- pertanyaan di dalam suatu prosedur dan struktur kelompok yang digariskan secara jelas. 7 Berdasarkan definisi-definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa inkuiri merupakan suatu proses yang ditempuh siswa untuk mencari dan menyelidiki sendiri terhadap suatu masalah, serta siswa dapat menentukan konsep yang terbentuk dari hasil penyelidikannya. Jadi, dalam inkuiri ini siswa terlibat secara mental maupun fisik untuk memecahkan masalah. 3 E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2005, Cet. I, h. 108. 4 Alan Colburn, An Inquiry Primer, 2000, tersedia: http:www.nsta.orgmainnewspdf88003.42.pdf , 27 September 2010, h. 42. 5 Joseph Abruscato, dan Donald A. Derosa, Teaching Children Science, United States of America: Allyn and Bacon, 2010, edisi ke-7, h. 43. 6 Trianto, Model-Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik..., h. 135. 7 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Bumi Aksara. 2001, Cet. I, h.220. Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang berorientasi kepada siswa student centered approach. Dikatakan demikian, sebab dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses pembelajaran. 8 Pada umumnya, strategi inkuiri ini ditujukan untuk membantu siswa mengembangkan disiplin intelektual dan keahlian yang diperlukan untuk memunculkan masalah dan menemukan jawaban oleh siswa itu sendiri, sehingga siswa menjadi pemecah masalah yang independen independent problem solver. Namun, tidak hanya mengembangkan kemampuan intelektual tetapi seluruh potensi yang ada, termasuk pengembangan emosional dan ketrampilan. Pada hakikanya inkuiri ini merupakan suatu proses. Proses inkuiri adalah proses berpikir bila seseorang dalam kegiatan yang meliputi: 9 1 Mengobservasi. 2 Meramalkan. 3 Menyarankan. 4 Merencanakan penelitian. 5 Merumuskan hipotesis. 6 Menginterpretasikan data. 7 Mengontrol variabel. 8 Melakukan percobaan. 9 Mengkomunikasikan. Adanya inkuiri dalam proses pembelajaran dapat dilihat dari ciri- ciri sebagai berikut: 10 1 Cara berpikir berkembang dari pengamatan pada masalah tertentu kepada generalisasi. 2 Tujuan pembelajaran adalah mempelajari proses objek tertentu masalah tertentu sampai generalisasi tentang objek tersebut. 8 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi standar proses Pendidikan, Jakarta: Kencana, 2009, Cet. ke-6, h. 195. 9 Mulyati Arifin, dkk., Strategi Belajar Mengajar Kimia..., h. 72-73. 10 Mulyati Arifin, dkk., Strategi Belajar Mengajar Kimia …, h. 76-77. 3 Guru sebagai pengontrol data, materi objek dan sebagai pemimpin dalam kelas. 4 Siswa memberikan reaksi terhadap data, materi, objek untuk menemukan pola hubungan berdasarkan pengamatan dan berdasarkan pengamatan lain dalam kelas. 5 Kelas dianggap sebagai laboratorium. 6 Generalisasi, biasanya tercipta dari siswa. 7 Guru mendorong siswa untuk mengkomunikasikan generalisasi yang didapat siswa. Dalam pelaksanaan strategi inkuiri tiap anggota kelompok melakukan peran tertentu, yaitu: 11 1 Pemimpin kelompok, yakni yang bertanggung jawab memulai diskusi kelompok, menyiapkan kelompok untuk mengerjakan tugas dan melengkapi tugas-tugas, bertemu dengan guru untuk mendiskusikan kemajuan dan kebutuhan kelompoknya dan mendeskripsikan informasi dari guru. 2 Pencatat recorder, yakni bertugas membuat dan memelihara catatan, karya tulis dan materi tulisan kelompok, serta membuat daftar hadir para anggota. 3 Pemantau diskusi discussion monitor, berupaya memastikan bahwa diskusi berlangsung lancar dan semua pendapat disampaikan dan dibahas dalam diskusi. 4 Pendorong prompter, berupaya memotivasi anggota kelompoknya untuk berperan aktif dalam proses diskusi. 5 Pembuat rangkuman summarizer, yakni bertugas menarik kesimpulan selama proses diskusi berlangsung dan merangkum hal-hal penting yang muncul dan tugas-tugas spesifik. 6 Pengacara advocate, yakni yang bertugas menanggapi argumen yang disampaikan oleh kelompok lain dalam proses diskusi. 11 Oemar Hamalik, Proses Belajar Mengajar..., h. 221-222. Selama berlangsungnya proses ini, kelompok-kelompok menyelenggarakan diskusi kelompok untuk membahas materi-materi yang berkenaan dengan topik kelompok, masing-masing individu berupaya menghimpun bukti-bukti yang dapat menunjang pemecahan masalah kelompok. Proses tersebut diorganisasikan dan dipantau oleh kelompok sendiri. Tiap individu bertanggung jawab memajukan kelompoknya. Pembelajaran inkuiri ini akan memberi kesempatan mengembangkan sikap kreatif sepanjang pembelajaran tersebut, memberi, kesempatan siswa untuk “menemukan” sesuatu yang baru. Dalam teknik inkuiri guru berperan untuk: 12 1 Menstimulir dan menantang siswa untuk berpikir. 2 Memberikan fleksibilitas atau kebebasan untuk berinisiatif dan bertindak. 3 Memberikan dukungan untuk inkuiri. 4 Menentukan diagnosa kesulitan-kesulitan siswa dan membantu mengatasinya. 5 Mengidentifikasi dan menggunakan teach able moment sebaik- baiknya. Agar pelaksanaan strategi inkuiri dapat berjalan sesuai dengan harapan guru, maka guru tersebut harus memperhatikan prosedur-prosedur dalam kegiatan belajar mengajarnya. Sund dan Trowbridge mengemukakan tiga macam metode inkuiri sebagai berikut: 13 1 Inkuiri terpimpin Peserta didik memperoleh pedoman sesuai dengan yang dibutuhkan. Dalam pelaksanaannya sebagian besar perencanaan dibuat oleh guru. Peserta didik tidak merumuskan permasalahan. Petunjuk yang cukup luas tentang bagaimana menyusun dan mencatat data diberikan oleh guru. 12 Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT. Rineka Cipta, 2008, h. 79-80. 13 E. Mulyasa, Menjadi Guru Professional Menciptakan Pembelajaran Kreatif dan Menyenangkan..., h. 109. 2 Inkuiri bebas Pada inkuiri bebas peserta didik melakukan penelitian sendiri bagaikan seorang ilmuan. Pada pengajaran ini peserta didik harus dapat mengidentifikasikan dan merumuskan berbagai topik permasalahan yang hendak diselidiki. 3 Inkuiri bebas yang dimodifikasi Pada inkuiri ini guru memberikan permasalahan atau problem dan kemudian peserta didik diminta untuk memecahkan permasalahan tersebut melalui pengamatan, eksplorasi, dan prosedur penelitian. Lain halnya dengan yang dikemukakan oleh Alan Colburn tentang pembagian inkuiri yaitu sebagai berikut: 14 1 Inkuiri terstruktur structured inquiry Dalam inkuiri terstruktur, guru mengarahkan siswa dalam melakukan suatu percobaan dengan terlebih dahulu menentukan parameter dan prosedur kerja beserta bahan-bahan. Kelebihan yang dimiliki oleh inkuiri terstruktur dapat dikemukakan sebagai berikut: a Menerapkan pengetahuan dalam situasi yang berbeda. b Siswa mendapatkan langkah kerja yang terstruktur dalam kegiatan hands-on yang telah disusun guru melalui LKS. c Menghindarkan siswa dari cara-cara belajar tradisional. Adapun kelemahan dari pembelajaran inkuiri ini adalah: a Metode inkuiri memerlukan waktu yang cukup lama. b Metode inkuiri terstruktur masih memegang peranan guru dalam menentukan topik, bahan dan prosedur. c Siswa hanya menemukan hubungan antara variabel-variabel atau generalisasi dari data yang dikumpulkan. 2 Inkuiri terbimbing guided inquiry Guru memberikan suatu tema permasalahan dan memberitahukan bahan-bahan yang dibutuhkan, tetapi tidak memberikan prosedur kerja. 14 Alan Colburn, An Inquiry Primer …, h. 42. Kelebihan pembelajaran inkuiri ini, antara lain: a Membantu siswa mengembangkan penguasaan keterampilan dan proses kognitif siswa. b Memberi kesempatan pada siswa untuk menyusun prosedur kerja. c Membantu memperkuat pribadi siswa dengan bertambahnya kepercayaan pada diri sendiri melalui prosedur kerja yang mereka susun sendiri. d Strategi ini berpusat pada siswa, dan guru berpartisipasi sebagai sesama dalam mengecek ide. Kelemahan inkuiri terbimbing ini adalah sebagai berikut: a Metode inkuiri memerlukan waktu yang banyak. b Dipersyaratkan keharusan ada persiapan mental untuk cara belajar ini, karena siswa dituntut untuk membuat prosedur kerja. c Kurangnya alternatif pemecahan masalah. 3 Inkuiri bebas free inquiry Siswa memformulasikan suatu tema permasalahan dan menentukan sendiri alat, bahan beserta prosedur kerjanya. Pendekatan ini mirip dengan inkuiri terbimbing, namun siswa diminta merumuskan masalah mereka sendiri untuk menyelidiki. Kelebihan belajar dengan metode ini adalah: a Siswa dalam memecahkan masalah mempunyai alternatif pemecahan masalah lebih dari satu cara, karena tergantung cara mereka mengkonstruksi jawaban. b Siswa menemukan cara dan solusi yang baru atau belum pernah ditemukan oleh orang lain dari masalah yang diselidiki. Kelemahan inkuiri ini adalah sebagai berikut: a Konsep yang dipilih oleh siswa di luar konteks yang ada. b Setiap siswa mempunyai konsep berbeda, sehingga guru akan membutuhkan waktu yang lama untuk memeriksa hasil yang diperoleh siswa. 4 Learning cycle Siswa mengikuti panduan prosedur inkuiri. Kemudian guru mendiskusikan penemuan mereka. Dalam melakukan percobaan siswa sudah mengetahui konsep sehingga ia dapat menerapkannya dalam situasi baru. Kelebihan pembelajaran inkuiri ini, antara lain: a Meningkatkan keaktifan siswa dalam kegiatan memperkenalkan sebuah konsep baru. b Siswa dapat menerapkan konsep baru ke dalam konteks yang berbeda. c Setiap siswa mempunyai konsep yang sama, karena guru memberikan nama resmi untuk sebuah konsep. Kelemahan inkuiri ini adalah sebagai berikut: a Metode inkuiri memerlukan waktu yang lama. b Dipersyaratkan keharusan adanya pemahaman siswa yang mendalam terhadap konsep baru untuk diterapkan ke konteks yang berbeda Adapun teknik inkuiri secara umum memiliki keunggulan yang dapat dikemukakan sebagai berikut: 15 1 Dapat membentuk dan mengembangkan “sel-consept” pada diri siswa, sehingga siswa dapat mengerti tentang konsep dasar dan ide-ide lebih baik. 2 Membantu dalam menggunakan ingatan dan transfer pada situasi proses belajar yang baru. 3 Mendorong siswa untuk berpikir dan bekerja atas dasar inisiatifnya sendiri, juga bersikap objektif, jujur dan terbuka. 4 Mendorong siswa untuk berpikir kreatif dan dapat merumuskan hipotesisnya sendiri. 5 Memberi kepuasan yang bersifat instrinsik. 6 Situasi proses belajar menjadi lebih merangsang. 7 Dapat mengembangkan bakat atau kecakapan individu. 15 Roestiyah N.K, Strategi Belajar Mengajar..., h. 76-77. 8 Memberi kebebasan siswa untuk belajar sendiri. 9 Siswa akan terhindar dari siswa lain yang belajarnya secara traditional. 10 Dapat memberikan waktu pada siswa secukupnya, sehingga mereka dapat mengakumulasi dan mengakomodasi informasi. Dengan proses pembelajaran pendekatan inkuiri diharapkan siswa dapat mengumpulkan cara, konsep atau jalan keluar serta hasil penelitian sendiri, dengan demikian dapat membangun kepercayaan dari siswa dalam melakukan setiap penelitian di laboratorium. Siswa dilatih untuk berani melakukan penelitian-penelitian atau membuat sebuah eksperimen baru yang bertujuan dapat melahirkan ilmuan-ilmuan baru dengan penemuan- penemuan di bidang ilmu kimia, yang diharapkan menyeimbangkan sebuah temuan yang dapat bermanfaat bagi bangsa Indonesia maupun di dunia international.

b. Pendekatan Inkuiri Terstruktur

Menurut Alan Colburn, pendekatan inkuiri terstruktur adalah pembelajaran dimana permasalahan yang harus diselidiki siswa diberikan oleh guru melalui kegiatan hands-on, selain itu guru juga memberikan prosedur dan materi yang harus dikerjakan oleh siswa tanpa memberitahukan hasil apa yang diperoleh dari percobaan tersebut. 16 Pendekatan inkuiri terstruktur ini guru menyajikan permasalahan dan proses, sementara siswa mencari dan menemukan alternatif hasil. 17 Inkuiri terstruktur menuntut siswa mengikuti dengan seksama setiap langkah kerna dalam kegiatan hands-on yang telah disusun guru melalui LKS jenis guided worksheet activity. Menurut Trianto ada empat langkah-langkah kegiatan inkuiri adalah sebagai berikut: 18 1 Merumuskan masalah, 16 Alan Colburn, An Inquiry Primer …, h. 42. 17 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar, Jakarta: PT Rineka Cipta, 2006, Cet. ke-3, h. 19. 18 Trianto, Model-model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Kontruktivistik..., h. 110. 2 Melakukan percobaan, 3 Menganalisis dan menyajikan data hasil percobaan, 4 Mengkomunikasikan hasil percobaan. Berdasarkan artikel Just Science Now, inkuiri terstruktur structured inquiry dapat diartikan sebagai salah satu metode pembelajaran berbasis inkuiri yang penyajian masalah, pertanyaan, dan prosedur percobaan untuk menyelesaikan masalah ditentukan oleh guru. Masalah dan pertanyaan ini yang mendorong siswa melakukan penyelidikan untuk menemukan jawaban. Kegiatan siswa dalam pembelajaran ini adalah mengumpulkan data dari masalah yang diajukan guru, membuat hipotesis, melakukan penyelidikan, menganalisis hasil, membuat kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil penyelidikan. 19 Pendekatan inkuiri ini munggunakan landasan pemikiran pendekatan belajar mengajar. Hasil belajar dengan cara ini lebih mudah ditransfer untuk memecahkan masalah. Pengetahuan dan kecakapan siswa bersangkutan lebih jauh dapat meningkatkan motivasi intrinsik, karena siswa merasa puas atas pengunaanya sendiri. 20

2. Belajar dan Hasil Belajar

a. Belajar

Belajar dimulai dari masa kecil sampai akhir hayat seseorang. Rasulullah saw, menyatakan dalam salah satu haditsnya bahwa manusia harus belajar dari sejak ayunan hingga liang lahat. Belajar merupakan proses seseorang memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan, sangat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarganya sendiri. 19 Artikel Just Science Now, What is Inquiry?, tersedia: http:www.justsciencenow.com , 22 Februari 2011, h. 1. 20 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar …, h. 20.