Pendekatan Inkuiri Terstruktur Pendekatan Pembelajaran Inkuiri

2 Melakukan percobaan, 3 Menganalisis dan menyajikan data hasil percobaan, 4 Mengkomunikasikan hasil percobaan. Berdasarkan artikel Just Science Now, inkuiri terstruktur structured inquiry dapat diartikan sebagai salah satu metode pembelajaran berbasis inkuiri yang penyajian masalah, pertanyaan, dan prosedur percobaan untuk menyelesaikan masalah ditentukan oleh guru. Masalah dan pertanyaan ini yang mendorong siswa melakukan penyelidikan untuk menemukan jawaban. Kegiatan siswa dalam pembelajaran ini adalah mengumpulkan data dari masalah yang diajukan guru, membuat hipotesis, melakukan penyelidikan, menganalisis hasil, membuat kesimpulan dan mengkomunikasikan hasil penyelidikan. 19 Pendekatan inkuiri ini munggunakan landasan pemikiran pendekatan belajar mengajar. Hasil belajar dengan cara ini lebih mudah ditransfer untuk memecahkan masalah. Pengetahuan dan kecakapan siswa bersangkutan lebih jauh dapat meningkatkan motivasi intrinsik, karena siswa merasa puas atas pengunaanya sendiri. 20

2. Belajar dan Hasil Belajar

a. Belajar

Belajar dimulai dari masa kecil sampai akhir hayat seseorang. Rasulullah saw, menyatakan dalam salah satu haditsnya bahwa manusia harus belajar dari sejak ayunan hingga liang lahat. Belajar merupakan proses seseorang memperoleh kecakapan, keterampilan dan sikap. Belajar merupakan kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam setiap penyelenggaraan jenis dan jenjang pendidikan. Ini berarti bahwa berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan pendidikan, sangat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa, baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarganya sendiri. 19 Artikel Just Science Now, What is Inquiry?, tersedia: http:www.justsciencenow.com , 22 Februari 2011, h. 1. 20 Syaiful Bahri Djamarah dan Aswan Zain, Strategi Belajar Mengajar …, h. 20. Menurut Gage dalam Wilis , “belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses di mana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat pengalaman.” 21 Sedangkan menurut Harold Spear dalam Feronika mendefinisikan belajar terdiri dari pengamatan, pendengaran, membaca dan meniru. 22 Selain itu, terdapat beberapa pendapat para ahli mengenai pengertian belajar, diantaranya: 23 1 Skinner seperti yang dikutip Barlow dalam bukunya Educational Psychology: The Teaching-Learning Process, berpendapat bahwa belajar adalah suatu proses adaptasi atau penyesuaian tingkah laku yang berlangsung secara progresif. 2 Chaplin dalam Dictionary of Psychology membatasi belajar dalam dua macam rumusan. Rumusan pertama menyatakan bahwa belajar perolehan perubahan tingkah laku yang relative menetap sebagai akibat latihan dan pengalaman. Rumusan keduanya menyatakan bahwa belajar ialah proses memperoleh respons-respons sebagai akibat adanya latihan khusus. 3 Hintzman dalam bukunya The Psychology of Learning and Memory berpendapat “Learning is a change in organism due to experience which can affect the organism’s behavior”. Artinya adalah suatu perubahan yang terjadi dalam diri organisme disebabkan oleh pengalaman yang dapat mempengaruhi tingkah laku organisme tersebut. 4 Wittig dalam bukunya Psychology of Learning mendefinisikan sebagai “any relatively permanent change in an organism’s behavioral repertoire occurs as a result of experience ”. Belajar adalah perubahan yang relatif menetap yang terjadi dalam segala macam atau keseluruhan tingkah laku organisme sebagai hasil pengalaman. 21 Ratna Wilis Dahar, Teori-teori Belajar, Jakarta: Erlangga, 1996, Cet. ke-2, h. 11. 22 Tonih Feronika, Strategi Pembelajaran Kimia, Jakarta: FITK UIN Jakarta, 2008, h. 139. 23 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2004, Cet ke-10, h. 90.