Pergeseran Kesetimbangan Kesetimbangan Kimia

c. Hubungan Kualitatif K

c , K p , dan Derajat Disosiasi Derajat disosiasi α adalah perbandingan mol zat terurai dengan mol zat mula-mula, dapat dinyatakan dalam fraksi mol atau dalam persentase: α = mol terurai mol mula −mula α = mol terurai mol mula −mula x 100 Adapun hubungan K c dan K p adalah: 43 K p = K c RT ∆n atau K c = K p RT Δn Dimana: R = 0,082 T = Suhu mutlak K ∆n = ∑koef. gas kanan - ∑koef. gas kiri

d. Kesetimbangan dalam Industri dan Kesetimbangan di Alam

Dalam kehidupan sehari-hari banyak pembuatan zat kimia yang memanfaatkan prinsip kesetimbangan kimia. Diantaranya adalah pembuatan ammonia menurut proses Haber-Bosch. Berdasarkan prinsip kesetimbangan, kondisi yang menguntungkan untuk ketuntasan reaksi ke kanan pembentukan NH 3 adalah suhu rendah dan tekanan tinggi. Akan tetapi, reaksi berlangsung sangat lambat pada suhu rendah, bahkan pada suhu 500°C. Di pihak lain, karena reaksi ke kanan eksoterm, penambahan temperature akan mengurangi rendemen. 44 Kesetimbangan kimia banyak terjadi di alam, seperti: 1 Silkus oksigen, kesetimbangan di lapisan atmosfer berupa pembentukan dan penguraian ozon. 2 Proses penguapan air permukaan dan pengembunan air di permukaan atau proses terjadinya hujan. 3 Kesetimbangan darah dalam tubuh manusia mempunyai suatu sistem yang mengatur tingkat keasaman pH tetap sekitar 7,4. 43 Charles W. Keenan, dkk., Ilmu Kimia untuk Universitas..., h. 587. 44 Micheal Purba, Kimia SMA untuk Kelas XI …, h. 152-153.

B. Acuan Teori Disain-disain Alternatif Intervensi Tindakan yang

Dipilih Desain-desain alternatif intervensi tindakan pada penelitian dengan judul Implementasi Pendekatan Pembelajaran Inkuiri untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa pada Konsep Kesetimbangan Kimia menggunakan desain tindakan dengan menerapkan langkah-langkah pendekatan pembelajaran inkuiri, yaitu: 1. Merumuskan masalah Pada tahap ini guru menstimulus siswa, agar terdapat pertanyaan yang mengarah pada penyelidikan. Selain itu, guru memberikan kesempatan untuk siswa dalam proses pengumpulan data informasi. Sehingga siswa mampu untuk membuat hipotesis dari pertanyaannya sendiri. 2. Melakukan percobaan Tahapan ini menuntut siswa untuk berperan aktif. Guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk melakukan eksperimen secara berkelompok sesuai dengan LKS yang telah disusun sesuai dengan indikator yang ditentukan mengenai kesetimbangan dinamis. Guru juga meminta siswa untuk membandingkan literatur dengan hasil temuan mereka dalam bereksperimen. 3. Menganalisis dan menyajikan hasil Pada tahap ini guru meminta masing-masing kelompok berdiskusi untuk menterjemahkan, menganalisis dan menyajikan data hasil pengamatan. Menganalisis dan menyajikan hasil dalam tulisan, gambar, laporan, dan tabel. 4. Mengkomunikasikan Pada tahap ini guru memberikan kesempatan kepada perwakilan kelompok untuk mempresentasikan di depan kelas hasil percobaan dan kesimpulan sementara yang mereka pahami dan membahas soal untuk didiskusikan secara bersama. Selain itu, guru juga mengulang semua konsep yang telah dipelajari dengan memberikan pertanyaan-pertanyaan yang merangsang siswa untuk menyimpulkan konsep yang telah dipelajari.