Latar Belakang Masalah PENDAHULUAN

3. Bagi Guru Dapat menjadi masukan bagi guru dalam memperbaiki dan meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPA melalui tipe make a match. 4. Bagi Sekolah Menjadi masukan bagi sekolah dalam peningkatan proses pembelajaran khususnya pada mata pelajaran IPA dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe make a match.

BAB II LANDASAN TEORETIK, KERANGKA BERPIKIR,

DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

A. Landasan Teoretik

1. Hasil Belajar

a. Pengertian Belajar

Belajar berarti proses perubahan tingkah laku pada peserta didik akibat adanya interaksi antara individu dan lingkungannya melalui pengalaman dan latihan. 1 Menurut Nana Syaodih, belajar adalah segala perubahan tingkah laku baik yang berbentuk kognitif, afektif maupun psikomotor dan terjadi melalui proses pengalaman. 2 Belajar dapat didefinisikan sebagai suatu proses yang mana suatu kegiatan berasal atau berubah lewat reaksi dari suatu situasi yang dihadapi, dengan keadaan bahwa karakteristik-karakteristik dari perubahan aktivitas tersebut tidak dapat dijelaskan dengan dasar kecenderungan-kecenderungan reaksi asli, kematangan, atau perubahan sementara dari organisme. 3 Secara sederhana, Anthony Robbins menyatakan bahwa belajar sebagai proses menciptakan hubungan antara sesuatu pengetahuan yang sudah dipahami dan sesuatu pengetahuan yang baru. 4 Slameto mengatakan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara keseluruhan, 1 Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung: Rosda, 2011, h. 5. 2 Masitoh, dan Laksmi Dewi, Strategi Pembelajaran, Jakarta: Dirjen Pendidikan Islam Depag RI, 2009, h.3. 3 Iskandar, Psikologi Pendidikan: Sebuah Orientasi Baru, Jakarta: Referensi, 2012, h. 102. 4 Trianto, Mendesain Model Pembelajaran Inovatif-Progresif: Konsep, Landasan, dan Implementasinya pada Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan KTSP, Jakarta: Kencana, 2010, h. 15. 6 sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya. 5 Berdasarkan definisi di atas, dapat disimpulkan bahwa belajar merupakan proses perubahan tingkah laku pada individu yang terjadi melalui pengalaman dan banyak cara yang disengaja ataupun yang tidak disengaja yang berlangsung sepanjang waktu dan menuju pada suatu perubahan pada diri individu.

b. Faktor yang Mempengaruhi Belajar

Belajar merupakan proses kegiatan untuk mengubah tingkah laku siswa, ternyata banyak faktor yang mempengaruhinya. Faktor-faktor yang mempengaruhi belajar siswa dapat dibedakan menjadi tiga macam: 6 a. Faktor internal faktor dari dalam diri siswa, yakni keadaan atau kondisi jasmani dan rohani siswa b. Faktor eksternal faktor dari luar diri siswa, yakni kondisi lingkungan di sekitar siswa c. Faktor pendekatan belajar approach to learning, yakni jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran. Jadi, karena pengaruh faktor-faktor tersebut maka muncullah siswa- siswa yang high-achievers berprestasi tinggi dan under-achievers berprestasi rendah atau gagal sama sekali. 7

c. Pengertian Hasil Belajar

Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. 8 Hasil belajar merupakan pola- 5 Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan Pailkem: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h. 139-140. 6 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan: Dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010, h. 129. 7 Ibid, h. 129. pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. 9 Gagne membagi hasil belajar menjadi lima kategori, yaitu informasi verbal, keterampilan intelektual, strategi kognitif, sikap, dan keterampilan motoris. 10 Menurut Bloom, hasil belajar mencakup kemampuan kognitif, afektif, dan psikomotorik. 11 Ranah kognitif berkenaan dengan hasil belajar intelektual yang terdiri dari enam aspek, diantaranya adalah pengetahuan atau ingatan, pemahaman, aplikasi, analisis, sintesis, dan evaluasi. Ranah afektif berkenaan dengan sikap yang terdiri dari lima aspek, diantaranya adalah penerimaan, jawaban atau reaksi, penilaian, organisasi, dan internalisasi. Ranah psikomotoris berkenaan dengan hasil belajar keterampilan dan kemampuan bertindak. Sedangkan aspek ranah psikomotorik antara lain adalah gerakan refleks, keterampilan gerakan dasar, kemampuan perseptual, keharmonisan atau ketepatan, gerakan keterampilan kompleks, dan gerakan ekspresif dan interpretatif. 12

d. Faktor yang Mempengaruhi Hasil Belajar

Faktor-faktor yang mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah: 13 1 Faktor internal dari dalam, yakni: a Kondisi fisiologis Kondisi fisiologis anak misalnya badan dalam kondisi sehat, tidak dalam keadaan lelah, tidak dalam keadaan cacat jasmani, dan sebagainya. Selain itu, yang dapat mempengaruhi proses dan hasil belajar adalah kondisi pancaindera, terutama indera penglihatan dan indera pendengaran. 8 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1989, h. 22. 9 Agus Suprijono, Cooperative Learning: Teori dan Aplikasi Paikem, Yogyakarta: Pustaka Belajar, 2009, h. 5 10 Nana Sudjana, op.cit., h. 22. 11 AgusSuprijono, op.cit., h. 6. 12 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , ….., h. 22-23. 13 Abu Ahmad dan Joko Tri Prasetya, SBM Strategi Belajar Mengajar Cet. II, Bandung: Pustaka Setia, 2005, h. 105-110.