Berdasarkan tabel 4.8, diketahui hasil uji homogenitas untuk data postest didapat F
hitung
= 1,12. Dengan taraf signifikan 95 α = 0,05 dengan derajat
kebebasan dk
1
= 28 dan dk
2
= 28 didapat F
tabel
= 1,77. Dari data tersebut dapat disimpulkan bahwa data hasil belajar dari kedua
sampel tersebut mempunyai varians yang sama atau homogen karena memenuhi kriteria F
hitung
F
tabel
= 1,12 1,77.
C. Pengujian Hipotesis
Setelah dilakukan uji prasyarat sampel dan hipotesis, diketahui bahwa data hasil belajar kedua kelompok pada penelitian ini berdistribusi normal dan homogen,
sehingga pengujian data hasil belajar kedua kelompok dilanjutkan pada analisis data berikutnya, yaitu uji hipotesis menggunakan uji T dengan kriteria pengujian yaitu jika
t
hitung
t
tabel
maka H diterima, H
a
ditolak. Jika t
hitung
t
tabel
maka H ditolak, H
a
diterima. Perhitungan lengkap hasil pengujian hipotesis data postest kelas eksperimen
maupun kelas kontrol dapat dilihat pada lampiran. Berikut adalah tabel pengujian hipotesis penelitian dataposttest.
Tabel 4.9 Hasil Perhitungan Uji Hipotesis
Statistik Posttest
Eksperimen Kontrol
N 28
28
Mean 79,71
76,14
�
8,86
t
hitung
2,12
t
tabel
1,706
Kesimpulan t
hitung
t
tabel
= H ditolak
Dari tabel 4.9, rata-rata hasil belajar nilai posttest siswa kelompok eksperimen lebih tinggi daripada rata-rata hasil belajar kelas kontrol. Untuk nilai posttest kelas
eksperimen dan kelas kontrol pada taraf signifikansi α = 0,05 diperoleh t
hitung
posttest sebesar 2,12 dengan t
tabel
0,684, maka dapat dilihat bahwa hasil t
hitung
posttest lebih besar dibandingkan dengan t
tabel.
Berdasarkan kriteria pengujian yang telah ditetapkan, yaitu: jika t
hitung
t
tabel,
maka H
o
diterima, dan dapat dinyatakan bahwa terdapat pengaruh pembelajaran kooperatif metode make a match terhadap hasil belajar siswa.
D. Pembahasan Hasil Penelitian
Belajar berarti proses perubahan tingkah laku pada peserta didik akibat adanya interaksi antara individu dan lingkungannya melalui pengalaman dan latihan.
1
Slameto mengatakan bahwa belajar merupakan suatu proses usaha yang dilakukan individu untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang baru secara
keseluruhan, sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan lingkungannya.
2
Hasil belajar merupakan kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya.
3
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, kelas eksperimen dan kelas kontrol sebelum dilakukan perlakuan pada kedua kelas tersebut, maka peneliti mengambil
data pretest untuk mengetahui kecocokan kelas tersebut untuk dijadikan sampel penelitian. Hasil pretest yang sudah didapat digunakan sebagai data untuk dihitung
normalitasnya dan homogenitasnya, selanjutnya diujikan pada uji hipotesis pengambilan sampel.
Data tersebut berdistribusi normal, terbukti pada hasil uji prasyarat menyatakan bahwa hasil uji pretest L
hit
L
tab
dengan L
hit
kelas ekperimen 0,1509, L
hit
kelas kontrol 0,1577 dengan L
tab
0,161 dan pada taraf signifikan 95.
1
Iskandarwassid dan Dadang Sunendar, Strategi Pembelajaran Bahasa, Bandung: Rosda, 2011, h. 5.
2
Hamzah B. Uno dan Nurdin Mohamad, Belajar dengan Pendekatan Pailkem: Pembelajaran Aktif, Inovatif, Lingkungan, Kreatif, Efektif, Menarik, Jakarta: Bumi Aksara, 2011, h. 139-140.
3
Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar, Bandung: Remaja Rosdakarya, 1989, h. 22.